Berawal Cekcok, Kepala TK di Bantaeng Dianiaya Kekasih hingga Meninggal
Merdeka.com - Polisi akhirnya mengamankan pelaku penganiayaan Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani, setelah sepekan buron. Korban meninggal dunia usai mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kepala Satreskrim Polres Bantaeng Ajun Komisaris Rudi mengatakan, pelaku penganiayaan yakni Didi. Pelaku dijemput polisi dari rumahnya yang merupakan tempat kejadian perkara.
"Iya, ada di Polres Bantaeng. Pelaku menyerahkan diri dan dijemput di rumahnya," kata Rudi, Senin (3/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
Rudi mengungkapkan motif penganiayaan dilakukan Didi terhadap Marhani yang tidak lain kekasihnya karena salah paham.
"Salah paham saja, emosi dan melakukan penganiayaan ke korban," tuturnya.
Akibat perbuatannya, Didi disangkakan pasal 354 dan 351 ayat 3 KUHP. Didi terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Sebelumnya, Andi Marhani meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu Bantaeng. Marhani dirawat setelah mendapat penganiayaan diduga dilakukan oleh kekasihnya bernama Didi.
Rudi mengaku penganiayaan terhadap korban terjadi di depan rumah pelaku. "Korban ini datang ke rumah terduga pelaku. Di situ terjadi cekcok di antara mereka," bebernya.
Saat terjadi cekcok tersebut, korban sempat meminta tolong kepada warga sekitar. Pada saat itu, korban dalam kondisi berdarah-darah.
"Diduga saat cekcok itu ada penganiayaan dilakukan terduga pelaku terhadap korban," sebutnya.
Rudi menyebut, pelaku sempat membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi akibat luka serius, korban dirujuk ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
"Terduga pelaku sendiri yang antar korban ke rumah sakit. Setelah itu terduga pelaku menghilang," bebernya.
Setelah tiga hari mendapat perawatan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Marhani akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Marhani meninggal setelah mengalami pendarahan di bagian kepala.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaKanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi dan menyerahkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya dikabarkan tidak ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaWaria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.
Baca SelengkapnyaKepala SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan, Sumut, SZ (37) dijadikan tersangka penganiayaan terhadap YN (17) yang menyebabkan siswanya itu tewas.
Baca Selengkapnya