Mengenal Kerajinan Lurik Khas Klaten, Kain Tradisional yang Tak Lekang oleh Zaman
Merdeka.com - Beberapa puluh tahun lalu saat era kejayaan kain lurik, beberapa desa di wilayah Klaten menjadi sentra pembuat kain tenun lurik, sebut saja desa Padan, Cawas, Juwiring, Bayat, Karangdowo, Tlingsing, dan Delanggu. Saat itu, jumlah penenun di Klaten disebut hingga mencapai ribuan.
Bahkan hingga kini, daerah Klaten disebut sebagai ibu kota tenun lurik. Di jalan menuju pusat kota, ada monumen berupa patung seorang wanita yang sedang menenun.
Namun seiring persaingan bisnis yang makin ketat, keberadaan para perajin tenun makin berkurang. Kini hanya tinggal para perajin tenun di Desa Pedan dan Tlingsing yang masih eksis.Lalu seperti apa aktivitas pembuatan kerajinan lurik di Klaten saat ini? Berikut selengkapnya:
-
Dimana pembuatan lurik Klaten terjadi? Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel Desa Kedungampel di Kecamatan Cawas, menjadi salah satu wilayah yang melestarikan kerajinan kain tradisional lurik khas Kabupaten Klaten.
-
Bagaimana pabrik sarung tenun Gresik berkembang? Pada tahun 1953, usaha tenun kecil bernama Pertenunan BHS memulai usaha membuat sarung tenun. Saat itu, usaha tenun yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini memproduksi saring tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
-
Kenapa kerajinan perak Koto Gadang semakin menurun? Melansir dari Antara, eksistensi kerajinan perak di Koto Gadang kini semakin memudar. Hal ini disebabkan oleh jumlah perajin perak di Koto Gadang yang sudah berkurang drastis, sehingga tingkat produksi otomatis menurun.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
-
Dimana Pabrik Tenun Kesono berdiri? Keluarga Bin Martak sengaja memilih Desa Kesono sebagai lokasi pendirian pabrik tenun karena berdekatan dengan salah satu sumber air terbaik pada zaman Hindia Belanda.
-
Siapa pendiri Pabrik Tenun Kesono? Berdiri pada tahun 1935, pabrik ini dulunya jadi pabrik tenun terbesar di Jawa Timur. Pendirinya adalah keluarga Bin Martak, yang sebelumnya mendirikan pabrik tenun pertama di Surabaya.
Menyesuaikan Zaman
©2021 Merdeka.com/Dinda Meutia
Seiring dengan munculnya alat tenun mesin (ATM), perajin lurik tradisional dengan “gedogan” dan “alat tenun bukan mesin” (ATBM) mulai surut. Kedua jenis alat tenun ini dioperasikan secara manual.
Hingga kini, perajin lurik dengan alat tenun tradisional maupun ATBM masih dapat dijumpai di desa-desa di Klaten. Perajin tenun tradisional terbanyak ditemui di Desa Tlingsing yang populer disebut “Desa Wisata Tenun”.
Beda halnya dengan Desa Pedan, di sana pembuatan lurik sudah menggunakan ATM. Dengan teknologi itu, kain tenun lurik bisa diproduksi secara masif dan corak warnanya lebih bervariasi.
Di luar itu semua, kedua jenis kain lurik punya pasarnya sendiri. Yang jelas dari sisi harga, kain lurik yang diproduksi secara manual jauh lebih mahal dibandingkan lurik yang diproduksi menggunakan mesin.
Tetap Bertahan
©2021 Merdeka.com/Dinda Meutia
Salah satu perajin tenun tradisional di Desa Tlingsing yang masih bertahan adalah Mbah Sono. Walaupun salah satu tangannya susah digerakkan, namun ia masih semangat menggerakkan alat tenunnya.
Beda halnya dengan di Desa Pedan, ada sentra tenun Prasodjo yang sudah berdiri pada tahun 1950. Kini sentra tenun itu sudah memproduksi lurik menggunakan mesin. Dilansir dari astinsoekanto.com, sentra lurik itu ramai pembeli. Selain kain, di sana juga dijual sandal lurik, tas lurik, baju, bantal, dan sebagainya. Karyawan yang bekerja di sana jumlahnya mencapai ratusan orang.
Sediakan Wisata Edukasi
©2021 Merdeka.com
Tak hanya memproduksi kain tenun khas Jawa, sentra lurik Desa Pedan ternyata juga memproduksi kain khas Toraja dan Meksiko. Beberapa motif lurik bisa dibeli atau dipesan di showroom dan workshop di desa ini, motif-motif tersebut antara lain Ketan Ireng, Ketan Salak, Kijing Miri, Sodo Sak Ler, Kembang Bayem, Kembang Sembukan, Rinding Putung, Dom Kecer, dan Tumbar Pecah.
Berbagai produk outfit bernuansa lurik juga bisa dibeli dengan harga variatif di antaranya jaket, topi, syal, aksesoris, dan lain-lain. Di sini pula pengelola menyediakan wisata edukasi lurik bagi pengunjung di mana mereka bisa melihat sekaligus mencoba sendiri proses pembuatan lurik. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca SelengkapnyaPara perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaMakin ke sini, bahan baku pembuatan kerajinan itu makin sulit diperoleh sehingga harga produk mereka bertambah mahal
Baca SelengkapnyaPada masa kejayaannya, pabrik tenun terkenal di Mojokerto punya sekitar 3.000 karyawan. Kini, bangunannya yang megah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau
Baca SelengkapnyaMata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAnak muda zaman sekarang cenderung tidak tertarik untuk menjadi seorang pembatik
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan dari BRI pula, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang dapat melakukan pelatihan dan pemberdayaan anak muda.
Baca Selengkapnya