Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Desa di Wonosobo Ini Disebut Sebagai Tempat Kelahiran Sultan Jogja, Ini Kisahnya

Desa di Wonosobo Ini Disebut Sebagai Tempat Kelahiran Sultan Jogja, Ini Kisahnya Sejarah Desa Pagerejo Wonosobo. ©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Merdeka.com - Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ada sebuah desa yang dikenal memiliki banyak petilasan dan juga adat budaya masyarakat yang masih dijaga dengan baik. Namanya Desa Pagerejo.Tak hanya itu, banyak masyarakat percaya bahwa desa itu menjadi tempat di mana salah satu Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono II, dilahirkan.

“Saya berkenalan dengan desa ini pada tahun 2019, tepatnya saat riset Festival Sundoro-Sumbing. Saat itu saya menemukan banyak hal menarik, salah satunya saat pembacaan silsilah desa bahwa desa itu sangat erat dengan Keraton Yogyakarta terutama tahun 1700-an. Dalam silsilah itu tertulis nama Raden Mas Sundoro, yang tak lain merupakan nama kecil dari Sri Sultan Hamengkubuwono II,” kata Erwin Abdilah, seorang peneliti Dewan Riset Daerah Wonosobo, dikutip dari kanal YouTube Official Wonosobo WEB TV.

Lalu apa bukti lain kalau desa itu merupakan tempat lahir dari Raja Yogyakarta pada masanya itu? berikut selengkapnya:

Tempat Lahir Sri Sultan Hamengkubuwono II

sejarah desa pagerejo wonosobo

©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Berdasarkan situs resmi Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono II lahir di lereng Gunung Sindoro pada 7 Maret 1950. Ia diberi nama kecil Raden Mas Sundoro. Masa kecilnya dilalui bersama ibunya, Kanjeng Ratu Kadipaten, di wilayah pengungsian akibat situasi perang melawan VOC. Situasi tersebut kelak membentuk karakter keras Raden Mas Sundoro.

Dalam keterangan ini, tidak disebutkan secara lebih rinci desa mana tempat ia dilahirkan. Akhirnya banyak anggapan masyarakat yang tertuju pada Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, yang berada di sisi selatan lereng Gunung Sindoro.

Sejarah Desa Pagerejo

sejarah desa pagerejo wonosobo

©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Berdasarkan silsilah yang dibacakan sesepuh desa, tokoh yang membuka Dusun Pagerotan, Desa Pagerejo, dan berjasa melindungi warga dari serangan penjajah Belanda adalah Sunan Puger, kakek dari Raden Mas Sundoro. Sementara itu, nama Desa Pagerejo sendiri dulunya bernama Desa Dawuhan.

Namanya kemudian diubah menjadi Desa Pagerejo pada tahun 1922. Erwin mengatakan, saat itu Belanda menetapkan sebuah peraturan di mana para kepala desa harus bisa menulis huruf latin. Padahal waktu itu para kepala desa rata-rata hanya bisa menulis aksara Jawa dan aksara Arab-Melayu.

Medan Pertempuran

sejarah desa pagerejo wonosobo

©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Para leluhur desa percaya bahwa dulunya Desa Pagerejo merupakan medan pertempuran para pejuang melawan Belanda. Hal ini dibuktikan dari nama-nama toponim tempat di sekitar Pagerejo seperti Dusun Dawuhan yang diyakini sebagai tempat berunding para pejuang, Dusun Tempuran yang diyakini sebagai tempat bertempur melawan penjajah, Bukit Pranggong yang dulunya menjadi lokasi sebuah perang besar, dan Surodilogo yang secara harfiah memiliki arti “berani perang”.

“Saya juga menemukan satu fakta menarik bahwa warga desa masih memperingati satu peristiwa besar tentang Sunan Puger, bahkan ada satu tempat yang diyakini sebagai makam Sunan Puger, di tempat itulah warga menggelar Ruwat Sikramat. Sikramat diyakini sebagai tempat perundingan untuk perang melawan penjajah Belanda,” ungkap Erwin.

Peninggalan di Desa Pagerejo

sejarah desa pagerejo wonosobo

©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Samsul Mudasim, tokoh pemuda Desa Pagerejo, menyebutkan ada banyak peninggalan bersejarah di Desa Pagerejo di antaranya petilasan pohon beringin besar bernama Kyai Sodo Lanang dengan batu berukir tulisan kuno di bawahnya, Meriam Sitomi yang dipendam, Petilasan Mbah Bondan Kejawan, dan Petilasan Mbah Makukuhan.

