Blak-blakan Mantri Penyuntik Mati Kepala Desa di Serang: Sakit Hati Diselingkuhi
Merdeka.com - Suhendi, mantri RSUD Banten blak-blakan soal aksi kejinya menyuntik mati Kepala Desa (Kades) Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang Salamunasir. Motifnya melakukan hal tersebut karena sakit hati mengetahui hubungan gelap antara istrinya dengan korban.
"Karena dia sudah melampaui batas. Dia telah berselingkuh dengan istri saya," kata Suhendi, saat di hadiri dalam konferensi pers di Mapolres Serang Kota, Selasa (28/3).
Suhendi bercerita awal mula kejadian. Sebelumnya, dia mendatangi rumah korban untuk mengklarifikasi soal hubungan korban dengan istrinya. Tetapi yang terjadi, dia malah cekcok yang menyebabkan terjadinya penyuntikan tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Ini aib, saya ke sana untuk klarifikasi," katanya.
Suntik Lemas Karena Takut Korban Berbadan Besar
Suhendi sejujurnya takut dengan korban. Maka itu dia juga melemahkan korban dengan cara menyuntikkan obat tertentu.
"Saya inisiatif nyuntik itu supaya dia lemas. Badan saya kecil, badan dia besar, nanti saya bisa kalah duluan," ujarnya.
Saat korban lemas akibat disuntik, Suhendi ingin memukuli korban. Namun yang terjadi korban malah kejang-kejang.
"Saya syok, kaget, saya minta tolong warga untuk digotong ke puskesmas," kata Suhendi.
Suhendi mengatakan ada dua jenis obat yang digunakan yaitu rocuronium dan diphenhydramine.
"Ngambil obat di rumah sakit, enggak mencuri. Cuma lima CC," katanya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang secara sadis menggunakan martil yang dipukulkan ke kepala korban karena tak diberi pinjaman uang.
Baca Selengkapnya