Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gelar Pameran, Begini Cara Keraton Jogja Kisahkan Kembali Geger Sepehi

Gelar Pameran, Begini Cara Keraton Jogja Kisahkan Kembali Geger Sepehi Keraton Yogyakarta. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Geger Sepehi pada tahun 1812 merupakan salah satu peristiwa kelam dalam sejarah perjalanan Keraton Yogyakarta. Dalam peristiwa ini, Keraton Yogyakarta dijarah habis-habisan oleh tentara Inggris.

Penyerangan ini menyebabkan banyak anggota keluarga keraton yang tewas. Namun sesungguhnya, jumlah korban tewas pasti dari pihak keraton angkanya tidak diketahui.

Peristiwa Geger Sepehi itu diceritakan kembali oleh Keraton Yogyakarta pada 28 Oktober 2022 nanti dalam sebuah pameran bertajuk “Sumakala: Dasawarsa Temaram Yogyakarta”.

“Momentum ini merupakan upaya Keraton Yogyakarta untuk merekonstruksi ulang kisah-kisah Sultan terdahulu,” kata Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Bendara dikutip dari ANTARA pada Senin (17/10).

Lantas seperti apa nantinya pameran itu bakal ditampilkan? Berikut selengkapnya:

Peristiwa Kelam

keraton yogyakarta

©2020 liputan6.com

GKR Bendara mengatakan, setelah peristiwa Geger Sepehi, Keraton Yogyakarta mengalami masa yang kelam. Menurutnya, berbagai desakan politik dari Pemerintahan Inggris terhadap Sultan Hamengku Buwono III saat itu berdampak pada ketidakstabilan ekonomi sebab seluruh biaya perang yang ditimbulkan akibat gempuran Inggris ke Yogyakarta harus ditanggung oleh Keraton Yogyakarta. Sedangkan kondisi karut-marut tersebut harus disaksikan oleh GRM Ibnu Djarot, putra mahkota yang masih belia.

Titik klimaksnya, pangeran harus menyaksikan sendiri saat ayahnya meninggal setelah dua tahun bertahta sehingga putra mahkota yang kala itu masih berusia 10 tahun harus menggantikan kedudukan Sultan dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono IV.

“Meskipun kedua Sultan, yakni Sultan ketiga dan Sultan keempat mengalami kondisi yang sulit, tetapi berbagai prestasi dalam pemerintahan maupun pembangunan kebudayaan di keraton turut disumbangkan,” kata GKR Bendara.

Tantangan Tersendiri

001 tantri setyorini

©Instagram/gkrbendara

GKR Bendara mengatakan, pameran “Sumakala” tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Keraton Yogyakarta dan tim pameran sebab setelah peristiwa itu, kondisi keraton benar-benar porak poranda. Sementara itu, benda budaya, kekayaan material, hingga pusaka yang dimiliki keraton kala itu dijarah habis-habisan oleh prajurit Sepoy.

“Sumber-sumber mengenai pemerintahan keraton pada awal abad ke-19 praktis tidak banyak ditemukan. Di sinilah keraton mencoba membaca ulang sejarah semasa 1812-1822 dan mewujudkannya dalam bentuk visual,” kata GKR Bendara.

Karya yang Dipamerkan

keraton yogyakarta

©Instagram.com/ezaae

Beberapa karya pada masa kedua Sultan yang akan dipamerkan antara lain tari Bedhaya Durmakina, Babad Ngayogyakarta, dan kereta kebesaran dari masing-masing sultan. Selain itu, kegiatan pendukung juga akan digelar pada pameran itu antara lain napak tilas kediaman putra mahkota, menjelajahi ruas penyerangan Geger Sepehi, hingga berbagai diskusi dan lokakarya berkaitan dengan tema pameran.

“Sebagai institusi budaya sekaligus museum yang inklusif, Keraton Yogyakarta juga menggandeng komunitas untuk bekerja sama dalam penyelenggaraan pameran,” kata Bendara. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenang Heroisme Pahlawan Geger Sepehi, Warga dan Seniman Kota Jogja Gelar Festival AMUK 1812
Kenang Heroisme Pahlawan Geger Sepehi, Warga dan Seniman Kota Jogja Gelar Festival AMUK 1812

Belum banyak orang tahu sosok Sumodiningrat. Ia merupakan tokoh di balik peristiwa Geger Sepehi 1812.

Baca Selengkapnya
Bentuk Pengenalan Upacara Adat pada Masyarakat Jawa, Ini Fakta Menarik Pameran
Bentuk Pengenalan Upacara Adat pada Masyarakat Jawa, Ini Fakta Menarik Pameran "Abhimantrana"

Pameran itu digelar dalam rangka Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X

Baca Selengkapnya
Mengenal Prasasti Kamulan, Bukti Terima Kasih Raja Kertajaya kepada Penduduk Trenggalek yang Menyelamatkan Kedudukannya
Mengenal Prasasti Kamulan, Bukti Terima Kasih Raja Kertajaya kepada Penduduk Trenggalek yang Menyelamatkan Kedudukannya

Prasasti yang menandai lahirnya Kabupaten Trenggalek ini sangat berarti bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.

Baca Selengkapnya
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat
Melihat Perayaan Sekaten dan Maulid Nabi di Keraton Surakarta Tahun 1912, Warga yang Ingin Nonton Wajib Ucapkan Kalimat Syahadat

Acara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Bentengnya Masih Berupa Pagar Kayu, Begini Penampakan Lukisan Benteng Baluwarti pada Abad ke-18
Bentengnya Masih Berupa Pagar Kayu, Begini Penampakan Lukisan Benteng Baluwarti pada Abad ke-18

Pagelaran dan Sitihinggil telah terbentuk walau masih sederhana.

Baca Selengkapnya
Potret Serunya Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Ada Arak-Arakan Gajah hingga Tumpeng Raksasa
Potret Serunya Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Ada Arak-Arakan Gajah hingga Tumpeng Raksasa

Dalam waktu singkat, isi gunungan tumpeng habis diserbu masyarakat yang tampak sangat antusias.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro
Mengenal Mubeng Beteng, Tradisi Keraton Yogyakarta di Malam Satu Suro

Banyak makna filosofis yang terkandung dalam tradisi ini

Baca Selengkapnya
Tradisi Kupatan Jolosutro Asal Bantul Diakui Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Keunikannya
Tradisi Kupatan Jolosutro Asal Bantul Diakui Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Keunikannya

Kupatan Jolosutro merupakan tradisi yang telah berlangsung lama di daerah Piyungan, Bantul..

Baca Selengkapnya
Kampung Wisata Taman Sari Yogyakarta, Unik dan Menarik
Kampung Wisata Taman Sari Yogyakarta, Unik dan Menarik

Kampung Wisata Taman Sari merupakan salah satu situs sejarah.

Baca Selengkapnya