Mengenal Sinom Parijotho Salak, Batik Khas Sleman Bermotif Tumbuhan
Merdeka.com - Pada Selasa (1/2), Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengembangkan batik khas Sleman sebagai produk unggulan di wilayahnya. Batik itu memiliki nama unik, Sinom Parijotho Salak. Pengembangan produk lokal inilah yang mengantarkan Kustini menjadi penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang akan diberikan dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023.
“Batik Sinom Parijotho Salak adalah pengembangan atau inovasi batik Sleman berbasis kearifan lokal dengan motif tumbuhan atau flora yang ada di Sleman,” kata Kustini, dikutip dari ANTARA.
Lalu seperti apa bentuk motif batik itu? Berikut selengkapnya:
-
Apa makna motif Pari Sumilak dalam batik Bojonegoro? Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen). Maknanya padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang Bojonegoro menjadi lumbung padi atau bahkan jadi salah satu daerah pemasok padi untuk kebutuhan nasional.
-
Siapa yang rintis batik khas Kuningan? 'Batik Kuningan ini kami rintis di 2004, dan di 2008 kami menjualnya. Setelah kami ada produsen lainnya seperti Batik Dakor dan Batik Bojong Asri.
-
Mengapa batik ciprat Desa Kemudo menjadi UMKM unggulan? Gradasi warna dengan motif yang indah membuat batik ciprat ini jadi UMKM unggulan di Desa Kemudo
-
Bagaimana Pak Kliwon membuat batik? Proses Pembuatan Batik karya Pak Kliwon diawali dengan desain pada kain putih ukuran dua meter. Selanjutnya mencanting dengan cairan malam sesuai dengan gambar pola yang sudah didesain. Saat mencanting Pak Kliwon harus melakukannya dengan teliti dan hati-hati. Cairan malam itu jangan sampai luber. Tahap berikutnya adalah pewarnaan. Batik diwarnai dengan busa spon dan cat pewarna kain. Usai permukaan kain diwarnai secara merata, kain batik dijemur hingga warnanya mengering.
-
Kenapa batik Sojiwan diciptakan? Penciptaan motif batik Sojiwan bermula dari pendampingan UNESCO dan BPCB pada Mei 2015 terhadap warga di Dusun Sojiwan.
-
Apa produk utama Kampung Batik Jetis? Produksi batik tulis tradisional yang sudah ada sejak 1675 itu kini sudah mencapai generasi ketujuh.
Awal Pengembangan Batik Sinom Parijotho
©wotifbatik.web.id
Kustini mengatakan, perjalanan kemunculan Batik Sinom Parijotho sesungguhnya cukup panjang. Ia menceritakan tercetusnya ide untuk membuat motif batik sendiri itu sudah ada sejak ia menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Sleman tahun 2010-2021. Saat itu ia mendapat dukungan dari Bupati Sleman yang juga suaminya sendiri, Sri Purnomo.
“Kemudian kami menggelar lomba desain batik Sleman tahun 2012 untuk menggali potensi desainer-desainer dalam menggali motif-motif batik yang bersumber pada kekayaan alam dan budaya Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Gunakan Pewarna Alam
©wotifbatik.web.id
Kustini mengatakan, untuk mencari warna inti dari Batik Sinom Parijotho, ia bekerja sama dengan Fakultas Teknik Kimia UGM. Akhirnya diperoleh pewarna alam yang bermutu yaitu indigofera dalam bentuk bubuk.
“Bahan baku batik yang bermutu harus tersedia. Kami juga telah bekerja sama dengan PT Primisima sejak tahun 2016 untuk menyediakan bahan baku batik yang bermutu,” terang Kustini.
Motif Batik
©wotifbatik.web.id
Sesuai namanya, batik itu menggunakan motif buah salak dan parijotho. Kedua jenis buah ini banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Sleman. Kustini menjelaskan, makna filosofis di balik dua motif buah itu menggambarkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Sleman yang diayomi oleh pemimpin pemegang amanah rakyat.
“Kedua motif tersebut kemudian didesain ulang dan digabungkan oleh perajin-perajin Paguyuban Batik Khas Sleman dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan,” kata Kustini.
Produk Unggulan Sleman
©wotifbatik.web.id
Pada tahun 2014, Pemkab Sleman meluncurkan batik motif Sinom Parijotho Salak dengan menerbitkan peraturan bupati tentang tata kelola batik Sleman tahun 2015. Kemudian Pemkab Sleman mendaftarkan hak ciptanya di Kementerian Hukum dan HAM tahun 2019.
“Pemkab Sleman menetapkan Batik Sinom Parijotho Salak sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Sleman. Kemudian keluar kebijakan menetapkan penggunaan pakaian oleh masyarakat dan ASN di lingkungan Pemkab Sleman,” pungkas Kustini. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama berkiprah di pemerintahan, Kustini mencatatkan sejumlah pencapaian dan prestasi.
Baca SelengkapnyaBatik Bojonegoro terdiri dari beragam motif. Masing-masing motif punya filosofi mendalam yang bikin bangga pemakainya.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Batik Nasional, ini empat motif batik yang populer di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaBatik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini usahanya berkembang dengan memiliki 8 perajin batik dan telah memasarkan batiknya sampai ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaSongket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.
Baca SelengkapnyaHampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan motif khas tersendiri. Dari banyaknya motif yang ada, terdapat beberapa motif batik yang paling populer.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.
Baca SelengkapnyaSinta Rosma Yenti memperkenalkan Batik Paser yang merupakan salah satu kekayaan wastra dari Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSalah satu batik khas Kota Madiun ialah Batik Keris Asoka. Penamaan batik ini memiliki filosofi mendalam
Baca Selengkapnya