Pimpinan DPRD DKI deg-degan siapa dibidik kasus UPS
Merdeka.com - Proses penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dalam APBD-P 2014 terus dilakukan oleh Bareskrim Polri, kendati beberapa tersangka sudah diseret ke meja hijau.
Kemarin, Bareskrim Polri menggeledah ruangan pimpinan DPRD DKI Jakarta. Sontak aksi penyidik polisi ini membuat pimpinan DPRD DKI deg-degan siapa yang dibidik dalam kasus ini.
Penggeledahan selama hampir 4 jam kemarin difokuskan kepada ruang kerja Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI, Ferrial Sofyan.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa saja yang disita saat sidak di Rutan KPK? 'Sidak itu berlangsung pada 28 April 2023 dan berdasarkan berita acara ditemukan antara lain empat buah handphone dan uang tunai sejumlah Rp30 Juta. Selanjutnya bahwa empat buah handphone itu dimusnahkan pada tanggal 9 Mei 2023 atas perintah terperiksa,' beber Albertina.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
Prasetyo sebelumnya dipanggil oleh penyidik untuk datang ke ruangan Ferrial setelah ruang kerjanya di lantai 10 selesai digeledah.
"Gua dipanggil penyidik. Nanti-nanti ya," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (3/3).
Usai menemani penyidik di ruang Ferrial, politisi PDIP ini mengungkapkan dari hasil penggeledahan, disita beberapa alat bukti baru. Dia mengaku telah menerima surat penggeledahan dari Bareskrim. Surat penggeledahan ini tertanda tangan AKBP Indarto.
"Jadi saya sudah menerima (surat penggeledahannya) Barang bukti dugaan tindak pidana berkaitan dengan kegiatan pengadaan UPS untuk SMA 49 dan Sudin Dikmenti Kota Administrasi Jakarta Barat dan Sudin Dikmenti Kota Administrasi Jakarta Pusat," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaIndra diperiksa sebagai Saksi dalam Kasus dugaan korupsi rumah jabatan DPR.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaIndra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dokumen dilakukan setelah memiliki dasar izin penyitaan khusus yang dikeluarkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya