Dua pengeroyok anggota Kodim Semarang saat ronda dibekuk polisi
Merdeka.com - Kepolisian membekuk dua dari sembilan terduga pelaku penganiayaan terhadap Pelda Edi Susanto, anggota Kodim 0733/Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/5) dini hari lalu. Keduanya diringkus di rumah wilayah Bringin, Kabupaten Semarang, Selasa (16/5) malam.
Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Hartono mengatakan, kedua terduga pelaku itu adalah pria berinisal NDK (22) dan ARN (31) warga Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kedua pelaku hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Semarang.
"Baru dua pelaku yang ditangkap. Hari ini masih kami mintai keterangan," kata Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (17/5).
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Menurut Hartono, pihaknya masih mendalami peran keduanya saat penganiayaan Pelda Edi, terjadi. Sementara itu, tujuh pelaku lainnya masih diburu pihak kepolisian.
"Salah satu dari dua pelaku yang kita amankan diduga ikut berperan memegang korban Pelda Edi Susanto, saat pengeroyokan," ujar dia.
Hartono membantah jika pada Senin (15/5) malam lalu, usai kejadian beberapa aanggota TNI-AD menggeruduk Mapolsek Ungaran. Namun, kedatangan beberapa anggota TNI-AD itu sebagai bentuk solidaritas kepada rekanya yang menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan geng motor.
"Tidak benar kantor kami digeruduk anggota TNI. Mereka datang untuk menyampaikan dukungan moral kepada rekanya saat dimintai keterangan supaya tujuh pelaku lainnya bisa segera diamankan," ujarnya.
Terpisah, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tatang Sulaiman mendesak pihak kepolisian segera mengungkap kasus penganiayaan yang dilakukan geng motor terhadap Pelda Edi Susanto (41). Tatang menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kami berharap polisi dapat segera menangkap para pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya secara tuntas. Sebab penganiayaan ini dilakukan terhadap anggota kami yang tengah bertugas mengabdi," kata Tatang di sela acara Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat atau Tokoh Agama Jawa Tengah-DIY, di Balai Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tatang mengungkapkan, anggotanya menjadi korban pengeroyokan geng motor saat melaksanakan tugas ronda malam yang merupakan bagian dari pengabdian anggota TNI di masyarakat. Kemudian, pihaknya juga telah mendapatkan informasi dari kepolisian jika dua orang dari sembilan orang pelaku berhasil ditangkap.
"Yang lainya (tujuh orang) lainya belum. Baru dikejar. Semoga identitas pelaku yang sudah dikantongi oleh polisi segera bisa diamankan," tegasnya.
Sebelumnya dikabarkan Pelda Edi Susanto (41), anggota Kodim 0733/Semarang, Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan geng motor di Jalan Ronggowuni I RT 13 RW 16, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/5) dini hari kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat korban dan dua warga Jalan Ronggowuni Langensari, sedang melakukan ronda, Minggu (14/5) dini hari. Saat di depan Masjid LDII melintas dua sepeda motor yang dikendarai oleh empat pemuda dengan meraung-raungkan gas motor sehingga suara keras knalpot mereka membuat kegaduhan di areal perkampungan itu.
Korban saat itu bersama dua warga lainnya kemudian menegur empat pemuda tersebut. Namun tidak menghentikan aksinya yang meresahkan warga malah salah satu dari pemuda menantang korban sambil meludah.
Pemuda itu pergi dan sesaat kemudian kembali bersama teman-temannya satu geng motor itu mencari korban dan warga sedang ronda malam. Mereka terlibat pertengkaran berlanjut dengan memukuli korban Pelda Edi Susanto. Selain itu, juga melempar batu dan balok kayu yang dilakukan salah satu anggota geng motor itu.
Usai mengeroyok, pelaku kemudian lari tunggang langgang. Sampai akhirnya, akibat penaniayaan itu, korban Pelda Edi Susanto mengalami luka lebam di muka, kepala dan luka lecet di tangannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaAksi para pelaku ternyata sudah diintai, dan benar saja, aksi mereka diringkus.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaKomandan Kodim Boyolali Letkol Wiweko Wulang Widodo mengatakan, Denpom IV/4 Surakarta telah menahan 15 prajurit TNI yang mengeroyok relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca Selengkapnya