Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Pasar Senen, 'buaya' dan seniman berbagi tongkrongan

Di Pasar Senen, 'buaya' dan seniman berbagi tongkrongan Bioskop Senen. ©2016 merdeka.com/muhammad zul atsari

Merdeka.com - Kemunculan berbagai pasar di Jakarta, tak terlepas dari campur tangan penjajah Belanda ratusan silam. Mereka menyadari bahwa pasar merupakan roda untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Kala itu, pasar masih dijalankan dengan sangat sederhana.

Wartawan Senior Zaenuddin HM menyebut, mata pencaharian utama rakyat pada masa penjajahan adalah mengolah perkebunan atau pertanian. Nah, mereka menjadikan pasar sebagai saluran paling cepat untuk menjual hasil bumi.

"Kalau sekarang seperti pasar kaget, tak ada bangunan permanen dan lebih banyak muncul di pinggir jalan atau pusat keramaian," kata penulis buku: 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, kamis (3/2).

Orang lain juga bertanya?

Pasar kala itu hanya beroperasi satu hari. Seperti Pasar Snees yang geliat perdagangannya hanya terjadi setiap Senin. Tak jauh dari situ, ada Pasar Mester atau sekarang dikenal dengan nama Jatinegara. Dulu, pasar itu beroperasi hanya setiap Kamis.

kedua pasar tersebut memiliki cerita masing-masing:

Pasar Snees, menjadi lokasi perdagangan pertama di Batavia. Dibangun oleh tuan tanah cum arsitek Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735.

Pasar didominasi masyarakat tionghoa tersebut diberi nama Snees lantaran aktivitas jual-belinya hanya berlangsung setiap Senin. Seiring meningkatnya jumlah penjual dan pembeli, Pasar Senen kemudian dibuka setiap hari sejak 1766.

"Barang jualannya baru seputar kebutuhan sehari-hari. Sesuai perkembangan kota, pasar kemudian berlangsung setiap hari."

infografis pasar jakarta tempo dulu

Infografis Pasar Jakarta Tempo Dulu ©2017 Merdeka.com/Auliya

Wajah Pasar Senen terus berubah. Pasar kelas menengah-bawah tersebut sejak awal abad 20 telah menjadi jantung ibu kota yang tak pernah berhenti berdenyut. Di kawasan itu, orang bisa menemukan apa saja, "Termasuk tukang jambret dan copet yang dikenal sebagai buaya Senen," kata Misbach Yusa Biran dalam bukunya berjudul 'Keajaiban Pasar Senen' yang cetakan pertamanya diterbitkan Pustaka Jaya pada 1971.

Pada akhir 1930-an, kata Biran, Pasar Senen telah menjadi tempat bertemunya para intelektual muda sekaligus pejuang bawah tanah kemerdekaan RI. Pada mulanya, para mahasiswa pejuang tersebut datang ke Senen untuk menjual atau membeli buku ke toko loak "Nasution" terletak di belakang Bioskop Grand.

"Maklum, keuangan mereka menjadi minim karena banya dipakai untuk membiayai perjuangan," kata sutradara yang wafat pada usia 78 tahun tersebut. "Akhirnya sekitar toko buku itu menjadi rendezvous mereka."

Pada masa pendudukan Jepang, 1942-1945, Pasar Senen kemudian menjadi tempat persinggahan para seniman. Penyair Chairil Anwar sering muncul di sana. Awal masa revolusi, Pasar Senen menjadi pusat perlawanan terhadap tentara Belanda yang bermarkas di Batalion X, sekarang Hotel Borobudur.

"Pahlawan utamanya adalah Sapi’i, salah satu buaya Senen buta huruf dan kemudian menjadi perwira TNI," kata Biran. "Tahun 1948 Pi’i menjadi salah satu pahlawan dalam menumpas pemberontakan PKI di Madiun."

Sejak 1950 atau pascakesepakatan damai Indonesia-Belanda, Pasar Senen juga menjadi tempat berkumpulnya seniman muda, kebanyakan berasal dari Medan dan Padang. Seiring berkembangnya pembuatan film dan pementasan sandiwara.

"Mereka meneruskan tradisi di Medan dan Padang yang menjadikan pasar sebagai tempat kumpulnya seniman," katanya.

Uniknya, para seniman itu juga berbagi tongkrongan dengan buaya Senen. Lokasinya, sekitar kedai yang menjual makanan dan minuman murah. "Maka berbaurlah para seniman, tukang catut, dan pencoleng," katanya. "Semua berjalan damai, yang mengherankan, beberapa gembong pencoleng senang bergaul dengan seniman."

