Febri tega bunuh istri yang sedang masak
Merdeka.com - Tanpa sebab, Febriansyah (33) nekat menghabisi nyawa istrinya, Eva Mayasari Julita (28). Febri menusukkan pisau 38 kali ke tubuh istrinya. Peristiwa itu terjadi lima hari setelah Idul Fitri, Kamis (29/6) pukul 07.30 WIB.
Saat digelar rekonstruksi di rumah korban Jalan Gotong Royong, Lorong Idaman, Kelurahan Demang Lebar Daun, Palembang, Kamis (3/8), terdakwa melakoni 13 adegan. Dari situ terkuak bahwa pembunuhan sadis itu bermula saat korban sedang memasak di dapur.
Seperti telah direncanakan, tersangka menyuruh saudaranya mengajak jajan kedua anaknya. Saat kondisi rumah sudah sepi, tersangka gelap mata menusuk leher, kepala, dan wajah korban berkali-kali dengan menggunakan pisau dapur. Korban yang sudah roboh terus menjadi sasaran amukan tersangka. Tersangka kembali menghunus pisau dapur itu ke punggung dan pantat korban. Setidaknya ada 38 luka tusukan di tubuh korban.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Tersangka keluar rumah sambil membawa pisau yang berlumuran darah. Saat kabur, dia sempat tepergok saudaranya. Sehingga polisi berhasil meringkusnya.
Ibu tersangka, Murti (53) tidak menyangka anaknya itu berbuat kejam terhadap menantunya. Sebab, selama ini mereka tidak pernah cekcok mulut apalagi beradu fisik.
"Kami tinggal serumah, saya heran kenapa anak saya begitu. Tidak ada masalah sama sekali karena saya tahu bagaimana mereka. Menantu (korban) juga tidak neko-neko, nurut apa kata suami," ungkap Murti.
Menurut dia, tersangka terbilang suami bertanggungjawab dan taat ibadah. Jika sedang libur, tersangka menghabiskan waktu untuk memancing bersama teman-temannya.
Kapolsek Ilir Barat I Palembang Kompol Handoko Sanjaya mengatakan, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi ekonomi. Tersangka dijerat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang KDRT, dan Pasal 338 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan.
"Tidak ada alasan selain masalah ekonomi. Segera kita limpahkan ke pengadilan untuk proses persidangan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaFauzan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan membunuh dan memutilasi wanita di Muara Baru.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaAhmad mengaku tidak mendengar adanya cek-cok atau ribut antara korban dengan terduga pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan tanpa kepala di kolam proyek, Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca Selengkapnya