Hasil Autopsi Mahasiswi Dibunuh Pakai Kloset: Korban Pendarahan Akibat Luka di Leher
Merdeka.com - Polisi mengungkapkan, mahasiswi warga Pandeglang, LS (23) yang dibunuh mantan pacarnya menggunakan kloset tewas akibat luka di bagian leher. Temuan itu berdasarkan hasil autopsi jenazah korban.
Kematian korban meninggal karena mengalami pendarahan cukup banyak akibat luka terbuka tidak rata pada leher dan merobek pembuluh darah. Diduga kuat luka tersebut akibat dipukul pelaku RA (21) dengan menggunakan pecahan kloset.
"Sesuai hasil laboratorium forensik penyebab kematian korban karena luka terbuka tidak rata pada leher yang menembus, dan merobek pembuluh darah, sehingga korban mengalami pendarahan," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton saat dihubungi, Selasa (14/2)
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Luka apa yang sering ditemukan pada kerangka di kuburan massal? Kerangka-kerangka yang ditemukan kebanyakan mengalami luka di bagian kepala.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Tak hanya luka robek pada bagian leher, korban juga mengalami kekerasan benda tumpul pada kepala dan adanya pendarahan pada selaput lunak otak besar.
"Ditemukan kekerasan tumpul pada kepala, pendarahan pada selaput lunak otak besar sisi kanan. Kemudian ditemukan luka lecet di bagian tungkai kaki korban," ujarnya.
Kuasa hukum keluarga korban, Erwanto menilai tindakan tersangka masuk dalam kategori kejahatan femisida atau kejahatan kebencian yang dilandasi gender.
"Pembunuhan tersebut dilakukan secara keji, dan ini berbeda dengan kasus pembunuhan biasa," kata Erwanto, Senin (13/2).
Erwanto melanjutkan, aksi kejahatan tersangka tergolong ekstrem atau golongan sadisme. Sebab, aksi kejahatan pelaku menampilkan aspek ketidaksetaraan gender dan dipengaruhi budaya patriarkis yang menyebabkan perempuan dipandang sebagai objek.
"Dalam hal ini, kita percayakan kepada penyidik Polres Pandeglang untuk mengungkap fakta. Apakah ada unsur niat, berencana atau tidak berencana. Tapi ini jelas jika kejahatan ini termasuk ke dalam kejahatan ekstrem, atau golongan sadisme," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehabisan darah karena adanya luka sayatan di leher dan tusukan di lengan.
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaKorban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca Selengkapnya