Pasar Mester

Sampai 1962, Jakarta masih memiliki trem listrik dengan sejumlah rute. Nah, Pasar Senen masih satu jalur dengan Pasar Mester, sekarang lebih dikenal Jatinegara. Tepatnya, tergabung ke rute 2, mulai dari Harmoni-Rijswijk (Jalan Veteran)-Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal)-Pasar Baru-Senen-Kramat-Salemba-Matraman-Meester Cornelis (Jatinegara).

"Jatinegara dulunya kawasan hutan jati. Cornelis Senen kemudian diberi kewenangan oleh Belanda untuk menjadikan itu kawasan pemukiman, sehingga berdiri juga pasar yang diberi nama Mester Passer atau Pasar Mester," kata Zaenuddin.

Pasar Mester, awalnya, hanya menjual bahan pokok, pakaian, dan hewan ternak. Namun, sekarang berkembang hingga menjadi pusat cindera mata pernikahan murah meriah. Pasar ini sempat menjadi sasaran penjarah saat terjadi kerusuhan 1998. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Puisi Berantai Lucu dan Bikin Ngakak, Cocok jadi Hiburan Bersama Teman
Contoh Puisi Berantai Lucu dan Bikin Ngakak, Cocok jadi Hiburan Bersama Teman

Nongkrong hanya dengan HP tidak akan seru. Cobalah buat keributan dengan puisi berantai lucu ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC

Para bajak laut menempati kedudukan penting dalam kegiatan penyelundupan perdagangan gelap.

Baca Selengkapnya
Puisi Berantai Lucu dan Kocak, Jadi Hiburan yang Bikin Ketawa
Puisi Berantai Lucu dan Kocak, Jadi Hiburan yang Bikin Ketawa

Puisi berantai lucu dan kocak adalah bentuk sastra yang unik dan menghibur, yang menggabungkan kecerdasan dan humor dalam setiap baitnya.

Baca Selengkapnya
Begini Arti Balong bagi Orang Sunda, Tak Sekedar untuk Memelihara Ikan di Halaman Rumah
Begini Arti Balong bagi Orang Sunda, Tak Sekedar untuk Memelihara Ikan di Halaman Rumah

Balong nyatanya memiliki filosofi khusus bagi orang Sunda dan tak sekedar sebagai lokasi pemeliharaan ikan air tawar.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Jajanan Tradisional di Pasar Ngatpaingan Boyolali, Kental Nuansa Pedesaan Tempo Doeloe
Mencicipi Jajanan Tradisional di Pasar Ngatpaingan Boyolali, Kental Nuansa Pedesaan Tempo Doeloe

Transaksi pembayaran pada pasar itu masih menggunakan koin benggol.

Baca Selengkapnya
Puisi Berantai 2 Orang Lucu, Bisa Menghibur di Waktu Senggang
Puisi Berantai 2 Orang Lucu, Bisa Menghibur di Waktu Senggang

Lewat kalimat sederhana, puisi berantai 2 orang lucu ini bisa mengembalikan pikiran yang kacau kembali tenang.

Baca Selengkapnya
Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung
Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Gulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung

Baca Selengkapnya
Puisi Berantai 3 Orang Lucu yang Bisa Dicontoh, Bermakna Tapi Menghibur
Puisi Berantai 3 Orang Lucu yang Bisa Dicontoh, Bermakna Tapi Menghibur

Kumpulan puisi berantai tiga orang dengan tema lucu dan menghibur.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Pedagang di Pasar Bogor Bersihkan Gedung dengan Uang Hasil Patungan, Tuai Pujian
Viral Aksi Pedagang di Pasar Bogor Bersihkan Gedung dengan Uang Hasil Patungan, Tuai Pujian

Banyak warganet yang memuji inisiatif para pedagang yang membersihkan pasar demi kenyamanan.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Ikan Terbesar di Kabupaten Kendal, Beragam Jenis Ikan Laut Segar Tersedia Langsung dari Nelayan
Melihat Suasana Pasar Ikan Terbesar di Kabupaten Kendal, Beragam Jenis Ikan Laut Segar Tersedia Langsung dari Nelayan

Di sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Cerita Berantai Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
Kumpulan Cerita Berantai Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

Cerita berantai lucu menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi.

Baca Selengkapnya
Bukan dengan Manusia, Pria ini Buka Puasa Bersama dengan Buaya
Bukan dengan Manusia, Pria ini Buka Puasa Bersama dengan Buaya

Bukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.

Baca Selengkapnya