Divonis Penjara dan Didenda, 4 Nelayan NTT yang Ditahan Australia Segera Dipulangkan
Merdeka.com - Empat nelayan asal Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditangkap Australia Border Force (ABF) telah menjalani proses hukum, Senin (28/11) lalu. Dalam persidangan di Darwin, keempatnya dihukum penjara selama 28 hari dan didenda sebesar AUD 13.000.
Denda itu ditanggung bersama keempat nelayan. Irwan dan Safarin menanggung AUD 6.000, Dewa AUD 4500, dan Lexa AUD 3.000.
Berdasarkan rilis yang diterima dari Konsulat Republik Indonesia (KRI) Darwin menyebutkan, empat orang nelayan ini dapat direpatriasi dalam waktu dekat tanpa menjalani hukuman denda dan penjara. Namun, jika mereka ditangkap kembali di kemudian hari mereka harus menjalani hukuman penjara dan membayar denda.
-
Siapa yang dituntut 4 tahun penjara? 'Menghukum terdakwa Bayu Firlen dengan pidana penjara selama selama 4 (empat) Tahun dan Denda Sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) Subsider 6 (enam) bulan penjara dikurangi selama Terdakwa ditahan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan,' lanjutan dari keterangan yang dikutip dari SIPP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang divonis 4 tahun penjara? Siska Wati divonis penjara empat tahun dalam kasus korupsi pemotongan dana insentif aparatur sipil negara BPPD Sidoarjo senilai Rp8,5 miliar.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
KRI Darwin sedang berkoordinasi lebih lanjut untuk proses repatriasi keempat nelayan itu. Mereka kemungkinan akan direpatriasi bersama empat nelayan lain yang juga tertangkap pihak ABF.
Empat Nelayan Lain Tunggu Persidangan
Pada hari yang sama, KRI Darwin juga mendapatkan akses kekonsuleran menemui empat ABK yang juga ditangkap ABF pada November (23/11) lalu. Kapal yang ditangkap bernama Alif Jaya, dengan nama ABK Hasan Lamusa, Midung alias Didung Lopes, Waldi, dan Billy Nurullah alias Gerbuyung.
Keempat nelayan itu mengakui secara sadar serta sengaja memasuki wilayah perairan Australia untuk melakukan aktivitas ilegal fishing. Mereka juga mengaku, telah dua hari berada di perairan Australia sebelum ditangkap. Saat diperiksa ABF di dalam kapal Alif Jaya dilengkapi kompas dan ditemukan sirip ikan hiu yang telah dikeringkan.
Pihak ABF langsung menarik kapal Alif Jaya untuk dibawa ke pantai, namun karena dihantam gelombang besar kapal tersebut hancur dan tenggelam.
Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP NTT Mery Foenay kepada merdeka.com mengatakan, ABK kapal Big Fide sudah jalani persidangan Senin (28/11) kemarin. Sementara ABK kapal Alif Jaya belum disidangkan.
"Kemungkinan besar mereka delapan orang ini akan dipulangkan sama-sama. Jadi dua kapal ditahan yang pertama sudah ada hasil sidang. Sekarang masih menunggu kapal yang satu lagi," jelasnya, Jumat (2/12).
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan, delapan orang nelayan asal Kabupaten Rote Ndao sedang ditahan Australia Border Force (ABF) sejak pekan lalu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBebas dari Penjara, Bule Australia Terlibat Penipuan Bisnis Rokok Dideportasi dari Bali.
Baca Selengkapnya