Sejarah 15 Oktober 1844: Kelahiran Filsuf Jerman Friedrich Nietzsche di Prussia
Merdeka.com - Memasuki millenium baru, abad ke-21, pemikiran filsafat Barat kontemporer telah berkembang dengan sangat pesat dan beragam. Munculnya berbagai aliran dalam filsafat di Barat abad ke-20 dan 21 sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat sebelumnya, terutama abad ke-19.
Salah seorang filsuf abad ke-19 yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran filsafat abad ke-20 adalah G.W.F. Nietzsche yang lahir pada 15 Oktober 1844 dan meninggal pada 25 Agustus 1900, empat bulan sebelum masuknya abad ke-20.
Nietzcshe terkenal sebagai filsuf yang menyuarakan kebebasan dalam berpikir. Atas nama kebebasan berpikir itu, Nietzsche telah “memproklamasikan” bahwa Tuhan telah mati (Gott is tot). Pemikiran Nietzsche menggoyang dan mendongkel filsafat Barat yang telah mapan, dogma teologi Kristen, serta kebudayaan Barat.
-
Siapa yang menegaskan tentang takdir kematian? Allah SWT berfirman:الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا...Artinya: '(Mereka itu adalah) orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: 'Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh...'' (QS. Ali Imran: 168).
-
Kapan ilmuwan ini meninggal? Kematian Tycho Brahe pada tanggal 24 Oktober 1601, hanya 11 hari setelah insiden pesta yang tragis, meninggalkan kekosongan besar dalam dunia ilmu pengetahuan.
-
Kapan pria itu meninggal dunia? Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Kapan pria itu meninggal? Peneliti menduga pria tersebut memiliki tinggi 1,9 meter, meninggal sekitar abad ke-15 atau awal abad ke-16 ketika wilayah tersebut masih menjadi satu dengan Denmark dan Norwegia.
-
Kenapa Albert Einstein menolak Tuhan? Sosok fisikawan modern yang lahir pada abad ke-20 ini lahir dari keluarga Yahudi sekuler, namun ketika beranjak dewasa ia menghindari label agama tertentu dan menolak tentang keberadaan Tuhan yang bersifat pribadi.
-
Siapa saja tokoh penting dalam filosofi? Para filsuf seperti Plato dan Aristoteles telah mempengaruhi cara kita memahami dunia.
Nietzsche tampak telah “ditakdirkan” menjadi filsuf penutup abad ke-19, yang ditandai dengan tahun meninggalnya yang persis terjadi pada tahun 1900. Dari berbagai kajian terhadap pemikiran Nietzsche, yang paling banyak dibahas adalah tentang ateisme, yang berdasarkan pernyataannya bahwa “Tuhan telah mati”.
Berikut sejarah 15 Oktober 1844, kelahiran Filsuf Jerman Friedrich Nietzsche di Saxony Prussia yang telah dirangkum merdeka.com melalui Media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu, (15/10/2022).
Biografi Singkat Friedrich Nietzsche
Nietzsche lahir pada 15 Oktober 1844 di Roecken, Jerman. Orangtuanya adalah Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849), seorang pastor Lutheran yang keras dan istrinya Franziska, nama gadisnya Oehler (1826-1897). Ia diberi nama untuk menghormati kaisar Prusia, Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama.
Sebagai remaja, Nietzsche memiliki kemampuan istimewa. Ia seorang pembelajar bahasa yang berbakat dan juga seorang musisi yang terampil memainkan berbagai alat musik. Sebagai pelajar, Nietzsche kehilangan keyakinannya terhadap agama Kristen sejak usia yang masih sangat muda.
Sebagai akibatnya, Nietzsche meninggalkan pelajaran teologi untuk kemudian lebih menekuni kebudayaan klasik. Pada usia 25 tahun, yaitu tahun 1869, Nietzsche diangkat sebagai profesor filologi klasik di Universitas Basel.
Saat itu Nietzsche menjadi dosen di Universitas Basel karena rekomendasi dosennya terdahulu saat belajar di Leizpig. Sebulan kemudian, Nietzsche mendapatkan gelar doktor dari Leizpig tanpa ujian dan formalitas apa pun.
