Di Pasar Senen, 'buaya' dan seniman berbagi tongkrongan
Merdeka.com - Kemunculan berbagai pasar di Jakarta, tak terlepas dari campur tangan penjajah Belanda ratusan silam. Mereka menyadari bahwa pasar merupakan roda untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Kala itu, pasar masih dijalankan dengan sangat sederhana.
Wartawan Senior Zaenuddin HM menyebut, mata pencaharian utama rakyat pada masa penjajahan adalah mengolah perkebunan atau pertanian. Nah, mereka menjadikan pasar sebagai saluran paling cepat untuk menjual hasil bumi.
"Kalau sekarang seperti pasar kaget, tak ada bangunan permanen dan lebih banyak muncul di pinggir jalan atau pusat keramaian," kata penulis buku: 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, kamis (3/2).
-
Siapa yang biasanya menjadi pedagang kelontong? Pedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Kenapa pedagang takjil senang berjualan? Cuan yang dikantongi dari berdagang Takjil menggiurkan lho ..
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Aktivitas apa yang dilakukan artis di GBK? Kumpulan Potret Artis Nonton Timnas Indonesia vs Australia di GBK, Ada Keluarga Darius Sinathrya-Rafathar Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah berpose bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menpora Dito Ariotedjo sebelum memasuki Stadion GBK.
-
Di mana pengamen badut di Kota Serang sering mangkal? Terik di siang itu tak diindahkan beberapa pengamen berkostum badut di kawasan lampu merah, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Pasar kala itu hanya beroperasi satu hari. Seperti Pasar Snees yang geliat perdagangannya hanya terjadi setiap Senin. Tak jauh dari situ, ada Pasar Mester atau sekarang dikenal dengan nama Jatinegara. Dulu, pasar itu beroperasi hanya setiap Kamis.
kedua pasar tersebut memiliki cerita masing-masing:
Pasar Snees, menjadi lokasi perdagangan pertama di Batavia. Dibangun oleh tuan tanah cum arsitek Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735.
Pasar didominasi masyarakat tionghoa tersebut diberi nama Snees lantaran aktivitas jual-belinya hanya berlangsung setiap Senin. Seiring meningkatnya jumlah penjual dan pembeli, Pasar Senen kemudian dibuka setiap hari sejak 1766.
"Barang jualannya baru seputar kebutuhan sehari-hari. Sesuai perkembangan kota, pasar kemudian berlangsung setiap hari."
Infografis Pasar Jakarta Tempo Dulu ©2017 Merdeka.com/Auliya
Wajah Pasar Senen terus berubah. Pasar kelas menengah-bawah tersebut sejak awal abad 20 telah menjadi jantung ibu kota yang tak pernah berhenti berdenyut. Di kawasan itu, orang bisa menemukan apa saja, "Termasuk tukang jambret dan copet yang dikenal sebagai buaya Senen," kata Misbach Yusa Biran dalam bukunya berjudul 'Keajaiban Pasar Senen' yang cetakan pertamanya diterbitkan Pustaka Jaya pada 1971.
Pada akhir 1930-an, kata Biran, Pasar Senen telah menjadi tempat bertemunya para intelektual muda sekaligus pejuang bawah tanah kemerdekaan RI. Pada mulanya, para mahasiswa pejuang tersebut datang ke Senen untuk menjual atau membeli buku ke toko loak "Nasution" terletak di belakang Bioskop Grand.
"Maklum, keuangan mereka menjadi minim karena banya dipakai untuk membiayai perjuangan," kata sutradara yang wafat pada usia 78 tahun tersebut. "Akhirnya sekitar toko buku itu menjadi rendezvous mereka."
Pada masa pendudukan Jepang, 1942-1945, Pasar Senen kemudian menjadi tempat persinggahan para seniman. Penyair Chairil Anwar sering muncul di sana. Awal masa revolusi, Pasar Senen menjadi pusat perlawanan terhadap tentara Belanda yang bermarkas di Batalion X, sekarang Hotel Borobudur.
"Pahlawan utamanya adalah Sapi’i, salah satu buaya Senen buta huruf dan kemudian menjadi perwira TNI," kata Biran. "Tahun 1948 Pi’i menjadi salah satu pahlawan dalam menumpas pemberontakan PKI di Madiun."
Sejak 1950 atau pascakesepakatan damai Indonesia-Belanda, Pasar Senen juga menjadi tempat berkumpulnya seniman muda, kebanyakan berasal dari Medan dan Padang. Seiring berkembangnya pembuatan film dan pementasan sandiwara.
"Mereka meneruskan tradisi di Medan dan Padang yang menjadikan pasar sebagai tempat kumpulnya seniman," katanya.
Uniknya, para seniman itu juga berbagi tongkrongan dengan buaya Senen. Lokasinya, sekitar kedai yang menjual makanan dan minuman murah. "Maka berbaurlah para seniman, tukang catut, dan pencoleng," katanya. "Semua berjalan damai, yang mengherankan, beberapa gembong pencoleng senang bergaul dengan seniman."
Pasar Mester
Sampai 1962, Jakarta masih memiliki trem listrik dengan sejumlah rute. Nah, Pasar Senen masih satu jalur dengan Pasar Mester, sekarang lebih dikenal Jatinegara. Tepatnya, tergabung ke rute 2, mulai dari Harmoni-Rijswijk (Jalan Veteran)-Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal)-Pasar Baru-Senen-Kramat-Salemba-Matraman-Meester Cornelis (Jatinegara).
"Jatinegara dulunya kawasan hutan jati. Cornelis Senen kemudian diberi kewenangan oleh Belanda untuk menjadikan itu kawasan pemukiman, sehingga berdiri juga pasar yang diberi nama Mester Passer atau Pasar Mester," kata Zaenuddin.
Pasar Mester, awalnya, hanya menjual bahan pokok, pakaian, dan hewan ternak. Namun, sekarang berkembang hingga menjadi pusat cindera mata pernikahan murah meriah. Pasar ini sempat menjadi sasaran penjarah saat terjadi kerusuhan 1998. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nongkrong hanya dengan HP tidak akan seru. Cobalah buat keributan dengan puisi berantai lucu ini.
Baca SelengkapnyaPara bajak laut menempati kedudukan penting dalam kegiatan penyelundupan perdagangan gelap.
Baca SelengkapnyaPuisi berantai lucu dan kocak adalah bentuk sastra yang unik dan menghibur, yang menggabungkan kecerdasan dan humor dalam setiap baitnya.
Baca SelengkapnyaBalong nyatanya memiliki filosofi khusus bagi orang Sunda dan tak sekedar sebagai lokasi pemeliharaan ikan air tawar.
Baca SelengkapnyaTransaksi pembayaran pada pasar itu masih menggunakan koin benggol.
Baca SelengkapnyaLewat kalimat sederhana, puisi berantai 2 orang lucu ini bisa mengembalikan pikiran yang kacau kembali tenang.
Baca SelengkapnyaGulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung
Baca SelengkapnyaKumpulan puisi berantai tiga orang dengan tema lucu dan menghibur.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet yang memuji inisiatif para pedagang yang membersihkan pasar demi kenyamanan.
Baca SelengkapnyaDi sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
Baca SelengkapnyaCerita berantai lucu menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Baca SelengkapnyaBukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.
Baca Selengkapnya