5 Kisah Banjarnegara Tempo Dulu, Mulai dari Zaman Kerajaan Hingga Kolonial Belanda
Merdeka.com - Banjarnegara merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Lebih dari 20 persen luas wilayah kabupaten ini berada di atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Hal ini membuat banyak warganya yang bermukim di kawasan pegunungan.
Perkembangan wilayah Banjarnegara kini tak bisa terlepas dari sejarah masa lalu. Peradaban di tempat ini bahkan telah dikenal pada abad 1-10 Masehi, tak lain dengan adanya Kompleks Percandian Dieng yang menjadi bagian dari wilayah tersebut.
Lantas seperti apa sejarah Banjarnegara dari masa ke masa? Berikut selengkapnya:
-
Mengapa Desa Wisata Onje disebut cikal bakal Kabupaten Purbalingga? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, bisa dikatakan kalau Onje adalah cikal bakal dari Kabupaten Purbalingga. Desa ini menjadi tempat para pemimpin Purbalingga masih berasal dari keturunan Adipati Onje II.
-
Apa pusat peradaban Kerajaan Banten? Pada masanya dulu, Banten merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Pulau Jawa.
-
Kapan Belanda pertama kali datang ke Banten? Dilandir dari laman bataviadigital.perpusnas.go.id, pasukan Belanda mulanya mendarat di Pelabuhan Banten pada 1596.
-
Dimana letak kerajaan kuno Banten Girang? Kerajaan itu letaknya berada di hulu teluk Banten.
-
Di mana desa Zaman Perunggu tersebut ditemukan? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough.
-
Mengapa Desa Bejijong disebut Kampung Majapahit? Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga kuat merupakan lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa silam. Kini, desa ini merupakan kawasan konservasi warisan Majapahit dan pariwisata strategis.
Sejarah Agraria di Dieng
©Cagarbudayambanjar.id
Saat kekuasaan Kerajaan Mataram Hindu mulai berkuasa di Dieng, sebagian besar wilayah itu merupakan tanah perdikan di mana warganya dibebaskan dari membayar pajak. Pada era kolonial Belanda, pemerintah saat itu kembali membebaskan lahan-lahan tersebut. Hal ini bertujuan agar situs-situs bersejarah di tempat itu tidak dirusak oleh warga.
Pada era pemerintahan Soeharto, tepatnya pada tahun 1970-an, para penduduk yang kebanyakan merupakan pendatang dari bawah Dieng diberikan sertifikasi lahan agar memperluas kebun pertaniannya dan membangun permukiman. Hal ini bertujuan untuk mendukung program pariwisata dan pertumbuhan pertanian di sana.
Pada tahun 1980-an, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala mendata kembali aset tanah dan situs yang dimiliki pemerintah sepeninggal kolonial Belanda. Ternyata banyak lahan yang telah dimiliki perseorangan. Maka mau tak mau Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala membeli sebagian lahan yang terdapat di situs itu.
Kampung Belanda di Banjarnegara
©Cagarbudayambanjar.id
Dulunya, Desa Klampok, salah satu desa di Kecamatan Purwareja Klampok, merupakan sebuah perkampungan Belanda di era kolonial. Saking lamanya mereka bermukim di sana, para orang-orang Belanda itu sudah berbaur dengan orang-orang lokal.
Pada sore hari, mereka juga bermain sepak bola dengan penduduk lokal dan disaksikan oleh warga sekitar. Dilansir dari Cagarbudayambanjar.id, adanya pabrik gula di desa itu menjadi sebab berdirinya perkampungan ini.
Hingga saat ini perumahan bekas tempat tinggal orang Belanda itu masih bisa dijumpai. Bahkan di sana juga terdapat kantor pos yang sudah digunakan di era Belanda, namun fungsinya belum berubah hingga saat ini.
Inspeksi Bangunan di Karangkobar
©Cagarbudayambanjar.id
Berada di kawasan pegunungan, banyak daerah di Banjarnegara yang cocok untuk tempat menanam kopi. Di daerah Karangkobar, ada gudang tempat penampungan dari hasil panen kopi. Tempat itu menjadi pusat penyetoran kopi dari daerah-daerah sekitar seperti Kalibening, Pagentan, dan Pejawaran.
Dalam sebuah foto, terlihat kegiatan inspeksi perbaikan rumah di Karangkobar pada tahun 1928. Perlu diketahui, bahwa di era Kolonial Belanda, Karangkobar sudah ramai menjadi pusat perekonomian masyarakat di utara Banjarnegara.
Sejarah Keramik Banjarnegara
Selain terkenal dengan hasil alamnya, di Banjarnegara juga punya kerajinan khas berupa keramik. Salah satu tokoh keramik di sana adalah Kandar Atmomihardjo. Setelah tiga tahun belajar memahami seluk beluk keramik di Bandung, Kandar diberi tugas memimpin perusahaan keramik Banjarnegara.
Pada tahun 1957, Kandar mendirikan industri keramik yang diberi nama Meandallai, singkatan dari Mendidik Anak Dalam Lapangan Industri. Tenaga kerjanya kebanyakan anak-anak putus sekolah dan pengangguran. Dari sinilah awal tumbuh perusahaan keramik di Klampok, Banjarnegara.
Dilansir dari Cagarbudayambanjar.id, keramik dari Klampok ini sudah dikenal di berbagai negara seperti Belanda, Amerika, bahkan beberapa museum dunia mengoleksi keramik ini.
Sejarah Perkeretaapian di Banjarnegara
©Cagarbudayambanjar.id
Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) adalah sebuah perusahaan kereta api yang melintasi lembah Sungai Serayu dan menghubungkan daerah-daerah seperti Maos, Purwokerto, Banjarnegara, hingga berakhir di Wonosobo.
Jalur ini dibangun atas dasar kepentingan ekonomi Belanda, dengan memberikan layanan transportasi yang cepat dan murah bagi perusahaan Belanda di kawasan tersebut, khususnya perkebunan gula.
Kini, beberapa aset perusahaan tersebut, seperti rel kereta api dan stasiun, masih tersisa bekas-bekasnya di Banjarnegara. Bahkan bangunan Stasiun Banjarnegara masih berdiri utuh dan kini berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia DAOP 5 Purwokerto. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaKerajaan tua itu bahkan sudah ada sebelum era Padjadjaran
Baca SelengkapnyaDesa itu memiliki beragam potensi wisata kuliner, sejarah, dan budaya
Baca SelengkapnyaPembangunan Bintaran sebagai tempat tinggal orang Eropa terjadi pada dekade 1860 hingga 1890
Baca SelengkapnyaKonon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca SelengkapnyaJawa Timur termasuk provinsi yang menyimpan bukti sejarah kerajaan-kerajaan besar di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.
Baca SelengkapnyaBendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.
Baca Selengkapnya