Fakta Menarik Baby Volcano di Grobogan, "Sang Adik" Bledug Kuwu yang Menyemburkan Lumpur Akibat Gempa Tuban
Semburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Semburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Fakta Menarik Baby Volcano di Grobogan, "Sang Adik" Bledug Kuwu yang Menyemburkan Lumpur Akibat Gempa Tuban
Baby Volcano atau lebih dikenal warga dengan sebutan Bledug Cangkring menyemburkan lumpur pada Jumat (22/3) sore. Semburan itu terjadi selama kurang lebih 1 jam mulai pukul 16.00 WIB.
Menurut Bhabinkamtibmas Polsek Kradenan Polres Grobogan, Bripka C. Niam, semburan Baby Volcano tersebut berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya.
-
Bagaimana Bledug Anak Kesongo terbentuk? Salahudin menjelaskan bahwa tanah yang menyusun bukit kecil itu merupakan sisa-sisa lumpur letusan yang pernah terjadi. Tanah yang berwarna abu-abu merupakan lumpur letusan yang paling baru. 'Lumpur yang paling muda ini sebenarnya terdiri dari beberapa aliran yang saling tumpang tindih. Kita lihat lidah-lidahnya (bekas aliran lumpur) ada yang menutup di atas lidah yang sebelumnya,' ungkap Salahudin dikutip dari kanal YouTube Geodwipa Teknika Nusantara.
-
Kenapa Bledug Anak Kesongo bisa meletus? Salahudin mengungkapkan, di bagian lapisan tanah terdalam dari Bledug Anak Kesongo, terdapat sebuah sesar yang mendorong lapisan tanah di atasnya untuk bergerak ke atas. Pada titik tertentu, tekanan dari perut bumi keluar ke permukaan tanah sehingga terjadilah letusan atau luapan lumpur yang keluar dari puncak Bledug Anak Kesongo.
-
Apa itu Bledug Anak Kesongo? Di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora, terdapat sebuah fenomena alam berupa bukit kerucut yang ukurannya kecil. Bahkan saking kecilnya, bukit itu tak layak menyandang predikat sebagai sebuah bukit. Bentuknya kecil, menjulang mungkin tak sampai 20 meter dari permukaan tanah. Uniknya, gundukan tanah yang membentuk bukit kecil ini warnanya berbeda kontras dengan warna permukaan tanah di sekelilingnya.
-
Bagaimana Bledug Kuwu terbentuk? Dilansir dari kanal YouTube Keluarga Arif Com ID, Bledug Kuwu dulunya berada di dasar laut. Setelah menyemburkan material vulkanik, lumpur dari Bledug Kuwu menyebar ke mana-mana dan berangsur-angsur menjadi sebuah daratan yang luas.
-
Dimana Bledug Anak Kesongo berada? Di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora, terdapat sebuah fenomena alam berupa bukit kerucut yang ukurannya kecil.
-
Apa itu Bledug Kramesan? Bledug Kramesan merupakan salah satu mud volcano di Grobogan yang memiliki tinggi 25 meter dari permukaan tanah.
Mengutip Liputan6.com, semburan lumpur itu terjadi usai terjadi gempa susulan di perairan Tuban Laut Jawa.
Diketahui bahwa semburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Membesarnya semburan lumpur tersebut berimbas dengan makin banyaknya lumpur yang masuk ke persawahan warga.
Letupan lumpur di Baby Volcano pernah terjadi pada 23 Februari 2022 lalu. Waktu itu suara gemuruh disertai arus lumpur terjadi di Baby Volcano. Derasnya arus lumpur membuat tanggul pembatas obyek wisata dengan sawah jebol. Akibatnya luapan lumpur meluber ke persawahan.
Saat kondisi normal, tempat wisata itu menyuguhkan letupan-letupan lumpur dengan intensitas rendah. Letupan-letupan itu justru menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Adik dari Bledug Kuwu
Lokasi Baby Volcano tidak jauh dari Bledug Kuwu, yaitu hanya sekitar 2 kilometer di sebelah barat Bledug Kuwu, tepatnya di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Secara umum, kedua fenomena alam itu berasal dari jenis yang sama. Hanya saja letupan lumpur di Bledug Kuwu lebih besar.
Mengutip YouTube Sabda Semesta, Baby Volcano juga disebut adik dari Bledug Kuwu. Luas tempat itu mencapai 1 hektare.
Letupan lumpur di Baby Volcano ini memiliki intensitas kecil, tak hanya mengandung gas, namun juga air garam. Oleh warga sekitar kandungan air garam itu dimanfaatkan untuk membuat garam.
Pertanda Buruk
Mengutip Instagram @beatradiobali, Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan mengatakan, fenomena muntahan lumpur pernah muncul saat terjadi gempa bumi di daerah lain.
Pada saat gempa Jogja Mei 2006 misalnya, Baby Volcano bergejolak dengan mengeluarkan semburan lumpur yang sangat deras dan berlangsung lama.
Tokoh masyarakat Desa Grabagan, Budi Aji (55), mengatakan bahwa fenomena semburan lumpur tersebut sangat jarang terjadi.
Menurut keyakinan warga sekitar, jika semburan lumpur di Bledug Cangkring atau Baby Volcano terjadi, maka akan diikuti sebuah bencana buruk di Indonesia.