Dipimpin oleh Seorang Ratu, Ini 5 Fakta Sejarah Kerajaan Kalinyamat
Merdeka.com - Kerajaan Kalinyamat adalah sebuah kerajaan yang berada di wilayah Jepara. Sebenarnya sebelum menjadi kerajaan, Kalinyamat merupakan sebuah kadipaten yang berada di wilayah Demak. Namun karena terjadi perpecahan, Kalinyamat menjadi kerajaan sendiri yang wilayahnya meliputi Jepara, Pati, Kudus, Juwana, dan Rembang.
Salah satu keunikan Kerajaan Kalinyamat adalah tonggak pemerintahannya yang dipimpin seorang ratu. Dia bernama Retna Kencana yang kemudian bergelar Ratu Kalinyamat. Pada masa pemerintahannya, dia membawa Kerajaan Kalinyamat ke puncak kejayaan.
Saat itu, Ia berhasil membangun armada laut yang sangat kuat. Tak hanya itu, pada masa pemerintahannya pula Kerajaan Kalinyamat berhasil membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lainnya. Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana Ratu Kalinyamat naik tahta? Puteri ketiga dari Sultan Trenggono (1521-1546) Kerajaan Demak. Ia bernama asli Retna Kencana. Ratu Kalinyamat ini kemudian menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin.
-
Siapa Ratu yang memimpin Kerajaan Kalingga? Ratu Shima dikenal sebagai pemimpin Kerajaan Kalingga sekitar tahun 674 Masehi. Dia berhasil naik tahta setelah suaminya, Raja Kartikeyasinga, wafat. Berkat ketegasannya, Kerajaan Kalingga dikenal di seluruh dunia kala itu.
-
Apa yang membuat Ratu Kalinyamat dikenal? Ratu Kalinyamat merupakan penguasa Jepara. Ia seorang yang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang.
-
Kapan Ratu Kalinyamat memimpin pasukan ke Malaka? Pada tahun 1550, ia mengirim 4.000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari Portugis.
-
Siapa yang memimpin kerajaan Majapahit? “Dewi Suhita is the 6th King of the Majapahit Kingdom, who has the title Ratu Ayu Kencono Wungu, He led the Majapahit kingdom from 1429 AD - 1447 AD, The beauty and beauty of DEWI SUHITA made everyone admire and fall in love with him“ - Millen
-
Siapa yang membangun Kota Tua Kalianget? Saat itu Sumenep berada di bawah pemerintahan Pangeran Rama alias Cakranegara II.
Berdirinya Kerajaan Kalinyamat
Kerajaan Kalinyamat berdiri pada masa-masa akhir Kerajaan Demak menjelang keruntuhannya. Saat itu, terjadi perang saudara akibat perebutan tahta dan kekuasaan di Demak.
Setelah pertempuran saudara itu, para penguasa kerajaan berkumpul di Jepara untuk memusyawarahkan masa depannya. Pada akhirnya berdirilah Kerajaan Kalinyamat. Kerajaan itu berjarak 18 km dari Jepara masuk ke pedalaman.
Masa Kejayaan
©Indonesia.go.id
Puncak kejayaan Kerajaan Kalinyamat terjadi pada masa pemerintahan Retna Kencana yang bergelar Ratu Kalinyamat. Ratu Kalinyamat sendiri merupakan anak dari Sultan Trenggana dan cucu dari Raden Patah yang merupakan raja dari Kerajaan Demak.
Setelah berhasil menyelesaikan konflik perang saudara di Demak, dia kemudian menjadi penguasa di kota pelabuhan Jepara, yang letaknya tak jauh dari Demak. Sementara itu kekuasaan Kerajaan Demak dipegang oleh anak Trenggana lainnya, Sunan Prawoto. Ratu Kalinyamat mendirikan pusat kerajaan sendiri di Kalinyamat yang letaknya tak jauh dari Pelabuhan Jepara.