Sebuah karya yang meyakinkan diri Ritscl atas Nietzsche adalah De Theognide Megarensis (Silsilah Para Dewa Megara). Nietzsche adalah mahasiswa paling maju untuk ukuran anak-anak muda seumurnya yang perah ia ajar. Di Basel, Nietzsche ditunjuk sebagai pengajar filologi klasik di Basel, dan menjadi pengajar kajian Yunani di sekolah menengah milik universitas yang sama sejak 13 Februari 1869.
Pada masa-masa kariernya yang cukup gemilang dirasakan oleh Nietzsche, ada saat dimana ia harus sering cuti dan beristirahat demi kesembuhan penyakitnya. Misalnya saja, pada 1870 ia jatuh sakit karena serangan desentri dan difteri.
Pada tahun 1870 ini ia hanya mengajar selama satu bulan, dan waktu yang lainnya ia gunakan untuk berobat ke berbagai daerah. Sakit mata dan kepala mulai ia rasakan yakni sejak tahun 1875 dan kambuhnya yang paling parah ia alami pada 1879 dan mengharuskannya beristirahat mengajar.
Pada 2 Mei 1879, Nietzsche mengajukan petisi untuk dibebaskan dari tugas mengajar di universitasnya: tanggal 14 Juni ia memperoleh pensiun. Nietzsche meninggal pada penghujung abad ke-19, 25 Agustus 1900, setelah dirawat oleh adiknya. Ia dimakamkan di makam keluarga di Roecken, Jerman.
Karya-Karya Friedrich Nietzsche
Perjalanan hidup Nietzsche sebagai filsuf mengalami perkembangan yang sangat menentukan ketika ia membaca buku Arthur Schopenhauer, The World as Will and Idea (1818).
Buku tersebut selain menginspirasi pemikiran filosofisnya, sekaligus juga meneguhkan ateismenya. Selain Schopenhauer, pemikir yang memengaruhi filsafat Nietzsche adalah Richard Wagner. Hal ini terlihat dari persembahan Nietzsche terhadap Wagner atas bukunya The Bird of Tragedy (1872). Adapun karya-karya Nietszche antaralain, yaitu:
- Die Geburt Der Tragödie (Kelahiran Tragedi) - 1872.
- Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan NonKontemporer) - 1873-1876.
- Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, Terlalu Manusiawi) - 1878-1880.
- Morgenröthe (Merahnya Pagi) - 1881.
- Die Fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang Gembira) -1882.
- Also Sprach Zarathustra (Maka Berbicaralah Zarathustra) - 1883-1885.
- Jenseits Von Gut Und Böse (Melampaui Kebajikan dan Kejahatan) – 1886.
- Zur Genealogie Der Moral (Mengenai Silsilah Moral) – 1887.
- Der Fall Wagner (Perihal Wagner) – 1888.
- Götzen-Dämmerung (Menutupi Berhala) – 1889.
- Der Antichrist (Sang Antikristus) – 1889.
- Ecce Homo (Lihat Sang Manusia) – 1889.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karya-karya monumentalnya memberikan kontribusi besar terhadap pemikiran etika, epistemologi, dan metafisika.
Baca SelengkapnyaSelain ilmuwan, ia juga tertarik dengan alkimia dan teologi. Berikut catatan Newton tentang akhir dunia.
Baca SelengkapnyaCopernicus akhirnya dimakamkan di kuburan yang diberi tanda, sebelumnya tidak. .
Baca SelengkapnyaMasing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Baca SelengkapnyaUcapan Einstein ini sontak menjadi perhatian orang-orang di pesta itu.
Baca SelengkapnyaIsaac Newton disebut-sebut seorang yang taat kepada agamanya.. Mempelajari juga tentang teologi.
Baca SelengkapnyaNovelis dan penyair Jerman ini dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1946.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
Baca SelengkapnyaEinstein punya gambaran pemahaman tentang Tuhan, meski dirinya seorang Yahudi.
Baca SelengkapnyaOppenheimer terpesona dengan kitab Hindu Bhagavad Gita yang berbahasa Sansekerta.
Baca SelengkapnyaPoe tumbuh dalam bayang-bayang tragedi keluarga, kehilangan kedua orangtuanya dalam usia muda.
Baca SelengkapnyaBeberapa ilmuwan terkenal, termasuk Philipp Lenard dan Niels Bohr, secara ilmiah dan ideologis menentang teori relativitas Einstein, memicu perdebatan.
Baca Selengkapnya