Mengunjungi Umbul Pengging, Kompleks Pemandian Bersejarah di Boyolali
Merdeka.com - Di Kabupaten Boyolali, ada sebuah kompleks pemandian yang sarat sejarah. Namanya Umbul Pengging. Nama “Pengging” sendiri sudah ada sejak Kerajaan Majapahit dan muncul kembali di era Kerajaan Mataram Islam, tepatnya pada masa pemerintahan Pakubuwono III.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Umbul Pengging merupakan salah satu bagian dari Pesanggrahan Ngeksi Purna. Selain kolam pemandian, di pesanggrahan itu juga ada Masjid Ciptomulyo dan Kompleks Makam Astana Luhur.
Sebelumnya, kompleks makam itu sering dikunjungi Pakubuwono IX dan Pakubuwono X. Sehingga untuk kepentingan ziarah, Pakubuwono X kemudian mendirikan pesanggrahan yang dinamakan Ngeksi Purna yang dilengkapi umbul yang berjumlah tiga.
-
Kenapa tempat pemandian umum itu digunakan? “Karena itu dilabeli sebagai tempat pemandian umum.“ Palma juga mengatakan, tempat pemandian yang luas yang ditemukan ini merupakan standar yang biasanya ditemui di rumah orang Romawi kuno.
-
Siapa yang membangun tempat pemandian? Rumah ampiteater atau Casa del Anfiteatro itu dibangun oleh orang Romawi kuno di sebuah koloni di Spanyol yang disebut Augusta Emerita.
-
Bagaimana kondisi tempat pemandian umum tersebut? Di dalam tempat pemandian ini, Bejarano menyampaikan timnya menemukan berbagai fasilitas yang kondisinya masih awet. Tempat pemandian ini dikelilingi dinding yang luas dan lantainya yang didekorasi dengan indah termasuk penggunaan marmer dan lukisan. Struktur bawah tanah di sekitar tempat pemandian ini juga masih dalam kondisi sangat baik.
-
Apa yang ditemukan di tempat pemandian umum? Tempat pemandian ini ditemukan di sebuah ampiteater karena dulu di sini menjadi lokasi penyelenggaraan tanding gladiator atau adu ketangkasan Romawi kuno.
-
Apa kegunaan Gedung Kawedanan Boja dulunya? Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan.
-
Bagaimana struktur bangunan Pemandian Ngasinan di masa lampau? 'Dulu yang bikin pondasi di sumber air hangat ini adalah Belanda. Kemudian ditembok seperti di bilik dan digunakan untuk terapi mandi,' kata Nurodin, salah satu warga pengelola pemandian itu, dikutip dari Magelangkab.go.id.
Berikut cerita selengkapnya:
Tiga Kolam di Umbul Pengging
©kemdikbud.go.id
Umbul Pengging merupakan sebuah kompleks pemandian yang terdiri dari tiga kolam. Kolam pertama adalah Umbul Temanten. Kolam ini berukuran 33x24 meter. Di keempat sudut kolam terdapat tangga masuk ke dalam kolam.
Lalu ada Umbul Ngabean. Pada awalnya, kolam pemandian ini dikhususkan untuk keluarga kerajaan. Namun seiring waktu umbul ini dibuka untuk umum. Umbul Ngabean berlantai alami dan ditutupi batu-batu kali. Diameter kolamnya mencapai 26 meter. Terdapat tiga buah tangga semen menuju ke dalam kolam.
Kemudian ada Umbul Baki Dhudha yang berbentuk persegi panjang berukuran 12x8 meter. Dasarnya beralaskan tanah alami yang ditutupi batuan kali. Terdapat sebuah tangga yang dikelilingi pagar jeruji untuk memasuki kolam ini. Konon dulunya di sini terdapat kura-kura jantan tanpa pasangan.
Sarat Nilai Sejarah
©kemdikbud.go.id
Umbul Pengging merupakan lokasi pemandian yang sarat nilai sejarah. Dulunya kolam itu digunakan sebagai tempat bersantai keluarga raja Keraton Surakarta. Namun kini pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Selain memiliki nilai sejarah, Umbul Pengging memiliki pesona keindahan yang sangat istimewa. Hingga kini tempat itu masih sering digunakan untuk mengundi nasib atau tempat melakukan ritual khusus.
Namun di luar itu, suasana di sekitar Umbul Pengging dikelilingi pohon-pohon besar yang sejuk dan rindang. Sebuah tempat yang cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Wisata Taman Sari merupakan salah satu situs sejarah.
Baca SelengkapnyaPemandian yang kini dibuka untuk publik itu ternyata dulunya menjadi tempat mandi raja Surakarta.
Baca SelengkapnyaTempatnya asri berada di kawasan Gunung Pulosari, dengan cerita masa lampung yang masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaPemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu
Baca SelengkapnyaKolam pemandian ini jadi favorit warga Malang hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca SelengkapnyaPada masanya, kolam ini tampak sangat megah. Namun kini difungsikan sebagai kolam pemancingan.
Baca SelengkapnyaSitus itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKolam peninggalan Kesultanan Langkat ini kondisinya begitu memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi pesanggrahan bupati, tempat ini sangat sepi
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam
Baca Selengkapnya