Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bedhol Projo Sidokarto, Angkat Sejarah Desa dengan Ciptakan Tradisi

Bedhol Projo Sidokarto, Angkat Sejarah Desa dengan Ciptakan Tradisi Acara Budaya Desa Sidokarto. ©Dokumentasi Desa Sidokarto

Merdeka.com - Kalurahan Sidokarto yang berada di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, merupakan desa yang rutin menggelar acara budaya. Selain ada Sidokarto Fair, setiap tiga tahun sekali mereka menggelar acara budaya bernama Festival Bedhol Projo.

Lurah Sidokarto, Istiyarto, mengatakan bahwa Festival Bedhol Projo merupakan kirab budaya yang mengambil tema sejarah terbentuknya wilayah desa tersebut.

Ia bercerita, sebelum wilayah Kalurahan Sidokarto ditetapkan, ada tiga kelurahan kecil yaitu Klajuran, Wirokraman, dan Rewulu. Setelah ada maklumat Sri Sultan HB XI pada tahun 1948, ketiga kalurahan kecil itu bergabung dan membentuk wilayah Desa Sidokarto hingga saat ini.

“Waktu itu kantor desanya masih di rumah Bapak Suwito Harjono yang ada di Wirokraman.

Baru pada 15 September 1967 pindah kantor ke sini. Bedhol Projo itu untuk memperingati perpindahan kantor lurah pertama ke sini,” kata Istiyarto saat ditemui Merdeka.com pada Senin (8/5).

acara budaya desa sidokarto©Dokumentasi Desa Sidokarto

Warga setempat begitu antusias mengikuti Festival Bedhol Projo. Pada awalnya pesertanya dibatasi hanya 100-150 orang tiap pedukuhan. Tapi masyarakat menolak. Pada akhirnya pesertanya membludak hingga 6.000 peserta.

Akibatnya, kirab yang dimulai pukul 10 pagi itu baru selesai sore hari menjelang maghrib. Mengingat waktu yang terbatas, tak semua peserta dapat mengikuti kirab tersebut.

“Dalam acara itu empat pedukuhan di Sidokarto kami beri subsidi masing-masing Rp2 juta. Tapi di padukuhan habisnya Rp30-40 juta. Dana itu berasal dari swadaya. Sejauh ini acara tersebut sudah digelar tiga kali yaitu pada tahun 2016,2019, dan 2022. Cerita latar belakang terbentuknya desa yang digunakan untuk kirab itu sebenarnya saya yang membuat sendiri. Tapi tetap berdasarkan sumber sejarah yang akurat,” jelasnya.

acara budaya desa sidokarto

©Dokumentasi Desa Sidokarto

Istiyarto pertama kali menjabat jadi pegawai Kalurahan Sidokarto sejak tahun 2011. Pada tahun 2012, ia punya angan-angan agar Kalurahan Sidokarto punya acara besar guna memperingati hari jadi. Tapi masalahnya hari jadi semua kelurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada dasarnya sama.

Hingga pada suatu hari, ia berbincang dengan seorang pembantu kantor desa yang usianya sudah tua. Pembantu desa itu bilang pada Istiyarto kalau ia tahu sejarah perpindahan kantor desa dari rumah lurah pertama ke kantor yang berdiri sekarang. Pembantu desa itu mengaku sudah membantu lurah Sidokarto sejak ia masih duduk di bangku SMP.

Dari sanalah Istiyarto mengumpulkan data-data baik tertulis maupun informasi lisan tentang sejarah perpindahan kantor desa itu. Ia mencari data mulai dari keraton, berbincang dengan para tetua desa, dan kemudian informasi yang diperoleh ia tulis hingga jadilah sebuah narasi sejarah terbentuknya Desa Sidokarto.

Tak hanya itu, ia kemudian membuat skenario tentang tata cara adat yang akan dijalankan saat Festival Bedhol Projo.

“Bahkan payung-payung ini, yang digunakan untuk festival itu, saya beri nama sendiri. Payung yang paling besar itu namanya Karta Adirajasa. Artinya juga ada,” ujar Istiyarto.

Desa Brilian

acara budaya desa sidokarto

©Dokumentasi Desa Sidokarto

Dalam daftar yang dibagikan pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Yogyakarta, Kalurahan Sidokarto termasuk salah satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ikut program Desa Brilian. Istiyarto mengatakan bahwa desanya baru didaftarkan untuk mengikuti program tersebut.

Atik, Officer Deparatemen Ultra Micro Sosial Entrepreneurship & Incubation Department BRI, mengatakan bahwa Desa Brilian merupakan program dari BRI untuk memberikan pelatihan kepada para perangkat desa, baik itu pada perangkat pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), UMKM yang terdapat di desa tersebut, ibu-ibu PKK, serta karang taruna.

