Cerita Perajin Logam Jadi Mentor Pengusaha Muda Brilian, Punya Semangat Tinggi
Merdeka.com - Setelah melanglang buana kerja di perkantoran sejak tahun 2012, Rudi Hermawan (32) memilih untuk melepas kariernya dan kembali ke kampung halamannya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Ia melihat ada potensi besar di desanya yang bisa dikembangkan. Selama ini, Desa Tumang dikenal sebagai desanya para perajin logam. Namun selama kuliah hingga akhirnya meneruskan ke jenjang karier, tak tebersit di niat Rudi untuk mengembangkan usaha di kampung halamannya.
Akhirnya setelah merasa tak cocok dengan pekerjaannya sebagai pegawai kantor, Rudi pulang ke kampung halamannya. Di sana ia mulai ikut mengembangkan usaha kerajinan logam dari nol.
-
Bagaimana Budi Harta Winata membangun bisnisnya? Budi mengawali dengan memiliki 2 karyawan. Pekerjaannya mulai dari memasang kanopi. Usaha las keliling Budi berkembang sampai akhirnya Budi memiliki workshop 20.000 m2.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana Rusli memulai bisnis anggreknya? Berawal dari hobi merawat bunga, kini ia bisa meraup cuan dari tanaman anggrek yang ditekuninya saat ini.
-
Bagaimana Rahma membangun usahanya hingga sukses? Dari bangkrut jadi bangkit Lantaran omzet yang tak kunjung meningkat, akhirnya ia terpaksa menutup toko cokelatnya karena bangkrut. Merasa masih memiliki energi untuk bangkit, dirinya lantas menjual bahan makanan kering seperti kentang Mustafa dan bawang goreng. Dari sini usahanya lumayan berkembang, hingga akhirnya terus dibangun menjadi sebuah industri katering hingga sekarang.
-
Bagaimana Tengku Firmansyah belajar menjadi tukang besi? Sembilan inch grinder ini alat paling berbahaya dan berat. Butuh waktu terbiasa pakai alat ini dan meski anggap dia sebagai senjata jadi harus ekstra hati-hati soalnya daya tebasnya kiat banget,' tulis Firman.
-
Siapa yang Rusman tiru dalam bisnisnya? 'Saat saya memulai usaha, saya tidak mau meniru orang tua. Saya ingin jadi generasi perintis bukan pewaris.
“Pertama saya perajinnya dari saudara-saudara saya, sekitar 2-3 orang. Saya ambil dari orang-orang terdekat dulu,” kata Rudi saat dihubungi Merdeka.com pada Minggu (2/7).
Usahanya kerajinan logamnya kemudian ia beri nama Tumapel Art. Ia mengatakan ada alasan dan harapan atas pemilihan nama itu.
“Tumapel ART itu sebenarnya singkatan tempat tinggal dan kelahiran saya, ‘tumang tempel’. Dan ternyata Tumapel juga dulu adalah kerajaan besar. makanya ada harapan dari saya Tumapel kelak bisa jadi penguasa kerajinan logam,” ungkapnya.
Tahun demi tahun, usaha kerajinannya semakin berkembang. Namun pada saat pandemi COVID-19, usahanya terhenti. Tak ada satupun pesanan yang masuk.
“Pas COVID-19 kami bingung. Keuangan nggak tertata. Ditambah struggle-nya luar biasa. Harus berjuang sendiri,” kata Rudi.
Pada Juli 2020, ada program Pengusaha Muda Brilian. Karena ingin belajar lebih tentang dunia usaha, ia bergabung dengan program dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut. Saat bergabung dengan program tersebut, Rudi banyak bertanya pada mentornya mengenai banyak hal, terutama bagaimana cara mengembangkan usaha.
Dari program tersebut, ia mendapatkan banyak ilmu. Ia pun semakin dikenal mentor.
“Waktu itu saya tekadkan serius dalam belajar. Dekat sama mentor. Di sana kita berjuang dan berkembang. Ilmu yang dibagikan mentor saya benar-benar serapi,” ujarnya.
Setelah mengikuti program tersebut, ia kembali merintis usaha kerajinan logamnya dari awal. Ia mulai tata kembali manajemen serta target pasar. Produk yang awalnya lebih banyak disetorkan untuk katering, kini ia merambah memproduksi produk kerajinan lampu tembaga untuk masjid.
“Produk lampu inilah yang sekarang menjadi andalan kami,” imbuh Rudi.
©IstimewaPada tahun 2022, program Pengusaha Muda Brilian kembali dibuka. Dalam kesempatan ini, ia dipilih menjadi mentor untuk para peserta, khususnya peserta yang berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, ia lebih banyak membagi pengalamannya dalam membangun usaha, bagaimana ia terpuruk saat pandemi, lalu bangkit, dan bagaimana pula ia memiliki semangat tinggi pantang menyerah.
Di sisi lain, banyak peserta yang berkonsultasi padanya. Dari para peserta Rudi menyimpulkan ternyata masih banyak dari mereka yang belum mengerti tentang ilmu manajemen.
“Pesan saya untuk pengusaha muda, jangan patah semangat. Orang zaman sekarang banyak yang cepat mengeluh. Akhirnya banyak mereka yang menyerah di tengah jalan. Padahal tidak ada hasil yang instan. Nikmati saja prosesnya, harus kreatif, dan jangan lupa berhenti berdoa. Kalau kita terus berusaha tapi tidak berdoa kalau bagi saya itu kurang barokah,” kata Rudi.
Ia berharap, program dari BRI seperti Pengusaha Muda Brilian bisa tetap berlanjut sampai kapanpun. Apalagi dari berbagai program serupa yang diadakan berbagai institusi, program dari BRI itulah yang menurutnya paling berkesan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberdayaan PNM kepada nasabah tidak terlepas dari pemberian modal finansial, intelektuan dan sosial.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pengrajin di Kampung Tarikolot telah membentuk ekosistem industri logam yang besar.
Baca SelengkapnyaProduk Virage Awie pun semakin mendunia dikenal di mancanegara, seperti Prancis, Jepang, Filipina, India dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaKonsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda asal Kota Tangerang berbagi kisah suksesnya berjualan sparepart sepeda motor.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaUntuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaPembeli gazebo buatan Suherman dan para pekerjanya tidak hanya diminati di pasar Indonesia, tetapi juga menarik minat pembeli luar negeri.
Baca SelengkapnyaIndustri kerajinan anyaman milik Payem ini memproduksi berbagai macam barang home decor berbahan baku serat alam.
Baca Selengkapnya