Viral Fenomena Halo di Langit Jogja, Begini Penjelasannya
Manusia zaman dahulu melihat fenomena ini sebagai pertanda akan turun hujan.
Manusia zaman dahulu melihat fenomena ini sebagai pertanda akan turun hujan.
Viral Fenomena Halo di Langit Jogja, Begini Penjelasannya
Pada Kamis (18/4) pagi, terjadi sebuah fenomena yang cukup unik di langit Jogja. Dalam video yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak terdapat lingkaran putih di langit. Lingkaran itu mengelilingi matahari.
-
Apa yang terlihat di langit Jogja pada 14 September 2023? Malam hari, tanggal 14 September 2023, sebuah objek bercahaya panjang terbang di langit Jogja.
-
Apa cahaya misterius yang muncul di langit? Dilansir laman the Jerusalem Post, sejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit sekitar tiga menit sebelum gempa terjadi.
-
Apa fenomena langit yang terjadi pada 5 Desember? Venus akan terlihat pada tanggal 5 Desember 2024. Ia akan berada dekat dengan Bulan, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai konjungsi.
-
Dimana cahaya panjang itu terlihat di Jogja? Penampakan ini terlihat di berbagai tempat. Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara. Banyak warga bertanya-tanya, cahaya apa itu?
-
Dimana fenomena ini terjadi? Masing-masing galaksi kerdil tersebut memiliki dua lubang hitam supermasif di intinya, dengan satu pasang berada di galaksi yang berjarak 760 juta tahun cahaya dan pasangan lainnya pada jarak 3,2 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.
-
Kapan Hari Halo Sedunia dirayakan? Di balik kata yang sangat familier ini, terdapat perayaan khusus yaitu Hari Halo Sedunia yang diperingati setiap 21 November.
Seperti diketahui, fenomena itu juga biasa disebut cincin matahari, atau fenomena halo 22 derajat. Manusia zaman dahulu melihat fenomena ini sebagai pertanda akan turun hujan.
Pada siang harinya setelah fenomena itu, beberapa wilayah di Jogja pada akhirnya diguyur hujan. Kebenaran prediksi itu turut ditanggapi oleh warganet.
Berikut beberapa komentar warganet:
“Alhamdulillah udan tenan min, walaupun udane gur nderek langkung,” tulis @ratna tharie.
“Jalan kabupaten utara bmkg sleman, jam 14.40 wib hujan gluduk,” tulis @tempatsimpenfoto2.
“Area Pasar Sleman hujan deras, disertai petir,” tulis @jodranandikumoro.
Lantas seperti apa penjelasan dari fenomena itu?
Dilansir dari Wikipedia, Halo merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan. Pada umumnya fenomena ini disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5-10 km atau 3-6 mil di lapisan atas troposfer.
Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti Pelangi.
Halo juga kadang-kadang muncul di dekat permukaan bumi ketika ada es kristal yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada saat cuaca dingin saat kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Berdasarkan sejarahnya, fenomena halo telah tercatat sejak zaman dulu. Penduduk asli Amerika menggambarkan fenomena ini dalam bentuk petroglif. Di Tiongkok kuno, seorang kaisar menulis sebuah buku bergambar tentang halo.