Namun sebelum mendapatkan bantuan pemberdayaan itu, masing-masing desa yang terdaftar harus menjalankan program yang dilakukan secara online selama 1-2 bulan. Pada tahun 2023 ini, program tersebut dimulai sejak Bulan Mei ini.

“Dari semua desa yang mendaftar, akan diambil 40 desa terbaik, lalu kemudian diambil lagi 15 desa terbaik. Di akhir program ini nantinya ada acara penghargaan untuk memilih desa terbaik,” kata Atik

acara budaya desa sidokarto

Tanah kas Desa Sidokarto ©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid

Tak hanya mengangkat sejarah desa, Istiyarto kini sedang merancang pembangunan sebuah taman wisata yang berada di sebuah tanah kas desa. Tanah itu pada awalnya digunakan warga untuk perikanan. Namun pemanfaatan tanah itu untuk budidaya ikan ternyata tidak cocok karena di sana banyak binatang pemangsa ikan. Akhirnya warga mengembalikan pemanfaatan tanah itu ke pemerintah desa.

Di atas tanah tersebut, Istiyarto merancang sebuah taman wisata di mana ada kolam renang, pendopo, dan juga tempat jualan untuk UMKM setempat. Proposal konsep taman wisata itu kemudian dikirim pada Kemendesa demi memperoleh bantuan dana.

Gayung bersambut, pada tahun 2022, Kalurahan Sidokarto mendapat bantuan dari Kementerian Desa PTDD sebesar Rp650 juta. Karena ada refocusing COVID-19, biayanya dipotong hingga menyisakan Rp260 juta. Dana itu langsung digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.

Tapi ternyata saat itu Istiyarto salah perhitungan. Dana Rp260 juta akhirnya habis hanya untuk sewa ekskavator.

“Akhirnya kita tambah dengan dana-dana desa yang lain. Paling tidak tempat itu bisa kita gunakan untuk kegiatan. Alhamdulillah tanah itu bisa digunakan untuk acara Bedhol Projo Sidokarto kemarin. Ada panggung, ada pertunjukan musik, masyarakat yang hadir luar biasa. UMKM bisa berdagang di sana. Parkir semalam saja di sana bisa dapat Rp10 juta,” pungkas Istiyarto. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peduli Potensi Desa, Anak Muda di Sleman Bentuk Komunitas Konco Dolan
Peduli Potensi Desa, Anak Muda di Sleman Bentuk Komunitas Konco Dolan

Komunitas Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Adat Suran Mbah Demang, Bentuk Pelestarian Nilai-Nilai Leluhur Masa Lalu
Mengenal Upacara Adat Suran Mbah Demang, Bentuk Pelestarian Nilai-Nilai Leluhur Masa Lalu

Tradisi Suran Mbah Demang dilaksanakan setiap tanggal 7 Sura penanggalan Jawa

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi

Tradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian

Baca Selengkapnya
Akhir Pekan Ini, Parade Kostum Etnik Kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival Digelar
Akhir Pekan Ini, Parade Kostum Etnik Kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival Digelar

Karnaval BEC akan berlangsung di sekitar area Taman Blambangan. Rute BEC tahun ini sepanjang 2,5 kilometer.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa

Tradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.

Baca Selengkapnya
Airlangga Apresiasi Tradisi Masyarakat Jaga Kekayaan Budaya Luhur Bangsa
Airlangga Apresiasi Tradisi Masyarakat Jaga Kekayaan Budaya Luhur Bangsa

Salah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya

Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi

Baca Selengkapnya
Mengenal Ulur-Ulur Telaga Buret, Ungkapan Syukur Warga Tulungagung Tak Pernah Alami Kekeringan
Mengenal Ulur-Ulur Telaga Buret, Ungkapan Syukur Warga Tulungagung Tak Pernah Alami Kekeringan

Keberadaan Telaga Buret membuat sejumlah desa di Tulungagung tak pernah alami kekeringan.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Ritual Kebo-keboan Alas Malang, Wujud Kekuatan Budaya Banyuwangi
Meriahnya Ritual Kebo-keboan Alas Malang, Wujud Kekuatan Budaya Banyuwangi

Ritual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.

Baca Selengkapnya
Keseruan Festival Upacara Adat di Sleman, Tonjolkan Nilai-Nilai Adiluhung Budaya Lokal
Keseruan Festival Upacara Adat di Sleman, Tonjolkan Nilai-Nilai Adiluhung Budaya Lokal

Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.

Baca Selengkapnya
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno

Suasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.

Baca Selengkapnya
Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Jangglengan Sukoharjo, Bisa Lihat Lomba Kano di Sungai
Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Jangglengan Sukoharjo, Bisa Lihat Lomba Kano di Sungai

Desa wisata ini punya nilai lebih karena berada di tepian Sungai Bengawan solo dan punya lahan pertanian yang subur

Baca Selengkapnya