Mengunjungi Bumiaji, Desa Suci Warisan Majapahit di Kota Batu
Merdeka.com - Kota Batu di Jawa Timur memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak. Salah satunya mengenai kawasan Bumiaji.
Wilayah yang kini bernama Bumiaji dulunya bernama Batu. Sebuah wilayah yang mendapat kepercayaan dari Kerajaan Majapahit untuk mengelola potensi daerahnya sendiri.
Wilayah Bumiaji sejak masa Majapahit sudah terkenal sebagai daerah agraris yang menyimpan beragam potensi. Di kawasan ini pula, sejumlah peninggalan kerajaan Majapahit masih bisa dijumpai sampai sekarang.
-
Mengapa Desa Bejijong disebut Kampung Majapahit? Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga kuat merupakan lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa silam. Kini, desa ini merupakan kawasan konservasi warisan Majapahit dan pariwisata strategis.
-
Kenapa Jawa disebut sebagai pusat kerajaan bersejarah? Pulau Jawa adalah pusat dari beberapa kerajaan bersejarah yang berperan penting dalam membentuk budaya dan sejarah Indonesia.
-
Mengapa Situs Candi Negeri Baru dikaitkan dengan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Apa nama pedukuhan Probolinggo zaman Majapahit? Seiring berjalannya waktu, daerah yang merupakan kawasan perbatasan dua kerajaan besar ini berkembang pesat. Sejarah Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama Banger.
-
Mengapa Blitar penting bagi Majapahit? Daerah Penting Pada masa Kerajaan Majapahit, posisi Blitar menjadi semakin penting.
-
Dimana struktur bata merah Majapahit ditemukan? Struktur bata merah diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Bumiaji dikenal sebagai sebuah desa suci peninggalan Majapahit.
Keistimewaan Bumiaji
©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org
Kawasan Bumiaji menjadi salah satu daerah perdikan. Daerah yang dibebaskan dari pajak dan mandiri alias otonom.
Hal itu dikarenakan wilayah ini terkenal sebagai wilayah agraris yang produktif. Masyarakat setempat dianggap mampu mengelola kehidupan sosial dan ekonominya sendiri tanpa campur tangan pihak kerajaan.
Status perdikan Bumiaji berlaku mulai masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk (1350-1389 masehi) hingga Girindrawarhdana Dyah Ranawijaya (1486 masehi).
Desa Suci
©2020 Merdeka.com/ngalam.co
Pada masa Majapahit nama Bumiaji belum muncul, yang ada adalah Desa Batu dan Batwan. Nama dua desa ini termaktub dalam Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca di masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk.
Selanjutnya, prasasti Jiu yang ditulis pada abad ke-15 mengabadikan desa di daerah Batu sebagai wilayah perdikan dari bangunan suci Trailokyapuri. Bangunan Trailokyapuri sendiri diyakini ada di daerah Pacet Mojokerto.
Asal Mula Nama Bumiaji
©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org
Kemunculan nama Bumiaji yang diyakini sebagai desa kuno Batu di masa silam juga memiliki makna khusus. Kata Bumiaji berasal dari “Bhumi Haji” yang artinya tanah raja atau tanah yang memperoleh anugerah perdikan dari kerajaan.
Seiring perkembangannya, nama Batu yang melekat pada desa bersangkutan berganti menjadi Bumiaji. Sementara itu, Batu sendiri digunakan untuk menyebut wilayah dalam lingkup yang lebih luas. Sejak tahun 2000 hingga sekarang kita mengenalnya sebagai Kota Batu.
Keistimewaan Daerah Perdikan
©2020 Merdeka.com/ngalam.co
Dalam menentukan daerah perdikan, raja memiliki pertimbangan khusus. Di antaranya, ada warga desa yang berjasa bagi raja baik tampak secara nyata maupun spiritual. Bisa juga karena ada kebaktian luar biasa yang dilakukan antarsesama warga masyarakat.
Ciri-ciri daerah perdikan adalah memiliki kemampuan ekonomi yang baik dan sistem sosialnya teratur. Secara keseluruhan, daerah yang bersangkutan makmur, maju, serta berprestasi dalam sekian bidang kehidupan bermasyarakat, seperti disarikan dari Tanah Sima dalam Masyarakat Majapahit (1993) karya Machi Suhandi.
Bukan Orang Kerajaan
©2020 Merdeka.com/ngalam.co
Orang-orang Batu bukan termasuk orang kerajaan. Secara geografis, daerah Batu terletak di pinggir zona pemerintahan kerajaan.
Dengan demikian, orang-orang Batu bukanlah golongan bangsawan melainkan masyarakat desa biasa. Hanya saja desa yang mereka tinggali adalah desa istimewa karena corak agraris dan kemandiriannya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Muara Jambi menawarkan suasana liburan yang berbeda dari desa wisata lainnya, yaitu menyusuri cagar budaya Muara Jambi.
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDesa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang sejarah Alas Purwo, sekaligus membahas tentang keadaan biologis di dalamnya, dan fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaPura Maospahit merupakan salah satu pura unik di Bali yang memiliki gaya arsitektur Jawa Timuran. Gerbang candi terbelah & patung selamat datang.
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca Selengkapnya