Balita 2 Tahun Tewas Disiksa Ayah Tiri Selama Sepekan
Merdeka.com - Seorang balita berusia 2 tahun 3 bulan di Langkat, Sumut, menjadi korban kekejian ayah tiri. Dia dianiaya dengan kejam selama seminggu sebelum akhirnya meninggal dunia dan dikuburkan di lereng bukit.
Balita malang itu diketahui bernama Muhammad Ibrahim Ramadan alias Akil. Dia meninggal dunia setelah dianiaya ayah tirinya, Riki Ramadhan Sitepu (30), warga Dusun III Batu Guru Desa Panco Warno Kecamatan Salapian, Langkat.
Penganiayaan dan pembunuhan ini terjadi di rumah mereka dan areal perkebunan karet yang ada di Dusun I Desa Panco Warno. "Penganiayaan terjadi sejak 19 hingga 25 Agustus 2019," kata Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Teuku Fathir Mustofa, Kamis (5/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
Riki menganiaya Akil dengan cara memukul bagian bahu, kaki, tangan, dan bokong korban. Dia pun menyundut bagian tangan, kuping, dan bahu korban dengan api rokok. Tidak hanya itu, pria ini juga memasukkan anak tirinya ke dalam goni lalu digantung di luar gubuk.
Selasa (27/9) sekitar pukul 17.00 Wib, Akil meninggal dunia. Sekitar 1 jam berselang, Riki bersama istrinya yang juga ibu kandung korban, Sri Astuti (28) menguburkan bocah itu di lereng bukit.
"Kuburannya hanya sedalam 50 Cm," sebut Fathir.
Lebih dari sepekan berselang, Rabu (4/9), warga mencium bau di sekitar lokasi kuburan Akil. Mereka curiga lalu melapor ke polisi.
Petugas Satreskrim Polres Langkat beserta anggota identifikasi turun ke lokasi. Mereka membongkar gundukan tanah yang dicurigai dan menemukan jenazah korban yang dibungkus kain.
"Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi," lanjut Fathir.
Berdasarkan hasil autopsi dipastikan Akil merupakan korban penganiayaan. Petugas pun mencari Riki dan istrinya yang diduga sebagai pelaku. Mereka kita amankan di Jalan Binjai-Bukit Lawang, Rabu (4/9) sekitar pukul 24.00 Wib.
"Kita masih mendalami keterlibatan ibu korban dalam penganiayaan ini. Kita juga mendalami motif pelaku," jelas Fathir.
Dia memaparkan Riki dijerat dengan Pasal 340 jo Pasal 338 KUHPidana subs Pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal itu memuat ancaman maksimal hukuman mati.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca Selengkapnya