Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 14 Januari: Tragedi Gempa Bumi di Jamaika dan Penemuan Alat Musik Klarinet

Peristiwa 14 Januari: Tragedi Gempa Bumi di Jamaika dan Penemuan Alat Musik Klarinet Ilustrasi gempa bumi. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Tepat pada 14 Januari silam, sederet peristiwa telah terjadi di dunia ini, baik yang merupakan bencana alam ataupun evolusi atau suatu penemuan yang telah mengubah dunia. Salah satu kejadian pada 14 Januari 1907 adalah bencana alam dahsyat yang terjadi di Jamaika, tepatnya di Kota Kingston.

Gempa berkekuatan 6,5 skala richter telah mengguncang kota tersebut. Hiruk pikuk pun tiba-tiba terjadi di mana-mana. Para warga berhamburan dan berteriak, ditambah lagi dengan suara bergemuruh kereta yang ada di dalam terowongan yang sedang berguncang. Demikian kiranya situasi pada saat itu, yang dilansir dari Old.Jamaica-Gleaner.

Menurut cerita saksi mata, Sir Frederick Treves dan W Ralph Hall Caine, saat kejadian dinding bangunan batu bata seperti menggembung dan kemudian runtuh. Atap terlempar ke udara, tiang-tiang telegraf bergoyang bak dedaunan tersapu angin.

Orang lain juga bertanya?

Orang-orang di sekitar seperti diangkat dan dilempar. Kabut tebal agak kekuningan terlihat menyelimuti kota. Berikut rangkum peristiwa 14 Januari dilansir dari Liputan6.

Peristiwa Gempa yang Menelan Banyak Korban Jiwa

ilustrasi gempa bumi

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Dalam waktu kurang lebih 20 detik, Kota Kingston yang berpenghuni sekitar 45 ribu orang telah hancur. Banyak orang tewas seketika dan diperkirakan mencapai lebih dari 800 jiwa orang tidak selamat dari bencana alam ini. Sementara banyak bangunan hancur, jalan dan daratan menjadi tak rata.

Di masa itu, keberadaan tim penyelamat tak sesiap dan sebanyak sekarang. Kota Kingston beberapa jam kemudian seperti kota mati. Di rumah sakit umum, awalnya tercatat ada 200 pasien.

Tak lama meningkat, menjadi 800 orang yang dirawat. Selain itu, sebagian warga yang selamat telantar dan tak punya tempat tinggal. Penjarahan terpaksa dilakukan.

Sementara itu, sebagian korban tewas dimakamkan massal di parit besar di Pemakaman Pen Mei. Sebagian jenazah lainnya dibakar tanpa proses upacara.

14 Januari 1690 : Penemuan Klarinet Pertama di Dunia

penemu klarinet

©Johndenner.com

Bertahun-tahun sebelum adanya gempa Jamaica yang telah diceritakan di atas, ada juga peristiwa yang berkaitan dengan tanggal 14 Januari. Tepatnya pada 14 Januari 1690 yaitu sebuah penemuan dalam dunia alat musik adalah penemuan klarinet pertama di dunia.

Klarinet sendiri merupakan alat musik dalam keluarga woodwind. Alat musik di mana suara diproduksi dengan meniup melalui corong, dan di mana pitch bervariasi dengan membuka atau menutup lubang di tubuh alat musik.

Seseorang yang memainkan klarinet disebut klarinetis. Dilansir dari Kid Encyclopedia, pada 14 Januari 1960, klarinet pertama kali ditemukan di Nuremberg yang telah ditemukan oleh Johann Christoph Denner. 

Klarinet sendiri telah hidup sebagai instrumen kecil yang disebut chalumeau. Tidak banyak yang mengetahui alat music satu ini. Chalumeau sama-sama terbuat dari bambu berkayu dan menghasilkan suara yang sama seperti klarinet.

Sejarah Penemuan Klarinet

Awalnya, alat musik klarinet hidup sebagai chalumeau pada awal diciptakan pada 14 Januari 1690. Kemudian, pada sekitar 1700, salah satu pemusik asal Jerman bernama Johann Christoph Denner,  menambahkan kunci baru ke alat musik chalumeau dan menghasilkan klarinet pertama di dunia.

Instrumen ini dimainkan dengan baik dengan nada nyaring yang keras, sehingga diberi nama “terompet kecil” atau klarinet. Klarinet awalnya tidak mampu bermain dengan baik di nada yang lebih rendah, sehingga chalumeau terus dibuat untuk memainkan not rendah dan not ini dikenal sebagai ‘register chalumeau’.

