Bedhol Projo Sidokarto, Angkat Sejarah Desa dengan Ciptakan Tradisi
Merdeka.com - Kalurahan Sidokarto yang berada di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, merupakan desa yang rutin menggelar acara budaya. Selain ada Sidokarto Fair, setiap tiga tahun sekali mereka menggelar acara budaya bernama Festival Bedhol Projo.
Lurah Sidokarto, Istiyarto, mengatakan bahwa Festival Bedhol Projo merupakan kirab budaya yang mengambil tema sejarah terbentuknya wilayah desa tersebut.
Ia bercerita, sebelum wilayah Kalurahan Sidokarto ditetapkan, ada tiga kelurahan kecil yaitu Klajuran, Wirokraman, dan Rewulu. Setelah ada maklumat Sri Sultan HB XI pada tahun 1948, ketiga kalurahan kecil itu bergabung dan membentuk wilayah Desa Sidokarto hingga saat ini.
-
Dimana Festival Upacara Adat Sleman diadakan? Acara itu digelar di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan.
-
Kapan Festival Upacara Adat Sleman diselenggarakan? Festival ini dilaksanakan selama dua hari yaitu dari tanggal 19-20 Juni 2024.
-
Mengapa Festival Upacara Adat Sleman diadakan? Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.
-
Kapan warga Klaten mengadakan kirab budaya Sadranan? Acara itu diadakan pada Selasa (27/3).
-
Dimana kupatan jolosutro dirayakan? Keunikan tradisi kupatan rasulan tersebut masih terawat dengan sangat baik hingga menjadi hidangan khas dari Desa Jolosutro Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.
-
Dimana acara budaya tersebut diadakan? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
“Waktu itu kantor desanya masih di rumah Bapak Suwito Harjono yang ada di Wirokraman.
Baru pada 15 September 1967 pindah kantor ke sini. Bedhol Projo itu untuk memperingati perpindahan kantor lurah pertama ke sini,” kata Istiyarto saat ditemui Merdeka.com pada Senin (8/5).
©Dokumentasi Desa SidokartoWarga setempat begitu antusias mengikuti Festival Bedhol Projo. Pada awalnya pesertanya dibatasi hanya 100-150 orang tiap pedukuhan. Tapi masyarakat menolak. Pada akhirnya pesertanya membludak hingga 6.000 peserta.
Akibatnya, kirab yang dimulai pukul 10 pagi itu baru selesai sore hari menjelang maghrib. Mengingat waktu yang terbatas, tak semua peserta dapat mengikuti kirab tersebut.
“Dalam acara itu empat pedukuhan di Sidokarto kami beri subsidi masing-masing Rp2 juta. Tapi di padukuhan habisnya Rp30-40 juta. Dana itu berasal dari swadaya. Sejauh ini acara tersebut sudah digelar tiga kali yaitu pada tahun 2016,2019, dan 2022. Cerita latar belakang terbentuknya desa yang digunakan untuk kirab itu sebenarnya saya yang membuat sendiri. Tapi tetap berdasarkan sumber sejarah yang akurat,” jelasnya.
©Dokumentasi Desa Sidokarto
Istiyarto pertama kali menjabat jadi pegawai Kalurahan Sidokarto sejak tahun 2011. Pada tahun 2012, ia punya angan-angan agar Kalurahan Sidokarto punya acara besar guna memperingati hari jadi. Tapi masalahnya hari jadi semua kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada dasarnya sama.
Hingga pada suatu hari, ia berbincang dengan seorang pembantu kantor desa yang usianya sudah tua. Pembantu desa itu bilang pada Istiyarto kalau ia tahu sejarah perpindahan kantor desa dari rumah lurah pertama ke kantor yang berdiri sekarang. Pembantu desa itu mengaku sudah membantu lurah Sidokarto sejak ia masih duduk di bangku SMP.
Dari sanalah Istiyarto mengumpulkan data-data baik tertulis maupun informasi lisan tentang sejarah perpindahan kantor desa itu. Ia mencari data mulai dari keraton, berbincang dengan para tetua desa, dan kemudian informasi yang diperoleh ia tulis hingga jadilah sebuah narasi sejarah terbentuknya Desa Sidokarto.
