4 Rampok dan penganiaya anggota TNI dibekuk, golok & linggis disita
Merdeka.com - Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasi meringkus empat dari enam pelaku pencurian dengan penganiayaan terhadap seorang anggota TNI, Pelda I Wayan Artha. Pelaku diketahui melumpuhkan korban dengan cara menganiaya dan mengikat menggunakan tali serta lakban.
"Keempat pelaku tersebut yakni AD alias Doni (41), AFB alias Ari (23), AA (34) dan W (22). Mereka diamankan di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/7) malam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan, Senin (25/7).
Menurut Awi, pelaku sebelumnya melakukan perampokan di PT Ayudi Persada, Jalan Raya Lenteng Agung, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Perampokan terjadi pada Kamis (7/7) kemarin, sekitar pukul 07.00 WIB ketika Pelda I Wayan Artha sedang bertugas.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana cara mereka menjerat korban? Flexing menjadi modal bagi 'crazy rich' seperti Indra Kenz, Doni Salmanan hingga teranyar Wahyu Kenzo untuk menjerat 'korban' dalam investasi bodong yang dikelolanya.
"Saat itu korban sedang bertugas dan tiba-tiba datang pelaku dengan cara melompati pagar kantor dan setelah itu pelaku melumpuhkan korban dengan cara menganiaya, mengikat korban dengan tali dan lakban," ujarnya.
Setelah melakukan penganiayaan, pelaku kemudian mencongkel pintu, merusak brangkas kantor dan kemudian berhasil kabur dengan membawa uang tunai sebesar Rp. 90.534.000 milik kantor dan uang tunai milik korban sejumlah Rp 10.000.000.
"Atas kejadian tersebut, kami pun langsung mengamankan empat pelaku. Diduga pelaku ini ada enam orang, dan sisanya masih dalam pengejaran serta masuk DPO," jelas Awi.
Bersama keempat pelaku, lanjut Awi, diamankan barang bukti berupa satu buah tablet merk Advance Vandroid T-1E, satu buah golok, satu buah linggis dan 2 buah obeng.
"Mereka kami kenakan pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan," tutupnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaSaat ini para pelaku yang terlibat pemukulan sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaPara pelaku melakukan pengancaman terhadap warga dan merusak pos karcis.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya