Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 31 Desember: Berakhirnya Kekuasaan VOC di Indonesia

Peristiwa 31 Desember: Berakhirnya Kekuasaan VOC di Indonesia ilustrasi VOC. painterest.com

Merdeka.com - Hari ini, tepat 221 tahun lalu, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) secara resmi dibubarkan. VOC yang didirikan pada 1602 ini adalah salah satu perserikatan dagang yang paling sukses di abad ke-17 dan ke-18. Pasalnya, tidak lama setelah kelahirannya, VOC berhasil menyingkirkan orang Portugis yang sebelumnya telah membangun imperium perdagangan di Asia.

Seiring berjalannya waktu, kompeni Belanda itu semakin bertumbuh pesat. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh berlimpahnya modal di Republik yang memungkinkan VOC untuk lebih maju dibandingkan lawannya. Dengan begitu, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang memungkinkan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Di Indonesia sendiri, VOC pertama kali berpusat di Ambon yang dipimpin Gubernur Jenderal pertamanya yaitu Pieter Both. Meskipun VOC cukup berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, namun perdagangan di Asia masih dikuasai oleh Portugis. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Pieter Both untuk memindahkan pusat kegiatan di Batavia (Jakarta).

Orang lain juga bertanya?

Semakin hari kekuasaan VOC semakin meluas, dengan kelicikan dan kekuatan militernya, VOC akhirnya menjadi satu-satunya serikat dagang Eropa yang mampu menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Meski begitu, tidak ada kekuasaan yang abadi, pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dan pemerintahan VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintahan Belanda.

Lantas, apa latar belakang pembubaran VOC tersebut? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari sejarah-nusantara.anri.go.id:

Berdirinya VOC

ilustrasi voc

painterest.com

Masa penjajahan Belanda di Indonesia setidaknya dibagi dalam dua periode, di mana periode pertama tahun 1602 hingga 1799, kemudian periode kedua terjadi pada 1800 sampai 1942. Pada mulanya Belanda datang ke Indonesia untuk berniaga. Akan tetapi, pada 1602 Belanda mendirikan VOC dengan tujuan pokoknya mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Bermula saat memindahkan pusat administrasi dari Ambon ke Batavia, VOC semakin melebarkan sayapnya. Batavia menjadi pelabuhan paling penting sekaligus sebagai pusat administratifnya. Dari Batavia, VOC terus memperluas pengaruhnya ke wilayah lain di Indonesia.

Tujuan Didirikan VOC

ilustrasi voc

painterest.com

VOC dibentuk salah satunya untuk mengatasi persaingan antara pedagang Belanda dengan Portugis. Agar serikat dagang ini dapat berkembang dengan baik, maka pemerintahnya mendukung penuh dan memberikan hak istimewa yaitu bertindak sebagai suatu negara. Tak heran, pada saat itu VOC benar-benar menguasai berbagai aspek sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menurut Sartono Kartodirdjo (1987:17), hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda tersebut menjadikan VOC sebagai pemerintah penjajah di Indonesia. Hal inilah yang kemudian membuat VOC berhasil merampas beberapa daerah di Indonesia. Adapun beberapa tujuan didirikan VOC adalah sebagai berikut:

Monopoli Perdagangan

Salah satu tujuan didirikan VOC ialah melaksanakan monopoli perdagangan. Atas hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda, VOC dapat melakukan monopoli perdagangan di daerah Tanjung Harapan (benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika).

Dengan begitu, VOC mampu mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya di wilayah jajahannya.

Menguasai Rempah-rempah

Sudah sejak dahulu Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam berupa hasil rempah-rempah yang besar.

Hal inilah yang kemudian memicu dibentuknya VOC, salah satunya untuk menguasai rempah-rempah yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan adanya sistem monopoli yang dilakukan VOC, maka dengan mudah hasil rempah-rempah dapat dikuasainya.

Menguasai Kerajaan-Kerajaan

Agar wilayah kekuasaan semakin luas dan kuat, maka VOC juga memiliki tujuan untuk menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara.

Hal ini dilakukan juga untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Dengan begitu, VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perang.

Latar Belakang Berakhirnya Kekuasaan VOC di Indonesia

ilustrasi voc

painterest.com

Setelah berjalan lebih dari satu abad, keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Di mana kasnya semakin kecil, sementara anggaran belanja VOC semakin besar. Hal ini yang kemudian membuat keadaan VOC semakin memburuk, akibatnya VOC harus membubarkan diri pada tanggal 31 Desember 1799.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan VOC dibubarkan, yakni dari faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal, terjadi korupsi di semua level tingkatan birokrasi, mulai dari pegawai hingga pejabat VOC. Bahkan, Gubernur Jenderal Johan van Hoorn dikabarkan berhasil menimbun harta 10 juta gulden saat kembali ke Belanda, padahal saat itu gajinya hanya 700 gulden saja.

Sedangkan, dari faktor eksternal pembubaran VOC terjadi ketika Prancis di bawah Napoleon Bonaparte menguasai Belanda dan mendirikan Republik Bataaf. Perubahan politik ini memengaruhi kebijakan Belanda terhadap VOC. Sehingga, pemerintah Republik Bataaf menganggap bahwa apa yang dilakukan VOC bertentangan dengan semangat kesetaraan dan kebebasan.

Dengan adanya perubahan politik tersebut, maka pada 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan. Sementara itu, Belanda tetap menjadi bagian dari Prancis sampai tahun 1813. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Sejarah Tambang Salido Sumatra Barat, Tambang Emas Tertua di Indonesia yang Dikelola VOC
Menilik Sejarah Tambang Salido Sumatra Barat, Tambang Emas Tertua di Indonesia yang Dikelola VOC

Aktivitas pertambangan di Pulau Sumatra sudah berlangsung sejak era pendudukan VOC pada abad ke-19. Tambang kemudian menjadi komoditas penting di Nusantara.

Baca Selengkapnya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya

Konvensi ini melibatkan kerja sama antarnegara untuk menghentikan produksi opium secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Benteng Lohayong yang Diduga Hancur Akibat Gempa, Jadi Saksi Kejayaan VOC di Timur Nusantara
Menguak Jejak Benteng Lohayong yang Diduga Hancur Akibat Gempa, Jadi Saksi Kejayaan VOC di Timur Nusantara

Untuk memperkuat pertahanan di Solor, VOC membangun ulang dan memperkuat benteng yang sebelumnya sudah dibangun Portugis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Berbeda dari Bangsawan Lain, Begini Kisah Keluarga Suropati Menolak Tunduk pada Kolonial Belanda
Berbeda dari Bangsawan Lain, Begini Kisah Keluarga Suropati Menolak Tunduk pada Kolonial Belanda

Suropati jadi incaran pihak kolonial Belanda setelah terbunuhnya seorang opsir VOC

Baca Selengkapnya
26 November: Peringatan Hari Kue Internasional, Ketahui Sejarah dan Cara Merayakannya
26 November: Peringatan Hari Kue Internasional, Ketahui Sejarah dan Cara Merayakannya

Setiap tanggal 26 November diperingati sebagai Hari Kue Internasional.

Baca Selengkapnya
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.

Baca Selengkapnya
18 Agustus Hari Apresiasi Pengirim Barang Internasional, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya
18 Agustus Hari Apresiasi Pengirim Barang Internasional, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya

Jasa pengiriman barang semakin berkembang pesat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya