9 Akibat Kekurangan Protein bagi Tubuh, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
Merdeka.com - Protein merupakan salah satu asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan dikatakan bahwa protein adalah senyawa kimia tunggal atau tidak bisa digantikan oleh senyawa lain. Hal inilah yang menyebabkan setiap manusia harus dapat memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh dengan baik.
Asupan nutrisi protein sendiri bisa didapatkan melalui berbagai makanan hasil produk hewan maupun makanan yang berasal dari tumbuhan. Dalam hal ini, kandungan protein yang berasal dari produk hewan atau protein hewani, umumnya didapatkan dari daging sapi, ikan, ayam, hingga telur. Sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan atau protein nabati banyak didapatkan dari olahan kedelai seperti tahu, tempe, juga susu kedelai.
Baik protein hewani maupun nabati, keduanya sama-sama dibutuhkan oleh tubuh. Sebab dengan asupan protein yang tercukupi dengan baik, sistem kerja organ di dalam tubuh pun juga akan berjalan dengan lancar. Sehingga tidak heran jika tubuh kekurangan asupan protein akan lebih mudah terkena berbagai gangguan kesehatan.
-
Kenapa kekurangan makanan bisa menyebabkan masalah kesehatan? Kurangnya asupan makanan tidak hanya berujung pada rasa lapar. Gejala lain yang sering terabaikan dapat menjadi peringatan tubuh bahwa kebutuhan energi dan nutrisi tidak terpenuhi. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik, mental, maupun emosional.
-
Bagaimana ketidakseimbangan hormon mempengaruhi berat badan? Nah, ketidakseimbangan hormon sendiri terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak atau malah kekurangan hormon tertentu yang mengalir dalam darah. Kondisi yang tidak seimbang ini mempengaruhi setiap sel dan sistem di dalam tubuh sehingga dampaknya bisa menyebabkan berbagai gejala. Mulai dari perut kembung, cepat lelah, mood swing, hingga kenaikan berat badan drastis.
-
Apa tanda kekurangan protein? Ada beberapa gejala yang bisa muncul ketika tubuh tidak mendapatkan protein yang cukup. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu kita dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein harian dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap optimal.
-
Apa saja masalah yang muncul akibat kekurangan vitamin? Beberapa masalah yang mungkin muncul akibat kekurangan vitamin termasuk gangguan pada fungsi tubuh dan penurunan kinerja secara umum.
-
Apa dampak buruk kekurangan protein pada anak? 'Dampak kekurangan protein yaitu gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang hingga stunting,' ungkap Luciana dilansir dari Antara.
-
Apa yang terjadi kalau kurang nutrisi? Waktu penyembuhan luka yang lambat bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Dalam hal ini, akibat kekurangan protein bagi tubuh pun beragam, mulai dari kondisi hormon dalam tubuh yang tidak seimbang, terkena gangguan anemia, mengganggu kondisi tulang, gigi, rambut, dan kulit, hingga dapat meningkatkan risiko obesitas. Dengan begitu, setiap orang perlu memperhatikan hal apa saja yang menjadi akibat kekurangan protein bagi tubuh.
Dilansir dari Liputan6.com, berikut merdeka.com telah merangkum beberapa akibat kekurangan protein bagi tubuh yang perlu diketahui.
Anemia
©Shutterstock.com
Akibat kekurangan protein bagi tubuh yang pertama adalah terkena gangguan penyakit anemia atau kekurangan darah. Dalam hal ini, protein berperan membantu proses transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Sehingga jika asupan protein tidak tercukupi dengan baik, maka akan berdampak pada berkurangnya transpor oksigen. Dengan kondisi ini, tubuh menjadi kekurangan energi untuk melakukan berbagai aktivitas.
Kondisi Organ Tubuh Menurun
Akibat kekurangan protein bagi tubuh selanjutnya juga dapat menyebabkan menurunnya kondisi organ dalam tubuh. Di sini, protein berfungsi untuk membantu respon imun dalam melawan berbagai macam serangan penyakit. Sehingga pada tubuh yang kekurangan asupan protein menjadi lebih rentan terserang penyakit hingga dapat meningkatkan risiko kematian.
Selain itu, kondisi defisit protein juga dapat mengakibatkan menurunnya libido, kesuburan, dan meningkatkan risiko keguguran kandungan. Bukan hanya itu, tubuh yang kekurangan protein juga akan menimbulkan pembengkakan pada perut, tungkai, dan kaki. Tentu ini menjadi salah satu akibat kekurangan protein yang harus dihindari.
