Guru Ngaji di Makassar Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Merdeka.com - Seorang guru ngaji di Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar berinisial Mp (55) dilaporkan ke polisi. Dia diduga telah mencabuli sejumlah anak didiknya.
Kasus ini pertama kali terungkap dari salah seorang korban berinisial Jf (9) yang masih duduk di bangku SD. Padahal belum cukup 10 hari mengaji di tempat Mp, Jf sudah mengalami hal buruk. Korban dicabuli saat istirahat di tempat mengajinya.
Korban saat ini didampingi tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar. "Sudah selesai hasil konselingnya dan kita sudah siapkan pendamping hukumnya bersama LBH Apik," kata ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A, Makmur, Jumat, (7/8).
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
Dia menambahkan, laporan orang tua korban diterima Kamis (30/7) malam di P2TP2A. Di mana sebelumnya mereka sudah memasukkan laporan ke unit PPA Polrestabes Makassar.
Enam hari kemudian, datang lagi orang tua anak-anak mengaji lainnya dari guru yang sama, melaporkan hal serupa.
"Totalnya laporan masuk ke kita dari lima anak. Rata-rata mereka mengaku dipegang kelaminnya oleh sang guru saat jam istirahat. Korban dipanggil bergantian. Anak-anak itu pakai kerudung, gurunya itu kadang masukkan jari dari bawah atau dari atas untuk meraba bagian dada," ujarnya.
Sembari diraba, Makmur mengungkapkan, korban diajak nonton film porno melalui handphone. Tapi di antara anak-anak itu ada juga yang menolak nonton.
Ibu korban Jf, Nr mengatakan, ada dua anaknya mengaji di guru berinisial Mp itu. Yakni Jr putrinya dan satu anak laki-lakinya yang hanya beda setahun usianya dengan Jf. Tp yang jadi korban hanya anak-anak perempuan.
Guru Mp ini bertetangga dengan nenek Jf atau orang tua Nr. Setiap akan keluar kerja, Nr menitipkan anak-anak di rumah orang tuanya agar sore hari bisa mengaji. Tercatat sejak 16 Juli mengaji di tempat Mp dan yang menawari Mp sendiri dengan bayaran seikhlasnya.
"Yang baru masuk bersamaan anak-anak saya itu ada 18 orang. Selain saya, ada orang tua anak lainnya juga sudah melapor. Pertama kali saya tahu saat berkali-kali anak merajuk tidak mau mengaji lagi. Saya merasakan ada yang aneh karena anak saya biasanya semangat untuk mengaji. Setelah saya bujuk untuk cerita, anak saya memeluk dan minta tidak dimarahi lalu cerita semuanya," tutur Nr.
Rabu, 29 Juli lalu, kata Nr, hal ini dilaporkan ke ketua RW dan bersama-sama ke rumah guru mengaji itu. Tampak istri, anak dan menantunya. Sesampainya di rumah guru ngaji itu, dia mengakui perbuatannya dan minta maaf.
"Tidak cukup hanya dengan minta maaf. Akhirnya saya laporkan ke polisi. Dan Pak RW sudah tutup tempat mengaji itu. Sempat ada orang tua mau mengamuk tapi dihalangi," kata Nr.
Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Ismail yang juga dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pencabulan guru itu.
"Iya laporannya kita terima 30 Juli lalu. Kita sementara lakukan penyelidikan," ujar Iptu Ismail. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap guru les yang diduga mencabuli anak didiknya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaNP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut.
Baca Selengkapnya