Selama dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, Pelabuhan Jepara menjelma menjadi sebuah pelabuhan yang besar. Bahkan menurut sumber Portugis yang ditulis oleh Meilink-Roelofsz, saat itu Jepara menjadi kota pelabuhan terbesar di utara Jawa dengan armada lautnya yang besar dan kuat pada abad ke-16.
Dipimpin Seorang Ratu
Sebagian besar masa berdirinya Kerajaan Kalinyamat dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, yaitu pada periode 1527-1536, dan pada 1549-1579.
Kerajaan itu sebenarnya sempat dipimpin oleh suaminya, Sultan Hadiri pada periode 1536-1549. Tapi pada tahun 1549, dia dibunuh oleh anak buah Arya Penangsang dalam suatu perjalanan dari Kudus untuk pulang ke Jepara. Karena itulah tonggak kepemimpinan dikembalikan ke Ratu Kalinyamat.
Dilansir dari Undip.ac.id, Ratu Kalinyamat digambarkan sebagai sosok wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaannya tercermin dari peranannya sebagai pusat keluarga Kesultanan Demak, terutama setelah anggotanya tercerai-berai sepeninggal Sultan Trenggana.
Berani Menantang Portugis
©kemenag.go.id
Sebagai seorang pemimpin, Ratu Kalinyamat bersikap anti terhadap Portugis. Pada 1550, dia mengirim 4.000 tentara Jepara untuk memenuhi permintaan Sultan Johor membebaskan Malaka dari kekuasaan Bangsa Eropa itu.
Pada saat penyerangan terhadap Portugis itu, pasukan Jepara berhasil membebaskan sebagian dari Malaka. Namun pasukan Portugis dapat membalasnya. Dalam peperangan itu, tak sampai 1.000 tentara yang selamat sampai kembali di Jawa.
Tak cukup sampai di situ, pada 1573 sultan Aceh kembali meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka. Dia kemudian mengirim 15.000 prajurit Jepara yang terbagi ke dalam 300 kapal. Namun sama halnya dengan penyerangan pertama, penyerangan ini juga gagal dan hanya sepertiga saja dari jumlah prajurit yang berhasil kembali tiba di Jawa.
Namun dua penyerangan itu mendapat apresiasi dari pihak lawan. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai “rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame”, yang artinya “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani”.
Keruntuhan Kerajaan Kalinyamat
©Wikipedia.org
Pada 1590, Kerajaan Kalinyamat diserang oleh Kerajaam Mataram. Tapi Kerajaan Kalinyamat punya benteng yang kuat. Tiga kali penyerangan Mataram berhasil digagalkan Kerajaan Kalinyamat.
Pada 1599 Pangeran Arya Jepara, penerus tahta Ratu Kalinyamat membesuk ayahnya, Maulana Hasanuddin yang sedang sakit di Banten. Saat itulah Mataram kembali menyerang pusat Kerajaan Kalinyamat. Untuk kali ini, pasukan Kalinyamat keteteran menghadapi serangan Mataram.
Pada saat itulah Kota Jepara berhasil diduduki dan Kalinyamat dihancurkan. Pada saat itulah wilayah Jepara berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram dan dipimpin oleh seorang bupati. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaBeberapa ratu di antaranya disebut pernah menjadi pemimpin di wilayahnya. Selain cantik, ada juga yang punya cerita jago strategi perang.
Baca SelengkapnyaDi balik kehebatan Majapahit, ada pemimpin militer hebat yang memimpin pasukan hebat. Di era Raja Hayam Wuruk, ada dua jenderal perang sakti dan ditakuti.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.
Baca SelengkapnyaMpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.
Baca SelengkapnyaSri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaMengenal Lancang, kapal yang digunakan orang Sumatra Timur hingga asal usul istilah Kota Riau.
Baca SelengkapnyaPada masa lalu, Kalimas adalah pintu gerbang menuju ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto.
Baca SelengkapnyaPernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus
Baca Selengkapnyaia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh
Baca Selengkapnya