Mengenal Babacakan, Tradisi Bakar Ikan Warga Banten Meriahkan Lebaran
Merdeka.com - Masyarakat Sunda memiliki ragam tradisi unik untuk merayakan hari Lebaran. Di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Babacakan menjadi salah satunya.
Aktivitas ini sudah turun-temurun dilakukan oleh warga setempat. Mereka akan melakukan kegiatan makan bersama di satu rumah sanak keluarga yang didatangi saudara di hari raya Idulfitri. Babacakan erat kaitannya dengan momen silaturahmi Lebaran.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Babacakan berangkat dari kebiasaan masyarakat Sunda Banten di masa lampau yang kerap melakukan tradisi gotong royong. Setelahnya, warga akan ngariung (berkumpul) untuk menikmati makan sebagai cara melepas lelah.
-
Kenapa menu Lebaran penting untuk keluarga? Salah satu yang menarik dari perayaan Idulfitri adalah makanan khas yang disiapkan untuk dibagikan kepada keluarga dan teman.
-
Apa itu Family Gathering? Family gathering adalah rangkaian kegiatan yang biasanya dibuat oleh perusahaan untuk para karyawan. Tujuan utama dari kegiatan ini ialah membuat semua karyawan berkumpul di luar kantor.
-
Bagaimana budaya Betawi menjaga silaturahmi? Tradisi berlebaran masyarakat Betawi berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Syawal. Budaya itu tidak hanya digunakan untuk memperkuat tali silaturahim saja, tetapi juga melanjutkan puasa syawalan.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
-
Kenapa Tradisi Buka Luwur diadakan? Dikutip dari Boyolali.go.id, tradisi itu diadakan dalam rangka mendoakan leluhur dan mengharap berkah.
-
Mengapa masyarakat Gunungkidul makan bersama? Kelompok masyarakat itu berbagi tugas.
Duduk Bersama untuk Menikmati Makanan di Atas Daun Pisang
Tradisi Babacakan saat Idulfitri di Pandeglang ©2023 YouTube Enton Kulon/ Merdeka.com
Dalam Kamus Bahasa Sunda yang disusun R. A. Danadibrata tahun 1930, Babacakan memiliki arti hidangan yang diwadahi nyiru atau tampah bundar berukuran besar yang terbuat dari anyaman bambu.
Dalam nyiru itu tak langsung diisi nasi, melainkan dialasi daun pisang agar lebih bersih dan harum. Ini yang khas, karena terdapat nilai kelokalan tinggi bagi masyarakat Banten.
Biasanya Babacakan dilakukan oleh satu keluarga, bersama sanak saudaranya yang datang dari luar daerah alias saat mudik pulang kampung. Babacakan akan sangat meriah jika diikuti oleh banyak orang.
Bakar Ikan jadi Hal yang Wajib
Di Desa Banyuasih, tradisi tersebut diisi dengan kegiatan bakar ikan. Biasanya ikan yang dipakai adalah ikan laut, dan jadi menu yang wajib tersedia.
Mulanya kalangan perempuan menyiapkan bumbu dan bakan makanan untuk melengkapi bakaran ikan. Sedangkan kaum lelaki menyiapkan tungku pembakaran menggunakan kayu di halaman belakang rumah.
Setelah bumbu siap, ikan akan dibakar bersama-sama di hari itu untuk disantap saat siang hari.
Uniknya sajian ikan bakar bersama nasi ini diletakkan di atas nyiru atau tampah bundar berukuran besar yang terbuat dari anyaman bambu. Tampah itu juga dialasi daun pisang agar makanan semakin harum.
Urap Jadi Pelengkap
Foto: BrilioFood ©2022 Merdeka.com
Selain ikan bakar, terdapat dua menu lain yang tak kalah penting yakni ayam kampung bakar dan urap. Urap merupakan menu sayur yang terdiri dari potongan kacang panjang, taoge, wortel dan kecipir yang diberi parutan kelapa berbumbu pedas gurih.
Bagi masyarakat Banten, khususnya Pandeglang, tradisi Babacakan menjadi momen terpenting dari peringatan hari raya Idulfitri karena bisa menambah keakraban antar sanak saudara.
Sebenarnya, Babacakan biasanya diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh anggota keluarga yang lebih tua. Namun ini sudah jarang dilakukan, alias siapa pun bisa memimpin acara tersebut.
Selain dilakukan saat Lebaran, tradisi ini juga lazim dijalankan ketika peringatan hari besar keagamaan maupun hajatan khitan dan kendurian. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut warga setempat, tradisi ini berguna untuk mengajak makan arwah leluhur di hari Lebaran.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMakanan khas masyarakat Sulawesi Selatan ini terbuat dari beras yang dicampur dengan santan dan sedikit garam lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaDi balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak zaman Bupati Pertama Probolinggo
Baca SelengkapnyaArea sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Baca SelengkapnyaDi acara ini, seluruh lapisan warga Depok tumpah ruah ke kolam ikan untuk ngubek empang.
Baca SelengkapnyaIkan bandeng punya makna khsuus bagi masyarakat Betawi dan Tionghoa. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMaleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca Selengkapnya