Kisah Sukses Pemuda Sleman Ternak Ayam Pheasant, Omzetnya Ratusan Juta Rupiah
Merdeka.com - Ayam pheasant adalah jenis ayam yang unik dan langka. Memiliki habitat asal di pegunungan China, budi daya ayam berbulu indah itu merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Walaupun belum banyak, beberapa peternak di Indonesia mencoba membudidayakannya. Salah satunya seorang pemuda asal Tempel, Sleman bernama Anggit Mas Arifuddin.
Dilansir dari Brilio.net, pria yang juga pendiri JSP Farm Jogja itu pertama kali jatuh cinta dengan ayam pheasant setelah melihat videonya di YouTube. Karena kagum dengan keindahan ayam itu, dia mulai mencari peternak yang sudah berhasil mengembangbiakkan ayam itu.
Tak usah jauh-jauh keliling dunia, ternyata di Jogja dia berhasil menemukan orang yang berhasil membudidayakan ayam itu. Dari situlah kisah Anggit beternak ayam pheasant dimulai.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Kenapa ternak ayam kampung menguntungkan? Selain dapat memanfaatkan dagingnya, penangkar ayam kampung dapat meraih keuntungan tambahan dengan menjual telur ayam kampung.
-
Kenapa Anas tertarik beternak ayam cemani? Kisah-kisah leluhur itulah yang menginspirasi Anas Ariffudin untuk beternak ayam cemani.
-
Dimana Ayam Penyet populer? Ayam penyet biasanya disajikan dengan nasi, tempe, tahu, dan lalapan, menjadikannya hidangan yang populer di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke negara tetangga seperti Singapura.
-
Mengapa Betrand Peto ingin memelihara ayam? Sejak dulu, aku selalu memiliki hobi memelihara ayam. Aku beternak ayam dan sering bermain dengan mereka.
-
Kenapa Ayam Betutu terkenal? Menu ini tidak hanya mencuri perhatian dengan kelezatan rasanya, tetapi juga menyimpan nilai tradisional dan budaya yang kaya.
Proses Belajar
©YouTube/Cap Capung
Setelah berhasil menemukan peternak ayam pheasant di daerahnya, Anggit langsung menuju tempat tinggal peternak itu. Di sana ia belajar banyak hal tentang cara beternak hewan itu mulai dari cara perawatan, jenis makanan, ukuran kandang, dan cara bertelurnya.
Tak hanya itu, Anggit juga pergi ke tempat-tempat lain. Setelah merasa yakin, dia membeli sepasang ayam pheasant untuk diternakkan di tempat tinggalnya dengan kandang yang telah ia siapkan sebelumnya.
Kandang Ayam Pheasant
©YouTube/Cap Capung
Untuk mulai beternak dengan sepasang ayam pheasant, Anggit mengatakan ia harus menyiapkan kandang berukuran 2x2 meter denga tinggi 2,5 meter. Selain itu, kandang sebisa mungkin dikondisikan seperti dengan habitat asli ayam di mana hewan itu biasanya hidup di tempat yang sejuk dan memiliki banyak pepohonan.
Kemudian, kondisi kandang diusahakan separuh tertutup dan separuhnya lagi terbuka agar air hujan bisa masuk. Dengan keadaan seperti itu, ayam pheasant akan merasa nyaman di dalam kandang karena tempat itu tidak terlalu lembab dan tidak pula terlalu kering.
Makanan Ideal
©YouTube/Cap Capung
Untuk pakan, biasanya Anggit menyediakan broiler 1 comfeed dicampur dengan jagung pecah dan beras merah. Kemudian ayam itu juga diberi irisan daun sawi dan kecambah tiga kali dalam seminggu untuk meningkatkan metabolisme ayam.
Jika pakan itu berhasil terpenuhi, Anggit menyarankan agar ayam juga diberi pakan alami seperti jangkrik, ulat Hongkong, maupun ulat kandang sebanyak seminggu sekali.
Musim Kawin Ayam Pheasant
©YouTube/Cap Capung
Menurut Anggit, musim kawin ayam pheasant akan datang pada September atau November di mana saat itu adalah masa musim hujan. Setelah itu, ayam akan bertelur sebanyak 12-15 butir. Setelah itu, telur dimasukkan ke dalam inkubator. Setelah anak ayam menetas, mereka biasanya sudah bisa makan makanannya sendiri seperti ayam-ayam lainnya.