Ketika klarinet membaik, chalumeau mulai tidak digunakan. Klarinet adalah bagian dari orkestra normal. Mereka umum dimainkan dalam music jazz dan wind.

Klarinet biasanya bernada di kunci B flat atau A, meski ada klarinet harmoni lain yang bermain di kunci C, Eb, D, dan Ab. Selain itu, ada juga instrumen yang dikenal sebagai basset horns di F, klarinet bass bernada satu oktaf di bawah Bb soprano, klarinet Alto di Eb, klarinet contra-alto di EEb (satu oktaf di bawah klarinet alto), dan klarinet contrabass besar di BBb (satu oktaf di bawah klarinet bass). (mdk/raf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Letusannya Diketahui Orang Belanda, Ini Fakta Menarik Gunung Krakatau yang Kembali Erupsi
Letusannya Diketahui Orang Belanda, Ini Fakta Menarik Gunung Krakatau yang Kembali Erupsi

Baru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.

Baca Selengkapnya
17 Agustus 1959: Quake Lake Terbentuk Pasca Gempa Bumi 7,5 Magnitudo di Montana, AS
17 Agustus 1959: Quake Lake Terbentuk Pasca Gempa Bumi 7,5 Magnitudo di Montana, AS

Quake Lake tidak hanya terbentuk secara dramatis, tetapi juga menjadi saksi bisu dari salah satu bencana alam paling mengerikan di Montana.

Baca Selengkapnya
Selain Badai Tornado, Bencana Alam Ini Juga Sebabkan Kerugian Ekonomi Rp3.000 Triliun
Selain Badai Tornado, Bencana Alam Ini Juga Sebabkan Kerugian Ekonomi Rp3.000 Triliun

Selain tornado, bencana alam yang juga mengakibatkan kerugian besar terhadap ekonomi adalah gempa bumi dan tsunami di Jepang 2011.

Baca Selengkapnya
Heboh Penemuan Harta Karun di Laut Karibia Senilai Rp312 Triliun
Heboh Penemuan Harta Karun di Laut Karibia Senilai Rp312 Triliun

Rahasia laut yang paling dinantikan, dijuluki sebagai 'Holy Grail of Shipwreck', siap untuk diungkapkan dari dasar laut Karibia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Mobil-Mobil di Meksiko Terkubur Pasir Usai Terjangan Badai John
FOTO: Penampakan Mobil-Mobil di Meksiko Terkubur Pasir Usai Terjangan Badai John

Terjangan Badai John menyisakan berbagai kerusakan luar biasa di Meksiko. Selain itu, sedikitnya 16 orang dilaporkan tewas.

Baca Selengkapnya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.

Baca Selengkapnya
1 September 1923: Gempa Besar Kanto Tewaskan 100 Ribu Penduduk Jepang
1 September 1923: Gempa Besar Kanto Tewaskan 100 Ribu Penduduk Jepang

Tahun 2023 ini, Gempa Besar Kanto memperingati 100 tahun kejadiannya. Berikut kisahnya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan

Pemerintah kolonial Belanda yang berada di Indonesia terus melakukan eksplorasi wilayah dengan sumber cadangan batu bara yang melimpah.

Baca Selengkapnya
Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi
Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi

Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.

Baca Selengkapnya
Sedang Ngecek Persiapan Kemah di Google Maps, Pria Ini Temukan Sesuatu yang Aneh, Minta Ilmuwan Teliti Temuannya
Sedang Ngecek Persiapan Kemah di Google Maps, Pria Ini Temukan Sesuatu yang Aneh, Minta Ilmuwan Teliti Temuannya

Penemuan baru menunjukkan bahwa Danau Marsal di Quebec mungkin merupakan lokasi tabrakan asteroid kuno, menunggu konfirmasi lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Kaget, Pulau Terpencil Ini Diterjang Megatsunami Setinggi Patung Liberty Selama Sembilan Hari
Ilmuwan Kaget, Pulau Terpencil Ini Diterjang Megatsunami Setinggi Patung Liberty Selama Sembilan Hari

Sebuah pulau terpencil di Greenland tahun lau dihantam gelombang tsunami raksasa.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 17 Januari:  Gempa Dahsyat Melanda Kobe, Salah Satu Gempa Terparah yang Merusak Jepang
Peristiwa 17 Januari: Gempa Dahsyat Melanda Kobe, Salah Satu Gempa Terparah yang Merusak Jepang

Gempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.

Baca Selengkapnya