Mengenal Gedung Merdeka, Tempat Lahirnya Dasasila Bandung
Merdeka.com - Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat yang memiliki berbagai bangunan yang menjadi ikon kota tersebut. Penunjukan bangunan tersebut menjadi ikon Bandung tidak terlepas dari peristiwa sejarah di dalamnya. Salah satunya adalah peristiwa sejarah di Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia-Afrika Bandung. Berawal dari bangunan yang sederhana, gedung ini telah mengalami beberapa perubahan baik dari bangunan, nama, hingga fungsinya. Gedung Merdeka juga menjadi tempat lahirnya Dasasila Bandung saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Dasasila inilah yang menjadi tuntunan kerja sama Asia Afrika dalam berbagai bidang.
Seperti apa sejarah terbentuknya Gedung Merdeka dan apa sebenarnya Dasasila Bandung ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Apa yang awalnya menjadi Gedung Kesenian Jakarta? Mulanya bernama Municipel Theatre Sebelum menjadi pusat kesenian warga, Gedung Kesenian Jakarta merupakan ruang hiburan sederhana yang terbuat dari gedek bambu yang sudah ada pada 1804.
-
Kapan Taman Balai Kota Bandung diubah namanya menjadi Taman Merdeka? Pieterspark resmi berganti nama menjadi Taman Merdeka pada tahun 1950 karena lokasinya yang berada di pinggir Jalan Merdeka.
-
Apa fungsinya Gedung Pancasila di masa lalu? Dalam laman Instagram @cirebonhistory, didapatkan informasi bahwa gedung ini pernah menjadi tempat penyimpanan jenazah di masa lampau.
-
Siapa yang memberikan nama "Pancasila" ke Gedung ini? Sisi unik terakhir ketika bangunan ini diberi nama Pancasila oleh pemerintah yang berkuasa pada era orde baru.
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
Cikal Bakal Gedung Merdeka
©2012 Merdeka.com
Melansir laman asiafricamuseum.org Gedung Merdeka dulunya hanya sebuah bangunan sederhana dengan luas tanah 7.500 meter persegi. Awalnya gedung tersebut digunakan sebagai tempat perkumpulan kelompok yang bernama Societeit Concordia. Kelompok dengan anggota orang-orang Eropa yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Pada 1921 gedung tersebut diberi nama yang sama dengan kelompok tersebut, yaitu Concordia. Kemudian bangunan ini dirombak untuk dijadikan gedung pertemuan paling lengkap dan mewah di Nusantara. Rancangan gedung ini digagas oleh C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco.
Mengalami Perubahan Nama dan Fungsi
Pada masa penjajahan Jepang, gedung ini mengalami perubahan nama dan fungsinya. Bangunan utama gedung ini berubah menjadi Dai Toa Kaikan dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan. Bangunan sayap kiri bernama Yamato yang berfungsi sebagai tempat minum-minum.
Penamaan Gedung Merdeka ini dilakukan menjelang digelarnya Konferensi Asia Afrika. Ir. Soekarno yang menjadi Presiden Indonesia saat itu mengubah nama gedung tersebut. Fungsinya juga ikut berubah menjadi Gedung Konstituante.
Kini Gedung Merdeka digunakan sebagai Museum Konferensi Asia Afrika yang memamerkan beragam koleksi dan foto saat KAA berlangsung. Hingga saat ini Gedung Merdeka masih ramai dikunjungi oleh wisatawan. Kunjungan museum ini dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.
Lahirnya Dasasila Bandung
©fotografibergerak.files.wordpress.com
Gedung Merdeka menjadi tempat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika pada 1955. Mengutip laman kominfo.go.id konferensi yang digelar pada 18-25 April berhasil merumuskan masalah umum, menyiapkan pedoman operasional kerja sama antarnegara Asia-Afrika, serta menciptakan ketertiban perdamaian dunia. Pertemuan tersebut menghasilkan sepuluh poin yang dikenal sebagai “10 Dasasila Bandung”.
Dalam Dasasila Bandung tercantum cerminan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia. Seluruh peserta KAA itu sepakat untuk mendukung adanya kedamaian dan kerjasama dunia. Selain itu, Dasasila Bandung juga dijadikan tuntunan kerja sama Asia Afrika yang dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Isi Dasasila Bandung
©kemlu.go.id
Mengutip laman kominfo.go.id, berikut 10 poin yang ada dalam Dasasila Bandung.
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam Piagam PBB.
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
- Mengakui persamaan semua suku bangsa, besar maupun kecil.
- Tidak melakukan intervensi persoalan dalam negeri negara lain.
- Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri.
- Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar.
- Tidak melakukan ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas maupun kemerdekaan politik suatu negara.
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai.
- Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
- Menghormati hukum dan kewajiban internasional.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah bangunan Bank Indonesia Aceh memiliki kemiripan dari segi arsitektur dengan gedung yang ada di Yogyakarta. Gedung ini berdiri di kota istimewa.
Baca SelengkapnyaSoeharto, sering membawa unsur kejawaannya dalam berpolitik, juga tidak lepas dari penamaan gedung-gedung parlemen dengan menggunakan bahasa Sanskerta.
Baca SelengkapnyaKota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.
Baca SelengkapnyaGedung ini awalnya jadi lokasi hiburan militer bagi kalangan warga Belanda
Baca SelengkapnyaGedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
Baca SelengkapnyaLanggar Merdeka merupakan salah satu tempat wisata di Solo.
Baca SelengkapnyaPresiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Baca SelengkapnyaDulunya, pendopo ini masih berbentuk sederhana. Atapnya ijuk dengan dinding bambu lalu berkembang jadi bangunan pertama di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPotret bekas rumah dinas sekolah polisi yang kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan budaya, seni atau pendidikan.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaSampai setelah masa peresmiannya, gedung ini justru tak kunjung ditempati oleh Daendels.
Baca Selengkapnya