Cekcok dengan petugas keamanan, seorang anak punk tewas ditikam
Merdeka.com - Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kota Manado. Denny Sumarauw (28), warga Desa Onggunai, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow, ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan.
Wajah korban penuh darah, serta mengalami satu tikaman di bagian dada kiri usai terlibat perkelahian dengan petugas keamanan kawasan Megamas Manado. Peristiwa itu terjadi di depan ruko warung Warfas Fahsion Serba 49000 kawasan Megamas, Minggu (19/11) menjelang subuh.
Keterangan seorang teman korban bernama Arjin Pakaya (20), warga Sangihe, berdomisili di Pasar Bersehati, malam itu korban yang tergabung dengan komunitas Anak Punk Manado seperti biasa berkumpul bersama mereka di kompleks Tv miring. Sebelumnya diketahui Sabtu (11/11) lalu, mereka sempat baradu mulut dengat Security Megamas karena datang menyuruh mereka keluar dari kawasan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
"Malam minggu sebelum kejadian ini, saya sempat bertengkar dengan salah satu teman saya, dan tiba-tiba datang beberapa security dan langsung memukul teman kami, namun kami masih bersabar dan mengalah," jelas Pakaya di Mapolresta Manado, Minggu (19/11) sore.
Nah, karena berpikir masalah itu sudah selesai, Sabtu (19/11) kemarin, komunitas anak punk Manado kembali ke tempat biasa mereka nongkrong. Saat hari menjelang subuh, kurang lebih sembilan security Megamas mendatangi tempat mereka berkumpul dan langsung main pukul. Sempat terjadi kejar-kejaran di antara mereka.
"Saya yang pertama mereka (security) pukul. Teman-teman saya tidak senang, sehingga mereka membantu saya. Kami berhamburan dan saya sudah tidak tahu kalau saat itu posisi korban ada di mana," ucapnya.
Akibat perkelahian itu, dua pos kasir hancur karena aksi saling lempar batu. Setelah mulai aman, saksi mendengar korban sudah meninggal tergeletak di salah satu emperan ruko Megamas.
"Mendengar hal tersebut, saya kembali ke TKP dan menemukan korban sudah bersimbah darah, dan tidak bernyawa," aku Pakaya.
Informasi tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Beberapa saat kemudian pihak Polsek Wenang dipimpin Kapolsek Kompol Syaful Wachid, bersama anggota Polresta Manado, langsung tiba di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan belasan petugas pengamanan kawasan Megamas. Selanjutnya digiring ke Mapolresta Manado untuk diambilkan keterangan lebih lanjut.
Sementara jenazah korban diangkut menggunakan mobil patroli polisi dan dibawa ke RS Bhayangkara Karombasan untuk dilakukan atopsi. Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Belum pasti siapa yang menikam, namun sudah diamankan sejumlah security Megamas untuk diambil keterangan," ucap Sahelangi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaSeorang satpam tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, berinisial MT (37), tewas ditikam pengunjung, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus itu akan dibuka secara transparan. Dugaan soal adanya intervensi kepada keluarga korban pun akan disampaikan dalam sidang etik tersebut.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca Selengkapnya