Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan DPRD Surabaya Usul Pelaku Kekerasan Seksual Dikebiri, Ini Alasannya

Pimpinan DPRD Surabaya Usul Pelaku Kekerasan Seksual Dikebiri, Ini Alasannya Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengaku miris dengan maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, khususnya yang terjadi di Kota Pahlawan. Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menegaskan bahwa pelaku kekerasan seksual terhadap anak perlu mendapatkan sanksi pidana dan sosial agar jera.

Thony pun menyinggung kasus kekerasan seksual yang dialami seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya hingga korban hamil. Kasus tersebut, kata dia, merusak citra Kota Surabaya sebagai kota layak anak.

"Membaca berita kekerasan seksual pada anak yang masih terjadi di Surabaya, kok kasihan, miris dan emosi. Lain itu juga merusak Surabaya sebagai Kota Layak Anak," terang Thony di Surabaya, Selasa (2/5/2023).

Orang lain juga bertanya?

Sanksi untuk Pelaku

Thony pun mengusulkan agar sanksi terhadap para pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Kota Pahlawan bisa lebih berat lagi.

"Kalau murni pemerkosaan, apalagi masuk kategori brutal bisa diterapkan sanksi kebiri. Itu pendapat saya sebagai bapak yang memiliki anak perempuan," ungkapnya, dikutip dari ANTARA.

Namun, imbuh dia, sanksi kebiri tidak berlaku ketika si perempuan terbukti menggoda pelaku terlebih dahulu berdasarkan hasil pemeriksaan bukti.

"Bisa saja berawal si perempuan mau diajak minum-minuman keras dan akhirnya berlanjut ke arah sana (kekerasan seksual)," katanya.

Thony menjelaskan, selain sanksi pidana, pelaku kekerasan seksual terhadap anak juga perlu memperoleh sanksi sosial.

"Lagi-lagi, persoalan ini menurut saya lebih efektif kalau juga dilihat, didekati, dicarikan solusi dan termasuk sanksi dari sudut budaya. Persoalan ini menyangkut dan lekat sekali dengan moralitas," ungkapnya.  

Nasib Anak Korban yang Hamil

ilustrasi pelajar sma

©2022 Merdeka.com/Freepik

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kota Surabaya Ida Widayati mengaku pihaknya memberikan perhatian penuh kepada korban kekerasan seksual yang kini masih menempuh pendidikan di tingkat SMP. DP3A-P2KB memberikan pendampingan psikologis, hukum hingga jaminan sekolah untuk korban.

"Korban saat mengandung usia 5 bulan menuju 6 bulan. Kami juga memberikan pendampingan proses hukum, serta sudah koordinasi dengan Polrestabes dan mulai bergerak," jelas Ida.

Menurut dia, setelah mendapatkan informasi tentang kasus tersebut pada Rabu (26/4) lalu, pihaknya langsung mendampingi korban di RS Bhayangkara untuk melakukan proses visum. Kemudian pada Jumat (28/4), Polrestabes Surabaya telah melakukan BAP (berita acara pemeriksaan) terhadap ibu korban.

Kini, pihak DP3A-P2KB tengah fokus pada proses pemulihan pascatrauma korban.  (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Pastikan Pecat Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kasus Asusila
PKS Pastikan Pecat Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kasus Asusila

Pemecatan akan dijatuhkan tidak hanya sebagai kader PKS melainkan juga sebagai anggota DPRD.

Baca Selengkapnya
Polisi Diminta Beri Efek Jera Pelaku Tawuran
Polisi Diminta Beri Efek Jera Pelaku Tawuran

Polisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca Selengkapnya
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak

HA dilantik jadi anggota DPRD padahal telah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur,

Baca Selengkapnya
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal
DPR Nilai Efek Jera Pelaku Tawuran Pelajar Belum Optimal

Viral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Komisi III Dorong Revisi UU Peradilan Anak
Komisi III Dorong Revisi UU Peradilan Anak

Dorongan revisi ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni

Baca Selengkapnya
Tersangka Kekerasan Seksual Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang, Begini Langkah KPU
Tersangka Kekerasan Seksual Anak Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang, Begini Langkah KPU

Dia mengatakan KPU harus melakukan pengecekan secara spesifik lantaran jangkauan daerahnya sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Kasus Pencabulan Kakak Adik di Purworejo Berujung Damai, DPR Desak Kapolri Periksa Aparatur Desa
Kasus Pencabulan Kakak Adik di Purworejo Berujung Damai, DPR Desak Kapolri Periksa Aparatur Desa

DPR menilai tidak pantas jika korban rudapaksa dipaksa damai.

Baca Selengkapnya
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Baca Selengkapnya
Pelototi Kasus Remaja di Jateng Diperkosa 13 Orang, Menteri PPPA: Bila Tidak Selesai, Kami akan Selesaikan!
Pelototi Kasus Remaja di Jateng Diperkosa 13 Orang, Menteri PPPA: Bila Tidak Selesai, Kami akan Selesaikan!

Peristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.

Baca Selengkapnya
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras

Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP

Baca Selengkapnya
DPR Minta Polisi Beri Perhatian Khusus untuk Turunkan Angka KDRT
DPR Minta Polisi Beri Perhatian Khusus untuk Turunkan Angka KDRT

Komisi III DPR berharap tidak ada lagi informasi mengenai pembiaran terhadap laporan KDRT kepada polisi.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Puan Maharani Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku KDRT dan Kekerasan pada Perempuan
Ketua DPR Puan Maharani Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku KDRT dan Kekerasan pada Perempuan

Puan meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas semua pelaku KDRT dan kekerasan terhadap perempuan juga anak tanpa toleransi.

Baca Selengkapnya