Diduga Dianiaya Kekasih Hingga Pendarahan di Kepala, Kepsek TK di Bantaeng Meninggal
Merdeka.com - Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu Bantaeng. Marhani dirawat di RSUD Anwar Makkatutu setelah mendapat penganiayaan yang diduga dilakukan kekasihnya bernama Didi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Bantaeng, Ajun Komisaris Rudi membenarkan terkait informasi meninggalnya guru TK Pertiwi Pullauweng meninggal dunia. Marhani sebelumya mendapat perawatan di RSUD Anwar Makkatutu. Pelaku penganiayaan masih diburu.
"Masih dalam pencarian. Infonya antara korban dan pelaku pacaran," ujarnya kepada wartawan, Minggu (26/3).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Motif penganiayaan pada Marhani belum diketahui. Namun peristiwa itu terjadi di depan rumah terduga pelaku.
"Korban ini datang ke rumah terduga pelaku. Di situ terjadi cekcok di antara mereka," bebernya.
Saat terjadi cekcok tersebut, korban sempat meminta tolong kepada warga sekitar. Korban dalam kondisi berdarah-darah.
"Diduga saat cekcok itu ada penganiayaan dilakukan terduga pelaku terhadap korban," sebutnya.
Rudi menyebut, terduga pelaku sempat membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi akibat luka serius, korban dirujuk ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
"Terduga pelaku sendiri yang antar korban ke rumah sakit. Setelah itu terduga pelaku menghilang," kata dia.
Setelah tiga hari mendapat perawatan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Marhani akhirnya mengembuskan napas terakhir. Marhani meninggal setelah mengalami pendarahan di bagian kepala. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban sudah dilakukan autopsi. Bahkan, jenazah korban sudah dimakamkan oleh keluarganya di Kabupaten Maros.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemuda yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap PNS Pemkab Yahukimo, Yosep Pulung (55).
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca Selengkapnya