“Selain itu juga ada peninggalan keris diduga milik Sunan Puger yang sampai sekarang masih terjaga di Museum Masjid Agung Jawa Tengah. Ada juga dokumen berupa foto tentang tradisi sadranan. Ada juga peninggalan berupa kesenian seperti tari lengger, tari kuda kepang, dan juga wayang,” kata Samsul dikutip dari kanal YouTube Samsul.

Hipotesis yang Masih Harus Diuji

sejarah desa pagerejo wonosobo

©YouTube/Official Wonosobo WEB TV

Erwin mengatakan, berdasarkan penelitian yang ia lakukan, masih banyak peninggalan lain yang ditemukan di Desa Pagerejo. Walau begitu, ia mengakui kalau hipotesis yang mengatakan desa itu sebagai tempat kelahiran Sri Sultan Hamengkubuwono II masih harus terus diuji kebenarannya.

“Namun dari silsilah yang warga ceritakan secara turun-temurun banyak sekali data atau informasi penting terkait era itu. Bahkan dari trah Hamengkubuwono II juga menghubungi kami untuk menguji kebenaran itu. Karena literatur Keraton Yogyakarta sendiri mengatakan, bahwa ia lahir di lereng Gunung Sindoro, sehingga beliau bernama Raden Mas Sundoro,” pungkas Erwin. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peringati HUT ke-199, Ini Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo
Peringati HUT ke-199, Ini Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo

Dengan hampir seluruh wilayahnya yang berada di daerah pegunungan, Wonosobo menawarkan pesona alam yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosrodiningrat, Anak Bangsawan Solo yang Terkenal Cerdas dan Visioner
Mengenal Sosrodiningrat, Anak Bangsawan Solo yang Terkenal Cerdas dan Visioner

Ia adalah tokoh lokal dan nasional yang terkenal kharismatik

Baca Selengkapnya
Sri Sultan Hamengku Buwono I Pindah ke Yogyakarta 7 Oktober 1756, Berikut Sejarahnya
Sri Sultan Hamengku Buwono I Pindah ke Yogyakarta 7 Oktober 1756, Berikut Sejarahnya

Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah pelopor dalam berdirinya Kesultanan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya
Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya

Situs itu dulunya menjadi tempat peristirahatan kuda yang dibangun Susuhunan Pakubuwono II

Baca Selengkapnya
Peristiwa 6 Agustus 1717:  Kelahiran Hamengku Buwono I, Arsitek Kerajaan dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta
Peristiwa 6 Agustus 1717: Kelahiran Hamengku Buwono I, Arsitek Kerajaan dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta

Selain Pendiri dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta, Hamengku Buwono I juga sosok arsitek kerajaan.

Baca Selengkapnya
Kisah Joglo Berusia 200 Tahun di Yogyakarta, Pernah Jadi Kantor Kelurahan hingga Rumah Sakit Gerilyawan Kini Masih Berdiri Megah
Kisah Joglo Berusia 200 Tahun di Yogyakarta, Pernah Jadi Kantor Kelurahan hingga Rumah Sakit Gerilyawan Kini Masih Berdiri Megah

Rumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje

Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam

Baca Selengkapnya
9 Tempat Wisata Solo dan Sekitarnya yang Menarik untuk Mengisi Waktu Luang, Populer Banget!
9 Tempat Wisata Solo dan Sekitarnya yang Menarik untuk Mengisi Waktu Luang, Populer Banget!

Ada beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said

Di desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said

Baca Selengkapnya
Disebut Mahfud MD sebagai Contoh Desa yang Maju, Ini Sejarah Desa Panggungharjo Bantul
Disebut Mahfud MD sebagai Contoh Desa yang Maju, Ini Sejarah Desa Panggungharjo Bantul

Desa itu memiliki beragam potensi wisata kuliner, sejarah, dan budaya

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama
Napak Tilas Kejayaan Islam Cirebon di Desa Astana, Ada Makam Sunan Gunung Jati dan Keraton Pertama

Di Desa Astana, peninggalan kejayaan Islam era lampau masih bisa dilihat seperti makam Sunan Gunung Jati, Petilasan Syekh Datul Kahfi, sampai Keraton Pakungwati

Baca Selengkapnya