Di balik kode perampokan dalam graffiti
Merdeka.com - Seorang detektif di London berhasil mengungkap geng-geng kriminal yang melakukan aksi kejahatannya dengan menggunakan sebuah kode melalui coretan spidol untuk menandai rumah yang bakal menjadi target perampokan. Para pelaku kejahatan itu melakukan aksinya setelah sebelumnya menandai target pada dinding atau tiang lampu sebagai sarana komunikasi sesama perampok.
Seperti dilansir dari express.co.uk, para pelaku menandai rumah korban dengan mencoretkan simbol-simbol yang hanya dimengerti oleh geng-geng tersebut. Misalnya, mereka menandai dinding atau tiang lampu dengan berbagai arti. Misal apakah calon korban merupakan orang kaya,berjenis kelamin perempuan, orang tua atau sedang liburan.
Tanda yang lazim digunakan seperti tanda silang dalam segi empat. Tanda ini merupakan kode yang menunjukkan sebagai sasaran empuk. Sedangkan tanda silang dalam lingkaran diartikan sebagai pemilik rumah tidak memiliki harta yang berharga. Sementara buat menggambarkan calon korban memiliki banyak harta berharga ditandai dengan bulatan-bulatan kecil mirip berlian.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Di Indonesia, khususnya wilayah Jakarta dan Sekitarnya belum lama memang ramai perbincangan soal kode kejahatan berbalut coretan graffiti. Coretan diduga menjadi kode aksi kejahatan itu beredar secara viral di media sosial. Isinya, merupakan kode terselubung. Misal soal tulisan 'PA B2 524 Strong'. Tulisan yang ramai diperbincangkan ini diartikan sebagai kode rahasia para pelaku pencurian sebelum menjalankan aksinya.
PA diartikan sebagai Posisi Aman. Sedangkan B2 merupakan kode Jalan beralamat Buaran II. Untuk angka '524', diartikan sebagai jam untuk melakukan aksi kejahatan di antara jam 2 sampai jam 5. Sementara tulisan Strong diartikan sebagai lokasi aman untuk dijadikan target sasaran.
Perihal kode ini, merdeka.com mencoba menelusuri keberadaannya. Kasus pencurian dengan kode ini pernah terjadi di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Dalam waktu dua pekan, pelaku pencurian berhasil menggasak dua buah sepeda motor. Belum lama kasus pencurian kendaraan bermotor juga terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Korban menduga jika sebelum menjalankan aksinya, pelaku terlebih dahulu menandai lokasi yang menjadi target sasaran.
Namun isu soal kode pelaku pencurian ini ditepis oleh Kepala Kepolisian Daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, Komisaris Panji Santosa. Dia mengatakan sejauh ini di wilayahnya belum ada kejadian pencurian dengan kode kejahatan seperti tulisan tersebut. Apalagi kejadian itu juga sudah terlalu lama sebelum Panji menjabat Kapolsek Duren Sawit. "Saya belum tahu, soalnya saya baru dua bulan menjabat di sini. Setahu saya tidak ada kasus itu," ujar Panji melalui sambungan seluler, Sabtu pekan kemarin.
Senada dengan Panji, Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan jika isu soal kode kejahatan itu tidak bisa di pertanggungjawabkan. Dia menjelaskan jika dalam modus pencurian, khususnya terhadap kendaraan bermotor biasanya para pelaku sebelum melakukan kejahatan menggambar lokasi target. "Itu Hoax," ujar Krishna melalui sambungan seluler semalam.
Krishna justru menjelaskan jika biasanya para pelaku pencurian justru menyasar korban dengan menentukan jika lokasi targetnya merupakan tempat yang aman untuk beraksi. Para pelaku pencurian ini juga melakukan aksinya tidak sendiri, biasanya menurut Krishna para pelaku berkelompok. Jika tepergok, pelaku biasanya tidak segan-segan untuk melukai korbannya dengan senjata tajam maupun senjata api rakitan.
"Kenapa pencurian kendaraan motor ini marak?, karena memang peminatnya banyak," ujarnya. Dia pun menjelaskan jika kelompok pencurian ini terdapat banyak kelompok. Misal kelompok Lampung, Kelompok Subang dan Kelompok Indramayu.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grafiti-grafiti itu ditemukan dalam bahasa Yunani dan ditulis di lantai penjara.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @infodepok ini pun viral dan menuai banyak komentar dan dugaan warganet.
Baca SelengkapnyaWarga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) antar Panca dengan istrinya.
Baca SelengkapnyaTersangka sudah ditangkap dan saat ini sedang diperiksa.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaKemenag belum bisa memastikan apakah vandalisme itu dilakukan warga Depok atau bukan.
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca SelengkapnyaKode atau petunjuk berkaitan dengan website hydra tersebut dibuat para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan pabrik narkoba di Bali beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaJalanan di tengah Kota Palembang menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca Selengkapnya