RSUD Koja bantah tolak pasien bayi
Merdeka.com - Wakil Direktur Pelayanan RSUD Koja dr. Theryoto mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menolak pasien bayi yang baru berusia 2 hari bernama Muhammad Firdaus. Pihaknya justru memberi rujukan agar pasien dirawat di RS Cipto Mangunkusumo lantaran rumah sakit tersebut menjadi rujukan nasional serta memiliki peralatan medis yang lebih lengkap.
"Jadi dua hari yang lalu kami dirujuk puskesmas Kecamatan Koja, ada seorang bayi yang menderita kongenital multi organ. Setelah diperiksa dokter IGD kami, terus dokter IGD kami langsung merujuk ke RSCM sebagai rujukan nasional karena dokter IGD kami menganggap kemungkinan ada tindakan-tindakan medis tertentu yang bisa dikerjakan di RSCM, karena kami punya keterbatasan," kata Theryoto di RSUD Koja Jakarta Utara, Selasa (2/12).
Lebih lanjut ia mengatakan, pihak RSCM menilai bayi Muhammad Firdaus tidak perlu mendapat perawatan medis khusus melainkan hanya kontrol rawat jalan. Atas dasar saran RSCM itu, kemudian si bayi dirawat di Puskesmas Koja untuk kontrol rawat jalan.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Kenapa bayi lemah dianggap darurat? Lelah pada bayi adalah keadaan darurat dan Anda harus segera membawanya ke unit gawat darurat jika Anda percaya bayi Anda lemah.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa layanan unggulan RS Grha Kedoya? RS Grha Kedoya adalah rumah sakit swasta yang menawarkan layanan kesehatan unggulan bagi penderita stroke dan masalah jantung.
"Setelah diperiksa RSCM, dokter RSCM menganggap sampai saat tersebut bayi tersebut belum perlu memerlukan perawatan medis tertentu sehingga bayi tersebut cukup dengan rawat jalan. Kemudian bayi tersebut dibawa ke puskesmas untuk kontrol rawat jalan," katanya.
Ia melanjutkan, pihak puskesmas Kecamatan Koja meminta pihak RSUD Koja agar si bayi dirawat di RSUD Koja lantaran puskesmas memiliki keterbatasan tenaga medis spesialis anak. Ia menegaskan, saat ini bayi tersebut sedang dalam penanganan RSUD Koja.
"Kemarin pagi dokter dari Puskesmas Koja telepon kami, butuh penangan lanjut bayi tersebut, karena ada keterbatasan. Artinya kami memutuskan bayi tersebut dirawat di RS Koja, dan kemarin sore sudah masuk RS Koja," paparnya.
Bayi Muhammad Firdaus lahir dua hari lalu dan menderita kelainan kongentinal atau cacat bawaan lahir pada kepala, kaki juga tangannya.
Harusnya dia mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia malah ditolak oleh RSUD Koja dan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Cerita sedih bayi Firdaus, diungkap tantenya, Dewi. Wanita 25 tahun itu mengatakan, pihak RSCM dan RSUD Koja menolak merawat keponakannya dengan alasan bayi sudah penuh. Alasan lainnya, rumah sakit berdalih si bayi yang baru lahir tak memiliki Kartu Jakarta Sehat (KJS), padahal si ibunya terdaftar.
Tak sampai di situ, lanjut Dewi, orangtua Firdaus juga dimintai DP senilai RP 3 juta untuk perawatan bayi saat di RSCM. Namun karena faktor ekonomi, keluarga terpaksa membawa bayi tersebut kembali ke Puskesmas Koja. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi mengingatkan, saat ini ada 12.000 bayi yang mengalami kelainan jantung bawaan dan mendapatkan tindakan cepat lewat operasi.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaPencopotan ini buntut sikap Budi Santoso yang menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaRSCM merespons banyaknya pasien anak-anak yang cuci darah yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Budi Santoso dicopot dari jabatannya usai menolak dokter asing.
Baca Selengkapnya