Kondisi Fisik Menurun
©shutterstock.com/Jochen Schoenfeld
Akibat kekurangan protein berikutnya juga dapat memberikan pengaruh pada kondisi fisik yang menurun. Pada kondisi tubuh yang kekurangan protein, bisa menyebabkan berbagai perubahan fisik seperti pengecilan otot rangka, sering merasa kelelahan, pusing, hingga pingsan.
Dengan begitu, fisik menjadi lebih lemah dan aktivitas keseharian yang sebelumnya bisa dilakukan dengan mudah menjadi lebih sulit.
Memengaruhi Kesehatan Tulang, Gigi, Rambut, dan Kulit
Akibat kekurangan protein bagi tubuh yang tidak kalah penting adalah dapat mempengaruhi kesehatan tulang, gigi, rambut, dan kulit. Dalam hal ini, asupan protein yang tidak terpenuhi dengan baik menjadi salah satu penyebab berbagai macam kelainan atau kerusakan gigi.
Bukan hanya itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan kulit terlihat pucat, kering, mengelupas, dan menipis. Bahkan pada orang yang kekurangan protein akan mengalami kerontokan rambut dan tumbuhnya uban atau rambut putih lebih cepat.
Mempengaruhi Emosi dan Mental
© boldsky.com
Akibat kekurangan protein bagi tubuh ternyata juga mampu memengaruhi kondisi emosi dan mental. Perlu diketahui bahwa neurotransmitter pada otak memerlukan asupan protein agar bisa bekerja dengan baik.
Sehingga tidak heran, jika protein tidak tercukupi dengan baik secara otomatis akan mengganggu kondisi emosional, seperti mood swing, depresi, gelisah, mudah marah, hingga insomnia. Dengan begitu, setiap orang perlu mencukupi asupan protein dengan baik terutama protein hewani.
Hormon Tidak Seimbang
Akibat kekurangan protein yang perlu diperhatikan berikutnya adalah hormon tubuh menjadi tidak seimbang. Seperti diketahui, bahwa nutrisi protein sangat dibutuhkan tubuh untuk proses pembentukan hormon.
Sehingga tubuh yang kekurangan protein secara otomatis akan mengurangi kadar insulin, menyebabkan ketidakseimbangan endoktrin, hormon pertumbuhan, IGF-1, dan hormon tiroid dalam plasma.
Meningkatkan Stres Oksidatif
©istimewa
Kekurangan protein ternyata juga mampu meningkatkan stres oksidatif. Perlu diketahui bahwa tubuh melakukan reaksi atau respon anti oksidatif yang bertujuan untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat proses oksidasi.
Bukan hanya itu, protein juga dibutuhkan tubuh untuk melawan ketidakseimbangan pertahanan tubuh dan senyawa radikal bebas yang bersifat merusak.
Stunting
Akibat kekurangan protein bagi tubuh juga selanjutnya dapat menyebabkan kondisi stunting pada anak. Perlu diketahui, munculnya fenomena anak bertubuh pendek atau stunting di Indonesia tidak lain karena asupan protein yang tidak tercukupi dengan baik.
Lebih lanjut, kondisi stunting ini akan mengganggu perkembangan kognitif anak maupun remaja. Selain itu, pertumbuhan tinggi badan yang kurang maksimal juga sering dikaitkan dengan perkembangan kecerdasan otak yang terhambat.
Meningkatkan Risiko Obesitas dan Kelainan Kardiovaskular
© foxnews.com
Akibat kekurangan protein bagi tubuh terakhir yang tidak kalah penting yaitu mampu meningkatkan risiko obesitas dan kelainan kardiovaskular. Dalam hal ini, protein memainkan peranan penting sebagai alat transportasi zat gizi untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Sehingga jika senyawa protein dalam tubuh tidak dapat terpenuhi dengan baik dapat mengakibatkan tubuh kekurangan gizi. Bahkan kondisi ini dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh, hingga meningkatkan risiko obesitas, infeksi dan kelainan penyakit kardiovaskular. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan disepelekan, tanda tubuh kekurangan protein ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya lho!
Baca SelengkapnyaKekurangan gizi merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami obesitas, kondisi kesehatan kulitnya mengalami perubahan yang tak boleh disepelakan.
Baca SelengkapnyaKondisi kurang makan yang kita alami bisa menunjukkan berbagai tanda berikut yang tak hanya sekadar munculnya rasa lapar.
Baca SelengkapnyaSusu memang menyehatkan namun konsumsi berlebih bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaMalnutrisi dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Berikut pertanyaan tentang malnutrisi dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaDiet yang dilakukan seseorang bisa berdampak buruk pada kesehatan dan menimbulkan efek yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh Anda.
Baca Selengkapnya