Fakta ASN di Garut, Kinerja Menurun karena Gaji Bulanan Habis Dipotong Bayar Cicilan Pinjaman Bank
ASN di Garut yang memiliki pinjaman di bank berada di angka 80 persen untuk yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan 70 persen PPPK.
Pinjaman ASN di Garut tembus Rp3 triliun.
Fakta ASN di Garut, Kinerja Menurun karena Gaji Bulanan Habis Dipotong Bayar Cicilan Pinjaman Bank
Bupati Garut Rudy Gunawan menyoroti kinerja ASN-nya yang dinilai menurun.
Dia menduga penyebab turunnya kinerja ASN diduga banyak cicilan akibat tergiur pinjaman yang ditawarkan pihak bank.
"Kita ini khawatir dengan agresifitas bank yang merengsek kepada mereka yang mempunyai gaji untuk meminjam. Mereka (para ASN) digoda untuk meminjam, agresif sekali," ujar Rudy, Kamis (23/11).
Informasi yang dia terima jumlah pinjaman para ASN di Garut ke bank daerah itu sudah mencapai Rp3 triliun.
"Jadi orang itu (ASN) gajinya sudah habis, gara-gara itu. bank itu agresif sekali," jelas Rudy..
Tingginya pinjaman para ASN pun menurutnya tidak kemudian menjadikan kinerja mereka menjadi baik, namun semakin berkurang. Turunnya kinerja mereka karena dampak gaji yang sudah dipastikan akan dipotong oleh pihak bank.
Rudy mengaku bahwa dirinya sempat melakukan penelitian akan hal tersebut. "Berdasarkan penelitian, kinerja PNS itu berkurang karena gajinya mereka ada yang sudah diambil, hanya tinggal Rp500 ribuan gaji mereka," ungkapnya.
Rudy meminta agar bank tidak terlalu agresif menggoda dan menawarkan para ASN untuk meminjam uang. Apalagi jumlah pinjamannya besar dengan angka potongan mencapai 90 persen dari total gaji.
"Bank-nya jangan terlalu agresif dong, maximal 50 persen diterima oleh dia 50 persen boleh buat cicilan."
Saat ini, menurut Rudy, ASN di Garut yang memiliki pinjaman di bank berada di angka 80 persen untuk yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan 70 persen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Rata-rata (meminjamnya) 100 jutaan. Ini sudah 3 triliun, berarti berapa? Harus ada batas dong, jangan hanya keuntungan dia saja meskipun Pemda Garut (juga) sebagai pemilik (saham)," kata dia.
"Saya mohon itu kepada bank jangan terlalu agresif, itu yang pertama. Terus memberikan peluang yang rasional jangan sampai mereka diiming-imingi menghabiskan gajinya, ini gaji mereka ada yang tinggal 400 ribu, ada yang tinggal 300ribu juga. Padahal saya sudah minta maximal 50 persen, kalu gaji Rp4 juta ya Rp2 juta misalnya buat cicilan, jadi masih ada sisa Rp2 juta," kata bupati.