Bukannya Melerai tapi Merekam, Guru SMAN 11 Makassar Hanya Diberi Sanksi Teguran
Merdeka.com - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan merespons kasus pengeroyokan terhadap GDR (17) oleh temannya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Makassar. Mereka di antaranya memberikan sanksi teguran kepada guru yang merekam video dan tidak melerai perkelahian itu.
Kepala Disdik Sulsel Setiawan Aswad mengaku telah membahas kasus pengeroyokan di SMAN 11 Makassar. Ia mengungkapkan sudah ada pertemuan antara kepala sekolah dan orang tua murid pascaviral video pengeroyokan itu.
"Kemarin pihak sekolah, UPT, Kabid SMA, kepsek, orang tua kelas 2 dan 3 rapat virtual," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/3).
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Kenapa Guru Olahraga dendam ke Kepala Sekolah? Berdasarkan dokumen polisi, Darien dan Eiswert pernah melakukan pembicaraan mengenai 'tantangan kinerja' Darien. Eiswert juga telah melakukan penyelidikan terhadap Darien pada Desember tahun lalu atas potensi penyalahgunaan dana sekolah sekitar Rp31 juta. Eiswert, berdasarkan laporan NPR, juga pernah menegur Darien karena ia memecat seorang pelatih tanpa persetujuan Eiswert dan ia juga pernah memberi tahu Darien bahwa kontraknya kemungkinan 'tidak akan diperpanjang semester depan'.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
Selain membahas pengeroyokan itu, Setiawan juga mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan sanksi teguran terhadap guru yang merekam video. Guru itu seharusnya melerai siswa yang bertikai, bukan merekam video.
"Guru yang video dapat sanksi teguran. Untuk tidak mengulangi lagi hanya disuruh bikin pernyataan," tegasnya.
Setiawan mengaku hanya memberikan sanksi teguran, karena ada mekanisme. Meski demikian, jika guru tersebut kembali melakukan kesalahan maka akan diberikan sanksi disiplin.
"Bikin surat pernyataan dikarenakan teguran itu kan ada teguran 1, 2 sampai 3 sebelum ada sanksi disiplin," tuturnya.
Terpisah, ayah GDR, Idiamin Sartian mengatakan, akibat pengeroyokan itu, anaknya lebam di sejumlah tubuhnya. Idiamin bahkan menyebut pihak SMAN 11 Makassar tidak memberikan informasi penyebab anaknya dikeroyok.
"Tidak ada satu pun siswa maupun guru sekolah memberikan informasi. Sampai akhirnya saya mendapatkan video pengeroyokan itu dan akhirnya viral," tuturnya.
Idiamin menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi Jumat (18/3), saat korban hendak pulang. Korban kaget melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya.
"Saat itu anak saya hendak pulang, ia melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. Anak saya berusaha menghindar saat dipanggil oleh pelaku. Namun korban yang berusaha menghindar tiba-tiba dipegang pelaku seketika itu dikeroyok," ungkapnya.
Idiamin mengaku anaknya sempat berusaha kabur dan menuju ke ruang guru untuk melapor. Tapi tak sampai di ruang guru, GDR kembali dikeroyok.
Atas kasus pengeroyokan tersebut, Idiamin melapor ke Kepolisian Sektor Tamalate. Video pengeroyokan tersebut menjadi bukti laporan.
"Saya sudah melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialami anak saya. Anak saya menderita lebam di sekujur tubuhnya," kata dia.
Idiamin mengungkapkan kejadian pengeroyokan oleh kakak kelas tidak hanya menimpa anaknya, tetapi ada lainnya. "Tidak hanya anak saya yang jadi korban pengeroyokan dilakukan oleh kakak kelasnya. Tapi ada pula rekannya yang lain," ucapnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tamalate Inspektur Satu Ali Jaras membenarkan adanya laporan dari orang tua siswa SMAN 11 Makassar yang menjadi korban pengeroyokan. Ali mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan
"Kita masih penyelidikan untuk mendalami para siswa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu," ucapnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaSebuah video menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaGuru pemeran pria dalam video mesum tersebut telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKini, guru dalam video tersebut sudah dinonaktifkan sebagai pengajar dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKepala SMP Negeri 15 Medan, Tiurmaida membantah tudingan intimidasi yang diadukan oleh delapan guru tersebut.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi kekerasan di lingkungan SMK 2 Yupentek, Curug, Kabupaten Tangerang. Videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaPemeran dan perekam berteman baik kendati berbeda sekolah.
Baca Selengkapnya