Jejak Yahudi di Tanah Abang
Merdeka.com - Tidak banyak orang tahu, sebenarnya dulu penganut Yahudi pernah subur di Jakarta. Salah satunya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jejak peninggalan orang Yahudi ini masih ada sampai sekarang, yakni berupa lima makam lama di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petamburan.
"Kalau warga sini bilang, kuburan Blok Yahudi," kata Herman, pria 35 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pembersih TPU Petamburan, Jalan K.S. Tubun, Tanah Abang, Selasa kemarin.
Sekilas nisan kuburan itu memang seperti nisan orang pada umumnya, dan tidak kelihatan jika berisi jasad seorang yahudi. Namun jika didekati, pada nisan ada lambang bintang daud. Di antara lima makam itu juga ada yang menggunakan bahasa ibrani, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orang Yahudi di Israel.
-
Kapan komunitas Yahudi di Surabaya mengalami masa kejayaan? Jumlah makam kaum yahudi di kompleks Kembang Kuning tidak sebanyak kaum nasrani, tapi keberadaannya jadi saksi bisu masa keemasan yang pernah mereka alami.
-
Bagaimana keadaan komunitas Yahudi di Surabaya pada tahun 1943? Situasi kaum yahudi di Indonesia pada Agustus 1943. Saat itu, nyaris semua orang yahudi ditangkap oleh kolonialis Jepang dan ditahan di kamp konsentrasi.
-
Siapa arsitek Yahudi di Surabaya? Mengutip dari unggahan TikTok @jadimaukemana, Cornelius Cosman Citroen merupakan arsitek Belanda beragama Yahudi yang punya jasa besar terhadap Kota Surabaya.
-
Kapan sejarah terjadi? Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian sejarah menyangkut waktu dan peristiwa.
-
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
-
Apa saja karya arsitek Yahudi di Surabaya? Karya Cosman antara lain Balai Kota Surabaya yang ia rancang sejak tahun 1915 hingga 1917. Selain itu, Cosman juga pernah merancang gedung Societeit Concordia Jembatan Kebondalem, Darmo Zikenhuis atau Rumah Sakit Darmo, Jembatan Wonokromo, Jembatan Gubeng, hingga Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.
Jika di lihat tahun pemakaman pada lima makam itu memang lumayan lama. Ada dua kuburan dengan tulisan tahun 1940 tertera pada batu nisan. Ada juga yang meninggal dua hari sebelum Indonesia merdeka. "Mungkin dia pejuang," kata Herman seraya menunjuk tanggal 15 Agustus 1945 yang tertera pada nisan lainnya.
Menurut Herman, sudah lama makam-makam orang Yahudi itu tak pernah ditengok keluarganya. Terakhir, dia ingat pada 2008 ada seorang keluarga pernah datang menengok makam. "Keluarga hampir enggak pernah ada yang ziarah ke sini. Pernah 2008 lalu ke sini," ujar Herman.
Agak sulit memang mencari orang Yahudi menetap di Jakarta, namun Sejarawan Jakarta, Alwi Shahab, mengatakan jika keberadaan orang-orang Yahudi di negeri ini, khususnya di Jakarta memang sudah lama. Menurut dia, mereka datang dibawa oleh penjajah Belanda.
Dari kebanyakan orang Yahudi yang dibawa oleh Belanda, beberapa ada yang menjadi pedagang, tentara dan beberapa lagi sebagai pekerja atau buruh. "Dulu banyak toko-toko orang Yahudi di Juanda," kata Abah Alwi, sapaan akrab Alwi Shahab melalui seluler Senin kemarin.
Orang-orang Yahudi di Jakarta, Alwi Shahab melanjutkan, dulu masih berbaur dengan orang-orang dengan berbagai agama di Jakarta. Mereka hidup rukun dan saling toleransi. Apalagi orang Yahudi menganggap orang Muslim merupakan sedarah satu nabi.
Pembauran orang Yahudi dengan warga Jakarta bukan tanpa sebab. Kebanyakan dari mereka berwajah seperti orang Arab dan mampu menguasai bahasa arab dengan fasih. "Kalau dulu mereka terbuka," tutur Abah Alwi.
Menurut catatan sejarah, orang Yahudi memang sudah ada di Indonesia sejak 1290. Orang Yahudi pertama menjajaki Indonesia ialah seorang saudagar dari Fustat, Mesir. Jumlah orang Yahudi terus bertambah seiring terbukanya jalur rempah-rempah dari Nusantara pada awal abad 16.
Orang-orang Yahudi itu datang ke Indonesia dengan menumpang kapal dagang Portugis, kemudian menjadi bagian the Dutch East India Company (VOC) dan the Dutch West Indian Company (WIC) yang mulai buka cabang di Hindia Belanda.
Bisa jadi, orang-orang Yahudi yang dimakamkan di TPU Petamburan memang sudah lama menetap di Jakarta. Selain dilihat dari tahun meninggalnya, TPU Petamburan juga merupakan salah satu makam tua di Jakarta. "Makam ini sejak dari zaman Belanda," kata Herman sambil menegaskan jika leluhurnya dulu memang asli Tanah Abang.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun
Baca SelengkapnyaKomunitas yahudi di Surabaya sudah eksis sejak sebelum Indonesia merdeka. Mereka bukan orang-orang biasa, ada saudagar kaya raya hingga arsitek bangunan megah.
Baca SelengkapnyaKuburan kerap diasosiakan dengan hal-hal menyeramkan. Hawa saat memasuki kuburan kerap membuat bulu kuduk merinding.
Baca SelengkapnyaBerikut isi buku 'pusaka' peninggalan Letnan Achijat sniper diduga pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris.
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPejalan Kaki Temukan Benda Kecil Berkilau, Ternyata Stempel Kerajaan Kuno Berusia 2.800 Tahun
Baca SelengkapnyaMisteri Kalimat Berusia 1.400 Tahun di Dinding Makam Akhirnya Terungkap, Isinya Justru Bernada Bahagia
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca SelengkapnyaHari Veteran Nasional juga dimaksudkan untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaJenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya akibat rentetan tembakan pasukan Cakra Birawa pada G30S. Intip potret terkini rumahnya.
Baca SelengkapnyaUstadz Adi Hidayat ungkap ada pemuda asal Nusantara yang pernah berjihad ke Palestina jauh sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaDengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca Selengkapnya