Simak kisah perluasan Perang Banjar oleh Pangeran Antasari
Merdeka.com - Kalau kamu melihat ke depan mata uang dua ribu rupiah, maka kamu bisa melihat wajah Pangeran Antasari disana. Pangeran Antasari adalah salah satu putra bangsawan dari Kerajaan Banjar. Pernahkah kamu mendengar tentang nama Perang Banjar?
Perang ini terjadi di wilayah Kalimantan yang dasar perselisihannya adalah tentang pengangkatan Sultan Tamjidillah yang menjadi Sultan Banjar. Rakyat yang tahu kalau Sultan Tamjidillah bukan orang yang baik melakukan perlawanan. Pangeran Antasari yang juga sudah terlanjur kecewa pada keputusan itu juga ikut menyerang Belanda yang menjadi pendukung Sultan Tamjidillah.
Dengan perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh rakyat itu, pemerintahan Kesultanan Banjar nggak bisa melakukan apa-apa. Begitu juga dengan Sultan Tamjidillah yang memang nggak disukai oleh rakyat. Akhirnya, di tanggal 25 Juni 1859, Sultan Tamjidillah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sultan Banjar dan diasingkan ke daerah Bogor. Sejak mundurnya Sultan Tamjidillah, Kesultanan Banjar banyak didominasi oleh Belanda. Belanda sebenarnya sudah melakukan usaha dalam membujuk Pangeran HIdayatullah untuk dijadikan Sultan Banjar. Namun, Pangeran HIdayatullah tahu bahwa itu hanya tipu daya Belanda sehingga beliau lebih memilih untuk berjuang bersama rakyat saja.
-
Bagaimana para jawara banten melawan penjajah? Luar biasanya, para jawara tersebut mampu melawan kekuatan senjata berteknologi tinggi Belanda dan Jepang hanya dengan tangan kosong. Mereka sudah terkenal kebal sejak dulu, melalui ilmu tradisional yang digunakan dengan bijak.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
-
Siapa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di Padang? Bagindo Aziz Chan sendiri adalah tokoh penting bagi Kota Padang saat pihak kolonial Belanda menjajah wilayah tersebut.
-
Mengapa Syekh Bayang melawan penjajah? Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi, Ulama Besar dan Pejuang Islam dari Pesisir Selatan Ulama pemimpin faham Tarekat Naqsyabandiah di Padang ini pencetus pemikiran ikhtilaf di internal umat, namun bersatu di eksternal umat untuk melawan penjajah.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Padang? Sikap KNIL ini memicu perlawanan dari rakyat pemuda.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Di sisi lain, pasukan Pangeran Antasari bergerak melawan pos-pos milik Belanda yang ada di Martapura. Perlawanan Antasari ini dengan cepat mendapatkan dukungan dari para ulama dan penghuni kerajaan yang sudah kesal dengan kekejaman yang dilakukan oleh Belanda. Akhirnya, di Bulan Agustus 1859, Pangeran Antasari yang diikuti dengan pasukan Haji Buyasin, Kiai Langlang dan Kiai Demang Lehman sukses menyerang benteng milik Belanda yang ada di Tabanio. Nah, meskipun sudah melakukan perlawanan mati-matian, Perang Banjar ini masih belum bisa terselesaikan. (mdk/iwe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangeran Antasari adalah salah seorang Pahlawan Nasional yang memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaRaja Airlangga membagi kerajaan untuk kedua putranya. Upaya itu disebut sia-sia karena kedua putranya melakukan perang saudara.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaPemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.
Baca SelengkapnyaKerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.
Baca SelengkapnyaAceh disebut jadi daerah yang sangat sulit ditaklukkan oleh penjajah, ternyata ini alasannya.
Baca SelengkapnyaMereka dipilih dari para petarung terbaik. Siap mati melindungi Tatar Sunda.
Baca SelengkapnyaPangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan sistem pajak oleh kolonial Belanda kala itu membuat rakyat pribumi murka dan memberontak sehingga menimbulkan konflik panjang.
Baca Selengkapnya