Mengenal Kerajaan Sumedang Larang, Jejak Kejayaan Trah Sunda di Masa Lampau
Merdeka.com - Selain terkenal dengan Kerajaan Pajajaran, Keraton Kasepuhan, Kerajaan Banten dan Jejak Kerajaan Galuhnya, di Jawa Barat juga terdapat kerajaan lain yang cukup berpengaruh bernama Kerajaan Sumedang Larang.
Kerajaan yang berpusat di Citembong Girang, Desa Cikeusi, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang ini memiliki pengaruh yang kuat dalam pengukuhan trah Sunda di Jawa Barat pasca keruntuhan Kerajaan Pajajaran.
Pecahan dari Kerajaan Galuh
-
Mengapa Kerajaan Sumedang Larang terpilih menjadi penerus Kerajaan Pajajaran? Alasan terkuat kekuasaan Pajajaran diserahkan ke Sumedang Larang karena dianggap netral dan masih memegang teguh pesan leluhur Sunda. Kemudian, Kerajaan Sumedang Larang juga dianggap netral sehingga lebih aman dan dipercaya oleh Raja Pajajaran yang saat itu berkuasa.
-
Apa ciri khas Kerajaan Pagaruyung yang membedakannya dengan kerajaan lainnya di Sumatra? Kerajaan Pagaruyung merupakan salah satu kerajaan yang cukup luas dari segi kewilayahan mulai dari Sumatra Barat, sebagian Provinsi Riau, dan bagian pesisir barat dari Provinsi Sumatra Utara.
-
Bagaimana Kerajaan Sumedang Larang menunjukkan kesetiaannya kepada Kerajaan Pajajaran? Walau dianggap netral, sang pemimpin Sumedang Larang yang saat itu berkuasa, Ratu Inten Dewata menampakan kesetiaannya kepada Kerajaan Pajajaran. Ini semakin terlihat dari upaya Sumedang yang dianggap berhasil dalam mempertahankan tempat-tempat strategis milik Pajajaran dari serangan musuh.
-
Apa yang menjadi bukti utama dari keberadaan Kerajaan Tarumanegara? Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.
-
Apa yang membuat para jawara Banten terkenal? Mereka sudah terkenal kebal sejak dulu, melalui ilmu tradisional yang digunakan dengan bijak.
-
Apa yang ditampilkan dalam Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke? Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke adalah sebuah pertunjukan megah dan kolosal yang disajikan dengan cara yang menarik, melibatkan rangkaian musik dari daerah dan nasional. Kolaborasi antara para seniman akan menghiasi keindahan yang akan memperkaya aksi pertunjukan teatrikal, tarian dari berbagai daerah serta tarian kontemporer, parade busana etnik Indonesia, serta 31 lagu daerah dan nasional yang akan dibawakan di atas panggung.
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id, Kerajaan Sumedang Larang merupakan hasil pecahan dari Kerajaan Galuh di Ciamis, Jawa Barat.
Kerajaan tersebut mulanya bernama Tembong Agung dan dipimpin oleh Prabu Guru Aji Putih yang merupakan anak dari Aria Bima Raksa, seorang Senopati Galuh yang juga cucu dari Wretikandayun selaku pendiri Kerajaan Galuh pada 612 masehi.
Pendirian kerajaan baru tersebut terlaksana atas perintah dari Prabu Suyadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke wilayah Pajajaran di Bogor.
Cikal Bakal Sumedang Larang
Seiring dengan bergantinya pemimpin, Kerajaan Tembong Agung pun berubah nama menjadi Himbar Buana. Kerajaan tersebut mulai dipimpin oleh Prabu Tajimalela yang memiliki pengaruh kuat bagi masyarakat sunda di Sumedang pada saat itu.
Ia mengukuhkan tradisi Sunda dengan mengenalkan filosofi dari Himbar Buana yang berarti Menerangi Alam versi bahasa sunda kuno, selain itu ia pun mengeluarkan jargon “Insun Medal, Insun Madangan” yang berarti aku dilahirkan dan aku menerangi.
Bahkan disebutkan jika jargon tersebut kelak menjadi dasar nama dari kata Sumedang Larang, “Sun Madang” yang artinya menerangi, dan Larang yang artinya tidak tertandingi.
Pengukuhan Trah Sunda
Mahkota Binokasih
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, pada 1578 terjadi pergolakan hebat yang menandai runtuhnya Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat, atas serbuan dari pasukan gabungan Demak, Banten, dan Cirebon.
Lantas pada 22 April 1578, Ratu Pucuk Umum dan Pangeran Kusumahdinata I yang merupakan pemimpin Sumedang Larang, menerima empat Kandaga Lante yang merupakan kedudukan bangsawan sekelas bupati dari para patih Kerajaan Pajajaran.
Penyerahan Mahkota Binokasih
Penyerahan Kandaga Lante juga dibarengi dengan diserahkannya Mahkota Binokasih serta seluruh atribut kerjaan dengan harapan agar Trah Sunda yang dibawa oleh Kerajaan Pajajaran bisa dilanjutkan oleh Kerajaan Sumedang Larang.
Mahkota serta seluruh atribut tersebut diserahkuasakan kepada penguasa Sumedang Larang, Pangeran Angkawijaya yang pada saat itu dinobatkan sebagai raja Sumedang Larang lewat gelar Prabu Geusan Ulun.
Jadi Negara Berdaulat
Monumen Binokasih yang jadi penanda Hari Jadi Kabupaten Sumedang
GNFI.id ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Wikipedia, Kerajaan Sumedang Larang telah resmi dikukuhkan sebagai penerus Trah Sunda dari Kerajaan Pajajaran, hal tersebut ditandai dengan pemberian pusaka dari sang ayah Pangeran Kusumahdinata I melalui pengangkatan Pangeran Angkawijaya sebagai Prabu Geusan Ulun.
Sejak saat itu, setiap tanggal 22 April ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sumedang, sesuai Surat keputusan DPRD nomor 1/KPTS/DPRD/SMD/1973 tanggal 8 Oktober 1973. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan terkuat kekuasaan Pajajaran diserahkan ke Sumedang Larang karena dianggap netral dan masih memegang teguh pesan leluhur Sunda.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaSebuah kerajaan berbasis di Kepulauan Sumatera ini disinyalir menjadi kerajaan tertua yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-1 SM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaSeorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaAda peran Sunan Gunung Jati dari Cirebon dalam pendirian Kerajaan Banten
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, sosok menyeramkan ini muncul dari daerah yang kotor, salah satunya tempat sampah.
Baca SelengkapnyaKetika itu, Mataram membangun lumbung padi hingga ke wilayah Barat salah satunya Kabupaten Purwakarta yang saat itu masih masuk ke wilayah Kabupaten Karawang.
Baca Selengkapnya