“Harga ayam pheasant sangat mahal karena waktu bertelurnya saja hanya setahun sekali, dan dia juga tidak mau mengerami telurnya sendiri,” kata Anggit dikutip dari YouTube Cap Capung.
Prospek Bagus
©YouTube/Cap Capung
Selama beternak ayam pheasant, Anggit tidak pernah mengalami kendala karena selalu mengikuti saran-saran dari teman-temannya sesama peternak. Ditambah itu, dia mengakui kalau prospek beternak hewan itu sangat bagus karena peminatnya banyak. Selain itu, harga ayam pheasant dari tahun ke tahun akan tetap stabil.
“Saya itu sudah kenal dari ayam pheasant dari tahun 2014 dan sampai tahun 2019 harga ayam pheasant tidak ada turun-turunnya dan tetap seperti itu,” terang Anggit.
Omzet Ratusan Juta Rupiah
Dengan tujuh pasang indukan ayam pheasant, Anggit mampu meraih omzet hingga Rp120 juta per tahun. Menurut Anggit, harga ayam pheasant itu bermacam-macam dan tergantung jenisnya.
“Untuk yang paling murah itu namanya Ringneck Pheasant. Dia akan terus bertelur hampir sama seperti ayam kampung. Harga anakannya untuk umur satu bulan sekitar dua ratus sampai lima ratus ribu. jadi bisa dijual anakan. Sedangkan untuk yang jenis Golden Pheasant, Yellow Pheasant, Silver Pheasant, terus ada Lady Amherst, Reeves Pheasant, dan jenis-jenis lainnya itu dijual per enam bulan. Itu untuk Golden Pheasant sekitar 5,5 juta per pasang, kalau Yellow 6,5-7 juta per pasang, sedangkan untuk Lady Amherst itu bisa sampai 9-9,5 juta per pasang, sedangkan jenis-jenis yang lain lebih mahal,” jelas Anggit dikutip merdeka.com dari Brilio.net.
Teknik Pemasaran
©YouTube/Cap Capung
Biasanya, Anggit memasarkan ayam pheasant miliknya dengan dua cara, yaitu secara online dan secara offline. Dari dua cara itu, yang paling menyedot banyak perhatian adalah dari online. Mereka biasanya berasal dari luar kota seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan dari luar Jawa seperti Palembang, Kalimantan, dan Bali.
“Biasanya kalau masih di Pulau Jawa, akan lebih aman kalau ayam pheasant dikirim dengan jasa kereta api. Tapi kalau pengiriman ke luar kota juga selama ini selalu selamat sampai tujuan,” terang Anggit.
Beternak dengan Hati
©YouTube/Cap Capung
Anggit mengatakan kalau ingin beternak ayam pheasant itu harus bisa merawatnya dengan hati. Dengan cara seperti itu, beternak ayam pheasant akan terasa mudah dan santai. Kalau hanya mengejar uang semata, dia mengatakan lama-lama si peternak akan merasa bosan dan ayam pheasant yang tidak dirawat akan mati.
“Jadi untuk beternak ayam pheasant itu bagi pemula jangan didasari dengan ingin meraup untung yang banyak dengan harga besar. Tapi bagi kami beternak ayam pheasant itu didasari rasa suka, hiburan, dan juga hobi,” kata Anggit dikutip merdeka.com dari YouTube Cap Capung pada Rabu (8/7) (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaJika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaAyam-ayam ini ternyata memiliki peminat dari berbagai daerah sehingga laku dijual.
Baca SelengkapnyaHidup yang tidak memiliki arah seketika berubah ketika dia mulai merintis usaha ekspor kelinci.
Baca SelengkapnyaPepatah Arab man jadda wa jadda menegaskan siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Artinya, usaha takkan pernah mengkhianati hasil.
Baca SelengkapnyaPeternak bebek di Jombang Jawa Timur ini cuan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Ia membagikan rahasianya.
Baca SelengkapnyaSapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha asal Wonosobo bernama Ganang adalah lulusan SMA yang kini sukses beternak ayam kampung.
Baca SelengkapnyaYusuf mengatakan, untuk modal awal usahanya, ia menghabiskan uang Rp4 juta.
Baca SelengkapnyaMeski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
Baca Selengkapnya