Tak hanya itu, ia kemudian membuat skenario tentang tata cara adat yang akan dijalankan saat Festival Bedhol Projo.
“Bahkan payung-payung ini, yang digunakan untuk festival itu, saya beri nama sendiri. Payung yang paling besar itu namanya Karta Adirajasa. Artinya juga ada,” ujar Istiyarto.
Desa Brilian
©Dokumentasi Desa Sidokarto
Dalam daftar yang dibagikan pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Yogyakarta, Kalurahan Sidokarto termasuk salah satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ikut program Desa Brilian. Istiyarto mengatakan bahwa desanya baru didaftarkan untuk mengikuti program tersebut.
Atik, Officer Deparatemen Ultra Micro Sosial Entrepreneurship & Incubation Department BRI, mengatakan bahwa Desa Brilian merupakan program dari BRI untuk memberikan pelatihan kepada para perangkat desa, baik itu pada perangkat pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), UMKM yang terdapat di desa tersebut, ibu-ibu PKK, serta karang taruna.
Namun sebelum mendapatkan bantuan pemberdayaan itu, masing-masing desa yang terdaftar harus menjalankan program yang dilakukan secara online selama 1-2 bulan. Pada tahun 2023 ini, program tersebut dimulai sejak Bulan Mei ini.
“Dari semua desa yang mendaftar, akan diambil 40 desa terbaik, lalu kemudian diambil lagi 15 desa terbaik. Di akhir program ini nantinya ada acara penghargaan untuk memilih desa terbaik,” kata Atik
Tanah kas Desa Sidokarto ©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid
Tak hanya mengangkat sejarah desa, Istiyarto kini sedang merancang pembangunan sebuah taman wisata yang berada di sebuah tanah kas desa. Tanah itu pada awalnya digunakan warga untuk perikanan. Namun pemanfaatan tanah itu untuk budidaya ikan ternyata tidak cocok karena di sana banyak binatang pemangsa ikan. Akhirnya warga mengembalikan pemanfaatan tanah itu ke pemerintah desa.
Di atas tanah tersebut, Istiyarto merancang sebuah taman wisata di mana ada kolam renang, pendopo, dan juga tempat jualan untuk UMKM setempat. Proposal konsep taman wisata itu kemudian dikirim pada Kemendesa demi memperoleh bantuan dana.
Gayung bersambut, pada tahun 2022, Kalurahan Sidokarto mendapat bantuan dari Kementerian Desa PTDD sebesar Rp650 juta. Karena ada refocusing COVID-19, biayanya dipotong hingga menyisakan Rp260 juta. Dana itu langsung digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.
Tapi ternyata saat itu Istiyarto salah perhitungan. Dana Rp260 juta akhirnya habis hanya untuk sewa ekskavator.
“Akhirnya kita tambah dengan dana-dana desa yang lain. Paling tidak tempat itu bisa kita gunakan untuk kegiatan. Alhamdulillah tanah itu bisa digunakan untuk acara Bedhol Projo Sidokarto kemarin. Ada panggung, ada pertunjukan musik, masyarakat yang hadir luar biasa. UMKM bisa berdagang di sana. Parkir semalam saja di sana bisa dapat Rp10 juta,” pungkas Istiyarto. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komunitas Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa.
Baca SelengkapnyaTradisi Suran Mbah Demang dilaksanakan setiap tanggal 7 Sura penanggalan Jawa
Baca SelengkapnyaTradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian
Baca SelengkapnyaKarnaval BEC akan berlangsung di sekitar area Taman Blambangan. Rute BEC tahun ini sepanjang 2,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaTradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaIni tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi
Baca SelengkapnyaKeberadaan Telaga Buret membuat sejumlah desa di Tulungagung tak pernah alami kekeringan.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.
Baca SelengkapnyaSuasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaDesa wisata ini punya nilai lebih karena berada di tepian Sungai Bengawan solo dan punya lahan pertanian yang subur
Baca Selengkapnya