Potret Kehidupan Pejabat Tuban Awal Abad 16, Punya Hubungan Baik dengan Majapahit
Merdeka.com - Pada awal abad ke-16, Tuban menjadi tempat penting raja. Keratonnya mewah dan kotanya memiliki kubu pertahanan yang kuat.
Pati Vira, raja Tuban saat itu, menjalin hubungan baik dengan Raja Majapahit. Hubungan yang dijalin sejak abad ke-15 itu menunjukkan itikad baik dua raja berbeda keyakinan.
Raja Tuban ini dikenal memiliki hubungan baik dengan orang-orang Hindu di pedalaman. Raja Tuban yang memakai gelar Arya Wilwatikta itu memimpin Tuban hingga tahun 1515.
-
Siapa yang memimpin kerajaan Majapahit? “Dewi Suhita is the 6th King of the Majapahit Kingdom, who has the title Ratu Ayu Kencono Wungu, He led the Majapahit kingdom from 1429 AD - 1447 AD, The beauty and beauty of DEWI SUHITA made everyone admire and fall in love with him“ - Millen
-
Apa pusat peradaban Kerajaan Banten? Pada masanya dulu, Banten merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Pulau Jawa.
-
Mengapa Sultan Agung menyerang Tuban? Adapun penyerangan kepada Tuban dilatarbelakangi oleh kemurkaan Sultan Agung pada pemimpin Tuban yang berniat melepaskan diri dari bayang-bayang Mataram Islam.
-
Kenapa Kota Tua Jakarta memiliki sejarah penting? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Kapan Sunan Pojok menjadi Bupati Tuban? Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1619 masehi, Tuban menjadi wilayah kerajaan Mataram Islam seutuhnya.
-
Bagaimana Sunan Pojok menjadi Bupati Tuban? Pangeran Pojok sukses menjadi panglima perang menumpas Kadipaten Tuban. Atas prestasi itu, Sultan Agung mengangkat dirinya sebagai Bupati Tuban.
Hubungan dengan Keraton Majapahit
Dalam Serat Babad Tuban, buku yang khusus memuat urutan nama pejabat Tuban, Arya Wilwatikta adalah anak dari Arya Teja, seorang ulama keturunan Arab yang berhasil meyakinkan Raja Tuban Arya Dikara memeluk Islam.
Arya Teja kemudian dinikahkan dengan putri Arya Dikara. Nama Arya Teja memiliki makna serupa dengan kata Abdurrahman dalam bahasa Arab, artinya hamba yang menyinarkan rahmat Tuhan.
Nama-nama yang disebutkan dalam Serat Babad Tuban ternyata bergelar Adhikara, gelar yang dicantumkan pada bagian akhir nama jabatan gubernur di daerah-daerah penting atau pejabat tinggi keraton.
Mereka juga berhak memakai gelar Arya. Kata Wilwatika yang menjadi gelar Raja Tuban Pati Vira adalah terjemahan Sansekerta untuk Majapahit (Tuban Bumi Wali: The Spirit of Harmony, hlm. 56-57). Jadi, nama-nama yang dituturkan di atas memperkuat dugaan adanya antara Majapahit dan keturunan para pejabat Tuban. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca SelengkapnyaSosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.
Baca SelengkapnyaKampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.
Baca SelengkapnyaIa awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca SelengkapnyaSurabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Baca SelengkapnyaPernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca Selengkapnya