Jual kebun karet fiktif, Edi diculik dan ditembak di kepala
Merdeka.com - Kasus penemuan mayat dengan posisi tangan dan kaki terikat serta kepala tertembak di bantaran Sungai di Desa Bantian, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dua hari lalu, akhirnya terungkap. Identitas korban sudah diketahui dan empat pelaku berhasil diringkus.
Korban bernama Edi Nuryanto (50), seorang makelar tanah yang tinggal di Desa Suka Medang, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim. Sementara keempat tersangka adalah Paruk (45) sebagai eksekutor yang ditangkap di rumahnya di Tanjung Raja, Ogan Ilir.
Tersangka lain, Sawaluddin (45) warga Desa Belanti, Tanjung Raja, Zulyadi (43) di Pasar Sapi Desa Srijabo, Ogan Ilir, dan Guntur (35) diringkus di terminal Kecamatan Gelombang, Muara Enim. Mereka kini mendekam di sel tahanan Mapolda Sumsel.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Dimana kejadian pembunuhan berkedok kebakaran terjadi? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Pembunuhan itu bermula dari tersangka Paruk yang kesal dengan korban karena telah menipunya. Pada 2011, korban berutang sebesar Rp 150 juta kepadanya atas pembelian kebun karet seluas dua hektare di Gelumbang Muara Enim. Tersangka sudah menyerahkan uang namun kebun karet itu justru tak ada alias fiktif.
Tersangka Paruk pun merencanakan pembunuhan. Dia mengajak tiga rekan lainnya untuk menculik korban dengan mengendarai mobil Toyota Avanza, Sabtu (29/7). Saat itu, korban sedang mencari ayam di pinggir jalan di kampungnya. Korban diculik dan kedua tangan dan kakinya diikat di dalam mobil.
Korban dibawa ke TKP untuk didesak agar membayar utangnya. Lantaran tak ada kejelasan, tersangka Paruk emosi dan mengeksekusi korban.
Tersangka menembak kepala korban dari jarak dengan dengan pistol rakitan. Lalu jenazah korban dilemparkan ke bibir sungai dan akhirnya ditemukan warga.
Tersangka Paruk mengakui menjadi otak dan eksekutor pembunuhan. Dirinya kesal karena korban tak kunjung membayar hutang pembelian kebun karet.
"Saya ajak teman-teman yang lain mencari Edi (korban), kami culik dan diikat. Saya sendiri yang menembaknya, pistol itu pinjam sama teman," ungkap tersangka Paruk di Mapolda Sumsel, Senin (31/7).
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi mengungkapkan, pembunuhan tersebut sudah direncanakan dan terbilang sadis. Motifnya karena tersangka dendam setelah korban tidak menepati janjinya sedangkan uang sudah diberikan.
"Ini jelas sadis. Korban diculik, tangan dan kaki diikat, lalu kepala ditembak dari jarak dekat, mayatnya dibuang," ujar Agung.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 338 dan 349 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman mati atau seumur hidup. Pihaknya masih mendalami peran tiga tersangka lain yang diakui hanya turut membantu.
"Kita lihat nanti perkembangannya. Sejauh ini tersangka Paruk sebagai otak dan eksekutornya," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan di Malang secara sadis menggunakan martil yang dipukulkan ke kepala korban karena tak diberi pinjaman uang.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu dikuatkan dengan surat perjanjian bermaterai dan kwitansi.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita inisial FD tidak kapok melakuan tindak pidana penipuan. Padahal pelaku sudah pernah mendekam di balik jeruji dengan kasus serupa.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih terus memburu pelaku pembunuhan di Tebet.
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaPria di Empat Lawang, Sumsel, EK (30), ditangkap karena membunuh selingkuhannya, YL (33). Wanita itu dia habisi karena meminta uang dan mengancamnya.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban yang merupakan tetangganya sendiri pada 26 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya