Rampok motor dan tusuk Ahmad hingga tewas, pemuda didor
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa Ahmad Landung Apip Udin (26) di Jalan SMP 122 Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Saat melintasi jalan tersebut, Ahmad diberhentikan sekelompok pemuda yang menusuknya hingga tewas. Mereka kemudian membawa kabur motor Honda Beat V 3024 UAU, milik korban.
Kapolsek Penjaringan, AKBP Kus Subiantoro mengatakan, insiden tersebut terjadi, Selasa (9/12) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu pelaku yaitu IK (19), ERW (19), dan R memberhentikan korban dan merampas motor korban.
"Korban sempat melawan dan membuat tersangka R dan ERW menusuk korban menggunakan sebilah pisau. Kemudian tersangka lainnya IK menendang korban ke saluran air hingga korban tak berdaya," ujar Kus kepada wartawan di Mapolres Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (9/12).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Setelah melihat Ahmad tewas tak berdaya, ketiga pelaku kemudian membawa kabur motor korban.
"Tidak lama setelah kejadian, ketiga pelaku menjual motor korban ke Kampung Melayu, Tangerang," tandasnya.
"Kedua pelaku berhasil kami tangkap dan salah satu pelaku yaitu ERW berusaha kabur melakukan perlawanan sehingga kami lumpuhkan dengan timah panas ke betis kanannya," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku yaitu R kabur dan masuk daam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kami sinyalir R kabur ke luar kota, tepatnya di Lampung dan dalam pengejaran kami," pungkasnya.
Atas perbuatannya tersebut IK dan ERW dijerat pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Praka RM diduga tega menculik, menyiksa lalu membunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur (25).
Baca SelengkapnyaFNU (20) harus mendekam di penjara mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pemuda pengangguran ini menganiaya pemotor berinisial AM (24) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaKorban dinyatakan meninggal dunia, akibat kehabisan darah karena luka sobek pada kepala bagian belakang dan dahi.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaS mengakui panik usai menabrak korban. Saat itu pelaku gugup sehingga tidak membantu korban yang ditabraknya.
Baca Selengkapnya