Ahok sebut Blok G mirip Marunda, kios dijual pendaftar
Merdeka.com - Beberapa perwakilan tokoh Tanah Abang menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka mengadu tentang tidak adilnya pembagian kios Blok G bagi PKL yang tergusur.
Menurut mereka, ada beberapa kios yang dijual oleh pendaftar dan ditempati oleh PKL yang bukan berjualan di badan jalan area pasar Tanah Abang.
"Ya banyak kayak gitu, siapa pun bisa daftar asal KTP DKI. Ada yang punya kios di pasar, tapi dia mau buka di Blok G juga. Jadi kayak pembagian zakat, pada serbu," ujar salah satu perwakilan tokoh Tanah Abang Taufik Hidayat di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/8).
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
Menurutnya, siapapun diperbolehkan mendaftar di Blok G, Pasar Tanah Abang, tetapi sesuai instruksi pemimpin Pemprov bahwa PKL yang tergusur yang diutamakan. Sebab, banyak pedagang musiman yang berdagang di Tanah Abang.
"Kita enggak melarang orang daftar, tapi sesuai amanah pak wagub yang diutamakan yang tergusur. Kan ada juga pedagang musiman," ucapnya.
Ia pun mengatakan perwakilan Tanah Abang ikut dalam menyaring PKL yang dapat menempati Blok G. Sebab, banyak masyarakat Tanah Abang yang berjualan di sana.
"Insya allah nanti kita menyaring juga, karena masarakat sekitar juga berdagang di situ. Karena ada juga yang kerja selain dagang, kayak kuli angkut itu. Nanti kita dari wilayah saringan akhir yang lebih ngerti kondisi dan pedagang di sana," terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menemui mereka, mengaku persoalan Tanah Abang seperti di Marunda. Oleh karenanya, ia akan memberikan sanksi pidana bagi PKL yang sudah mendapatkan kios tetapi disewakan ke pihak lain.
"Ini ada lagi kayak di rusun Marunda. Ada orang daftar tapi dia malah jual atau sewain. Ini kalau ketemu dipidanakan saja," tandas Ahok. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaPemda memastikan surat pemberitahuan ke pedagang sudah diberikan dan mereka sudah menerima.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, dalam permasalahan itu pasti ada jalan keluarnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca Selengkapnya