Misteri Menara air Belanda di Manggarai
Merdeka.com - Bangunan itu menjulang tinggi di tengah pemukiman padat penduduk daerah Kelurahan Manggarai Utara, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Tingginya 30 meter. Namun siapa sangka, bangunan itu rupanya sudah berumur hampir seratus tahun. Fungsi bangunan itu dulunya untuk mendistribusikan air.
Menara Air Manggarai, begitu warga sekitar menyebut bangunan peninggalan zaman Belanda itu. Letaknya berada di Jalan Menara Air, Kelurahan Manggarai Utara, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Sayang kondisi bangunannya tak terawat. Tembok pembalut batu bata merah bangunan itu mulai runtuh.
Saat merdeka.com menyambangi gedung itu pintu utama bangunan dalam kondisi tertutup. Tepat di sebelah bangunan terdapat sebuah musala dipergunakan warga untuk beribadah. Sedangkan di belakang bangunan terdapat kali dengan pondasi tembok sekitar sepuluh meter lebih. Kali tersebut merupakan salah satu aliran dari sungai Ciliwung.
-
Kapan menara air Belanda di Pandeglang dibangun? Bentuknya lumayan usang, karena sudah ada sejak 1848.
-
Kenapa menara air Belanda di Pandeglang dibangun? Kala itu di abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda tengah menggencarkan pembangunan tata kota di wilayah yang mereka kuasai, termasuk Pandeglang.
-
Dimana menara air Belanda di Pandeglang berada? Memiliki tinggi hingga 11 meter, menara air ini berdiri persis di simpang Jalan Masjid Agung Kebon Cau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.
-
Siapa yang membangun menara air Waterleiding? Watertoren atau menara setinggi 30 meter ini dahulu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1931 silam.
-
Kapan Menara air Prujakan dibangun? Dikutip dari laman Cirebon History, pembangunan menara air raksasa ini diketahui berlangsung pada tahun 1937.
-
Bagaimana menara air Belanda di Pandeglang didistribusikan? Untuk mendistribusikan air, digunakan mesin pompa asal Jerman kala itu.
Soeroso, 87 tahun, sudah sejak tahun 1951 mendiami rumah di Jalan Manggarai Utara menuturkan jika menara air itu dulunya berfungsi untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah di sekitaran bangunan itu. Di dekat bangunan itu dulunya juga berdiri rumah-rumah untuk pegawai kereta api berpangkat rendah.
"Itu memang berfungsi untuk mendistribusikan air dan terhubung dengan Balaiyasa Manggarai," ujar Soeroso saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, Jalan Manggarai Utara, Selasa kemarin.
Doni, 49 tahun, salah satu warga telah tinggal di daerah Manggarai sejak tahun 1967 juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, bangunan menara air dulunya berfungsi untuk mengirimkan air dipergunakan oleh kereta di Stasiun Manggarai. "Itu untuk menampung air yang digunakan ke Stasiun Manggarai," ujar Doni saat di temui di kediamannya. Namun Doni tak mengetahui jelas sejarah keberadaan Manggarai itu.
Berdasarkan beberapa literasi, dulunya Menara Air Manggarai berfungsi untuk mendistribusikan air ke stasiun Manggarai. Selain ke untuk memenuhi kebutuhan air di stasiun, air dari bangunan menara itu juga bisa dipergunakan untuk di distribusikan melalui pipa-pipa di kawasan Manggarai hingga Matraman, Jakarta Timur.
Dalam bangunan itu terdapat dua tangki yang mampu menampung air dalam jumlah besar. Menara Air Manggarai dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Teknologi yang digunakan yaitu dengan 'Bejana Berhubungan'. Dahulu selain untuk distribusi air untuk kawasan Manggarai dan Matraman, juga dipergunakan sebagai pemadam kebakaran. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, terdapat kisah unik dari menara yang mempengaruhi masyarakat Kota Tegal hingga sekarang
Baca SelengkapnyaJalur airnya dibuat menggunakan pipa dari baja yang didatangkan langsung dari negeri Belanda.
Baca SelengkapnyaDahulu meriam ini kabarnya terlambat datang ke Pulau Jawa sehingga Inggris berhasil menguasai Batavia.
Baca SelengkapnyaBangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air
Baca SelengkapnyaGedung di Semarang ini salah satu gedung yang usianya cukup tua. Di sana terdapat sebuah lift kuno yang pertama di Indonesia
Baca SelengkapnyaTerowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Baca SelengkapnyaKondisi airnya berwarna kebiruan. Mata air ini dikelilingi tembok beton yang terhubung ke irigasi buatan Belanda, berpuluh-puluh tahun silam.
Baca SelengkapnyaBandara Husein Sastranegara memiliki peran penting saat penjajahan Jepang.
Baca SelengkapnyaJembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca SelengkapnyaDulu gerbang ini jadi simbol kejayaan di Batavia. Namun sayang nasibnya tragis.
Baca SelengkapnyaBendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.
Baca Selengkapnya