Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks Kepala BNPT sebut mengkafirkan orang tanpa disadari jadi bahan tausiyah

Eks Kepala BNPT sebut mengkafirkan orang tanpa disadari jadi bahan tausiyah Ansyaad Mbai. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah didesak harus menggalakkan masalah deradikalisasi dan kontra radikalisasi dalam penanggulangan masalah terorisme. Menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, para pelaku teror merupakan 'korban' yang terpapar ajaran atau ideologi radikal.

Menurut Ansyaad, pemerintah harus melakukan kontra narasi terhadap ajaran radikal yang berkembang. Sebab masif berkembang di masyarakat ideologi ISIS yang tanpa disadari sudah memasuki pengajian dan tausyiah. Seperti ajaran mengkafirkan orang lain dan menganggap demokrasi dan negara sebagai musuh.

"Ajaran ini merasuki pikiran pengebom bunuh diri dan sekarang merambah disadari atau tidak oleh para amir diangkat jadi bahan tausiyah, orasi. Mubaligh yang moderat banyak ajaran merek mengadopsi ISIS ini," kata Ansyaad dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).

Karenanya, selain pemberantasan secara hukum, menurut Ansyaad, perlu dilakukan perlawanan terhadap ideologi tersebut. BNPT menurutnya bisa membentuk satuan tugas yang melibatkan pemerintah dan unsur masyarakat.

"Ini ulama bisa bangkit dengan pemerintah untuk melawan ini tidak bisa dengan cara resistance as usual," kata Ansyaad.

Sementara itu, peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia, Solahudin mengatakan program deradikalisasi BNPT masih lemah. Sebab selama ini yang disasar hanya narapidana yang sudah lepas dari ajaran kekerasan dan mau kooperatif.

"Program deradikalisasi yang dilakukan BNPT lebih banyak ditujukan bagi orang yang sudah disengagement," kata Solahudin dalam kesempatan sama.

BNPT, kata Solahudin, seharusnya lebih menjalankan program deradikalisasi kepada narapidana yang tidak kooperatif. Dia menuturkan selama ini belum dilakukan deradikalisasi terhadap eks napiter yang non kooperatif.

Adapun narapidana yang dikategorikan demikian adalah mereka yang tidak mau mengikuti pembinaan di lapas, serta menolak melakukan pengajuan pembebasan bersyarat karena harus membantu penegak hukum.

"Tidak ada program intervensi kepada eks napiter yang nonkooperatif," imbuhnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Heboh Acara Metamorfoshow, Masyarakat Diminta Waspada Gerakan Bawah Tanah Kelompok Terlarang
Heboh Acara Metamorfoshow, Masyarakat Diminta Waspada Gerakan Bawah Tanah Kelompok Terlarang

Apabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.

Baca Selengkapnya
Buntut Ramai Kasus Al-Zaytun, BNPT Minta NII Masuk Daftar Organisasi Teror
Buntut Ramai Kasus Al-Zaytun, BNPT Minta NII Masuk Daftar Organisasi Teror

BNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 8 Terduga Teroris Jaringan NII, Ada yang Berperan Siapkan Pasukan Militer
Polisi Tangkap 8 Terduga Teroris Jaringan NII, Ada yang Berperan Siapkan Pasukan Militer

Sebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi

Tersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN
Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN

Pelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.

Baca Selengkapnya