Dituding Penculik Anak, Penjual Jaket Jadi Korban Amuk Massa
Merdeka.com - Lima penjual jaket asal Garut, Jawa Barat, menjadi bulan-bulanan warga karena dituding sebagai pelaku penculikan anak. Dari penyelidikan, polisi memastikan tudingan itu tidak benar dan massa dianggap salah sasaran.
Kelima korban adalah YM (51), LWR (30), DW (49), TL (47), dan AE (48), warga Garut yang mengontrak di Sorolangun Jambi. Mereka mengalami luka-luka akibat dihajar massa.
Selain itu, mobil yang mereka kendarai nomor polisi Z 1687 D rusak parah dan barang dagangan mereka dijarah warga.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
Awalnya, mereka mengambil paket berisi jaket di Lubuklinggau. Kemudian mereka berjualan dan kebetulan ada seorang anak yang sedang bermain di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Lantaran takut, lima orang itu diteriak penculik anak. Mereka buru-buru kabur dan dihadang warga Desa Sukaraja, Karang Jaya. Setelah kabar itu sampai ke kepala desa setempat, mereka digiring ke balai desa dan amukan warga tak terelakan.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi menegaskan, tidak ditemukan indikasi penculikan anak dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kelima orang tersebut. Penyidik mendalami keterangan saksi, terduga pelaku dan ponsel milik mereka.
"Mereka bukan pelaku penculikan anak, mereka itu benar pedagang jaket asal Jawa Barat, massa salah sasaran menghakimi dan menuduh mereka," katanya di Palembang, Kamis (9/2).
Dia menjelaskan, kelima orang itu bermaksud menawarkan jaket kulit ke msyarakat di Desa Terusa. Lantaran dua di antara mereka mendekati anak kecil, muncullah provokasi yang meneriaki mereka sebagai pelaku penculikan anak.
"Itu pemicunya. Tapi warga Desa Sukaraja yang mendapat kabar menghentikan mobil mereka dan akhirnya menjadi bulan-bulanan," ujarnya.
Dari hasil olah TKP juga, polisi tidak menemukan kecurigaan yang mengarah ke tindak pidana kejahatan. Warga juga tidak bisa membuktikan tuduhan itu karena tidak ada anak di dalam mobil, yang ada barang dagangan mereka.
"Dari empat handphone milik mereka, tidak ada yang mencurigakan, tidak ada percakapan atau chat ke arah penculikan anak. Artinya, isu itu hoaks," tegasnya.
Polisi menyesalkan sikap berlebih masyarakat dan tanpa memastikan informasi yang diterima. Mereka dengan mudah terprovokasi dan emosi tanpa memiliki bukti kuat atas tuduhannya.
"Sebaiknya dikonfrontir dulu info itu, jangan langsung mengakimi," kata dia.
Karena itu, Kapolda Sumsel menginstruksikan Polres Muratara untuk mendalami dan memeriksa para terduga provokator dan pelaku pengrusakan mobil korban. Mereka bisa dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan sebagai sanksi perbuatan mereka.
"Kami juga imbau masyarakat segera kembalikan barang dagangan para korban yang dijarah karena itu hak dan milik mereka," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih menyelidiki kasus penculikan disertai pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski sempat diamankan, Kapolda pastikan belasa remaja itu tidak mengalami luka serius.
Baca SelengkapnyaAfif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Banten.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDelapan saksi sudah diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca Selengkapnya