Ada UU Anti-Deforestasi, Mendag Minta UMKM Cari Pasar Baru buat Ekspor Produk

Merdeka.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menilai adanya Undang-Undang Anti-Deforestasi yang dikeluarkan Uni Eropa (UE) menyulitkan pelaku UMKM berkembang. Untuk itu, diperlukan adanya kecermatan UMKM melihat peluang pasar baru untuk melempar produk dalam negeri ke luar.

Ia mengatakan, bahwa saat ini pasar baru dan memiliki potensi perekonomian yang besar ada di Negara-negara Afrika dan Negara-negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan dan Bangladesh, yang jumlah penduduknya banyak dan produk Indonesia cocok buat Negara-negara itu.

"Kalau turunannya Undang-undang (Anti-Deforestasi) barat ini saya tidak tahu makannya kalau barat susah sekarang banyak pasar yang baru itu," kata Mendag Zulkifli, saat bertemu atau ditanya para pelaku UMKM tentang ekspor produk Indonesia pada saat acara "Bhineka Culture Festival, di Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (23/6).

Ia menyebutkan, pasar baru yang harus dilihat ialah seperti Negara-negara di Afrika dan di Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.

"Dulu Afrika itu susah makan sekarang Afrika tidak susah lagi ada uangnya, bisa beli, dia cocok produk-produk kita. Seperti sepatu (mereka) bisa beli 10 dollar, kalau 20 dollar tidak mampu beli dia, (kalau) baju seharga 5 dollar laku itu (di Afrika)," imbuhnya.

Selain itu, penduduk di Negara-negara Afrika mencapai 1,6 miliar dan Negara India, Pakistan dan Bangladesh hampir 2 miliar penduduknya dan menurutnya itu adalah pasar baru bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

"Afrika itu 1,6 miliar orang (penduduknya) itu pasar baru, juga bisa ke Asia Selatan. Itu India 1,5 miliar manusia, tambah Pakistan dan Bangladesh itu hampir 2 miliar manusia. Kalau kita ngirim mangga itu (bisa) 2 miliar mangga bayangin, besar pasarnya dan punya uang," ujarnya.