Anton sempat ingin buang mayat Shendy dan Sanusi ke Lampung
Merdeka.com - Anton Herdiyanto alias Aji sempat membawa mayat Shendy Eko Budiyanto dan Ahmad Sanusi sampai ke Pelabuhan Merak. Namun sampai sana dia bingung dan takut ketahuan petugas pelabuhan.
Rencananya Anton membuang mayat tersebut ke Lampung. Tapi karena ragu akhirnya Anton kembali ke Depok dan memutuskan membuang di Limo.
"Udah sampai sana (Merak), saya balik lagi karena nggak tahu lokasi buang mayat di Lampung," kata ANton saat olah tempat kejadian perkara di Limo, Jumat (7/10).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Anton mengetahui tempat itu karena pernah lewat sebelumnya. Dia mengetahui kalau kedua tempat itu memang sepi.
Mayat Shendy pun dibuang di Jalan Pertanian RT 05 RW 04 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, sedangkan mayat Sanusi dibuang di Jl Makam Kopo RT 05 RW 03, Limo.
"Saya yang buang sendiri. Shendy duduk dibangku depan sama saya. Sedangkan Sanusi saya taruh di kursi tengah," katanya.
Sebelumnya dia sempat melihat kondisi sekitar. Saat dilihat sepi, dia langsung membuka pintu mobil dan buang jenasah Shendy ke saluran irigasi pertanian.
"Pas langsung buang, langsung saya bergegas ke lokasi selanjutnya," akunya.
Setelah itu dia ke lokasi lain untuk membuang jenazah Sanusi ke dalam sebuah parit. Dia mengaku panik dan spontan membuang di lokasi tersebut.
"Saya langsung buang aja, di sini juga memang sepi dan gelap. Saya spontan aja buangnya karena sepi," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSerda Adan turut dibantu oleh seorang warga sipil asal Kota Solok, Sumbar bernama Muhammad Alvin
Baca SelengkapnyaDirinya kenal dengan Serda Adan saat masih sekolah di pesantren pada 2012 silam.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaMomen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca Selengkapnya