4 Fakta Ungker Jati, Kuliner Ekstrem Khas Blora untuk Sambut Datangnya Musim Hujan
Merdeka.com - Ungker Jati merupakan salah satu kuliner yang berasal dari Blora. Di kalangan masyarakat asli Blora, kuliner ini memiliki kandungan protein tinggi. Selain itu, rasanya juga gurih. Tak heran banyak orang yang mencari makanan ini.
Namun, Ungker Jati terbuat dari bahan dasar yang tak biasa, yaitu kepompong. Biasanya, warga Blora berburu Ungker Jati saat awal musim hujan.
Kartini, salah seorang ibu rumah tangga di Blora mengungkapkan, Ungker Jati menjadi menu andalannya saat memasak untuk keluarga. Dia mengolah Ungker menjadi oseng-oseng dan dicampur dengan daun kedondong.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Kenapa Kupang Lontong populer? Popularitas Kupang Lontong Kupang lontong telah menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Pasuruan, dan Malang. Namun, menurut Dukut Imam Widodo dan Henri Nurcahyo dalam Sidoardjo Tempo Doeloe, cita rasa autentik hidangan ini sulit ditiru di luar Sidoarjo.
-
Kuliner itu apa sih? Kuliner berasal dari bahasa Inggris 'culinary' dan bahasa Latin 'culinarius,' yang berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan dapur atau proses memasak.
-
Kenapa Olahan Bumbu Kuning populer? Salah satu bumbu yang populer dan banyak disukai adalah bumbu kuning.
-
Dimana oyong biasa diolah di Jawa Tengah? Sayur oyong termasuk salah satu bahan makanan yang sering diolah menjadi beragam menu harian.
“Rasanya makin sedap. Kami sekeluarga sama-sama hobi makan Ungker Jati,” ungkap Kartini dikutip merdeka.com dari liputan6.com pada Selasa (29/9). Berikut selengkapnya:
Marak pada Musim Hujan
©2020 liputan6.com
Di Blora, Ungker Jati akan bermunculan di awal musim hujan. Hewan ini biasanya akan menyerang pohon jati yang daunnya baru saja tumbuh.
Saat musim kemarau itu, ulat jati yang tinggal di pohon akan turun ke tanah dengan cara terjun menggunakan air liur yang membentuk sulur. Saat di tanah, hewan itu mencari tempat bersembunyi seperti di balik daun atau di balik batu.
Di sanalah Ungker Jati akan membungkus tubuhnya dengan air liur dan butiran tanah. Proses ini membuat mereka berubah menjadi kepompong berwarna cokelat kehitaman.
Diburu Warga
Saat musim hujan tiba, para warga yang tinggal di sekitar hutan jati Blora berangkat ke hutan pada pagi hari untuk berburu Ungker Jati dan berakhir pada sore hari. Setelah itu, hasil buruannya dibungkus dengan daun jati dan ditawarkan kepada pengendara yang melewati jalan-jalan di sana.
Dengan maraknya media sosial, warga juga memanfaatkan Facebook, Twitter, maupun Instagram untuk berjualan Ungker. Mereka berjualan lewat media sosial dengan mencantumkan foto beserta nomor hp yang bisa dihubungi.
“Satu gelas ungker saya tawarkan Rp15 ribu. Kalau satu kilogram Rp150 ribu. Jika harga cocok, langsung saya antar,” kata Andri, salah satu pedagang Ungker via media sosial dikutip dari infopublik.id.
Momen Tepat Berburu Ungker
©2020 liputan6.com
Walaupun muncul saat musim hujan dan jarang dijumpai pada musim kemarau, musim Ungker biasanya hanya berlangsung beberapa pekan.
Maryam, salah satu pemburu Ungker Jati, mengungkapkan berdasarkan pengalamannya hewan itu akan lebih mudah diperoleh ketika terik matahari berselang-seling dengan turunnya hujan.
Ukuran ungker sebenarnya cukup kecil, yaitu antara satu hingga dua sentimeter. Biasanya penduduk berburu Ungker sembari menggembalakan sapi.
Sudah Jadi Tradisi
Di kalangan warga Blora, berburu Ungker sudah jadi tradisi saat memasuki musim hujan. Walau begitu, pada nyatanya tidak semua warga Blora menyukai kuliner tersebut. Ada pula warga yang berburu Ungker hanya sekedar untuk bersenang-senang.
“Saya itu sebenarnya nggak doyan. Cuma seneng carinya saja. Ramai-ramai dengan warga lain. Nanti kalau sudah dapat banyak mau tak bawa pulang buat dimasak. Orang-orang di rumah yang pada doyan. Kalau saya nggak doyan, geli melihatnya,” ujar Teguh, salah satu warga Blora dikutip dari blorakab.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut sejarahnya, makanan ini menjadi penyelamat warga di masa paceklik karena jagung bisa bertahan di kondisi cuaca apapun.
Baca SelengkapnyaJawa Barat termasuk salah satu daerah yang kaya dengan jajanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan khas Jawa Barat yang banyak digemari ini!
Baca SelengkapnyaKupang Lontong adalah kuliner khas Sidoarjo yang cukup jarang ditemui di kota lain. Cira rasanya cukup unik dengan perpaduan gurih, manis dan segar.
Baca SelengkapnyaWalaupun terlihat sederhana, namun cita rasa Nasi Gegok sungguh mewah.
Baca SelengkapnyaKudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
Baca SelengkapnyaSebuah makanan lokal khas Suku Dayak di Kalteng ini cukup unik dan jarang ditemukan di daerah-daerah Indonesia lainnya.
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca SelengkapnyaOleh-oleh khas Cirebon tak selalu kerupuk melarat ataupun sirup Tjampolay, tapi salah satnya ada yang mirip bakpia namun jarang diketahui
Baca SelengkapnyaMakan gudeg di sini dijamin puas, karena lezat dan murah meriah.
Baca SelengkapnyaWadah bambu membuat panas kuah soto lebih awet. Wadahnya juga aman dipegang karena tidak panas.
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mudah ditemui di kawasan wisata Bandungan, Semarang.
Baca Selengkapnya